Kesehatan

Masih Suka Begadang? Hati-Hati Otak Bisa Memakan Selnya Sendiri!

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Senin, 03 Februari 2020
Masih Suka Begadang? Hati-Hati Otak Bisa Memakan Selnya Sendiri!

Otak memakan selnya sendiri saat kurang tidur (Sumber: Verywell Health)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BAGI sebagian orang, insomnia sudah menjadi kebiasaan yang mengakar bahkan menjadi gaya hidup. Terlalu lama dan terlalu sering terjaga di malam hari bisa berakibat buruk bagi kesehatanmu. Berikut fakta yang dapat membuatmu mempertimbangkan pentingnya kembali ke pola tidur yang sehat.

Baca juga:

Tak Ingin Insomnia? Hindari Makanan Berikut

1. Tidur Membantu Kita Melepaskan Racun

Tidur
Insomnia pada pria (Sumber: Euphoria Wellness MD)

Tidur meregenerasi sistem kekebalan tubuh, sistem pernapasan, dan tingkat energi kita. Ini juga dapat mengatur tekanan darah dan detak jantung kita.

Selain itu, tidur juga membantu otak kita untuk memproses informasi yang diperoleh sepanjang hari. Tak hanya memproses, tidur juga membantuk kita menghilangkan racun dari aktivitas neurologis yang kita alami siang hari.

Ketika kita tidak memiliki waktu istirahat yang cukup, racun tersebut justru berubah menjadi cadangan bahan bakar untuk otak.

2. Menguras Bahan Bakar di Otak

Kurang Tidur
Kurang tidur sebabkan sakit kepala (Sumber: Dr.Weil)

Dalam jangka panjang, orang-orang yang insomnia kronis atau mengalami sleep apnea menggunakan seluruh cadangan otak mereka. Ini dapat mempengaruhi seluruh fungsi otak dan berkontribusi dalam degenerasi organ vital.

Baca juga:

Tips Jitu Agar Tubuh Tetap Fit Seusai Begadang

3. Sebuah Fakta Pada Tikus Percobaan

Percobaan tikus
Uji coba pada tikus (Sumber: The Guardian)

Tim ahli saraf dari Poytechnic Univesity of Marche Italia yang dipimpin oleh Michele Bellesi melakukan sebuah penelitian menggunakan tikus yang mereka bagi menjadi beberapa kelompok berbeda.

Kelompok pertama, tidur sebanyak yang mereka inginkan pada siang hari. Kelompok kedua, wajib untuk bangun di waktu-waktu tertentu (tidur kurang dari 8 jam sehari). Kelompok ketiga harus tetap terjaga selama lima hari berturut-turut. Pada ilmuwan pun mengamati perubahan pada otak mereka. Usai percobaan ditemukan perubahan pada Sel astrosit tikus tersebut. Astrosit bertanggungjawab akan pembersihan otak yang terjadi pada saat tidur.

Pada akhir percobaan, otak tikus yang tidur cukup lama memiliki tingkat aktivitas astrosit sebanyak 6% kelompok kedua memiliki tingkat astrosit sebanyak 8% sementara aktivitas astrosit pada tikus ketiga memiliki tingkat astrosit sebanyak 13,5% Hal tersebut berarti, sel-sel otak melakukan pembersihan yang lebih besar saat kita tidur.

4. Otak Memakan Selnya Sendiri

Kurang Tidur
Tidur larut malam (Sumber: Pexels)

Dari hasil percobaan tersebut, diketahui bahwa kurang tidur membuat otak mengonsumsi sinapsis di otaknya sendiri. Respon tersebut turut terjadi pada manusia. Tidak tidur beberapa malam berturut-turut menyebabkan fungsi otak meluap.

Hal tersebut membuat kita rentan terhadap penyakit degeneratif otak seperti Alzheimer atau berkontribusi terhadap demensia di jangka panjang. (avia)

Baca juga:

3 Tips Lawan Kantuk saat Jam Kerja, Dijamin Ampuh!

#Otak #Kesehatan #Tips Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Bagikan