Manfaat dan Tips Puasa Bagi Pengidap Hipertensi
Puasa menjadi tantangan tersendiri bagi pengidap hipertensi. (Unsplash/Mufid Majnun)
PUASA bukan hanya merupakan sekadar kewajiban agama, tetapi juga memberikan banyak manfaat kesehatan baik mental maupun fisik. Untuk beberapa kondisi, termasuk pengidap tekanan darah tinggi atau hipertensi, menjalani ibadah puasa tentu menjadi tantangan.
Dari sisi manfaat terhadap kesehatan fisik, puasa memberi kebaikan seperti membersihkan sistem pencernaan, menurunkan resiko jantung, menghindarkan tekanan darah tinggi, dan lainnya. Namun bagaimana menjalan puasa bagi mereka yang memiliki kondisi medis tertentu seperti hipertensi?
Dalam siaran pers Alodokter yang diterima Merahputih.com, Rabu (19/4), hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah pada pembuluh darah meningkat secara konsisten. Hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan, termasuk penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan Indonesia pada 2020, sekitar 32,7 persen penduduk Indonesia mengalami hipertensi. Tingginya prevelansi hipertensi ini dikaitkan dengan konsumsi garam yang berlebihan, tingginya tingkat stress, serta konsumsi sayur dan buah yang rendah.
Baca Juga:
"Orang dengan kondisi medis tertentu seperti hipertensi, yaitu di mana tekanan darah bisa lebih tinggi dari 130/80 mmHg, sering mengalami tantangan puasa, karena ada obat yang harus diminum rutin beberapa kali sehari, kata Medical Content Marketing Senior Manager of Alodokter dr. Abi Noya.
"Banyak yang khawatir perubahan pola makan dan penyesuaian jadwal minum obat selama puasa dapat memicu kambuhnya darah tinggi. Yang paling penting dan pertama dilakukan pastinya harus cek dan berkonsultasi ke dokter dulu lewat fitur chat dengan dokter di Alodokter," lanjutnya.
Adapun tips biar puasa lancar dan memberi manfaat kesehatan bagi pengidap hipertensi. Pertama, minum air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi selama puasa. Total air yang dibutuhkan tubuh adalah delapan gelas sehari, dibagi waktu sahur dan buka puasa.
Baca Juga:
Menu Buka Puasa dan Sahur yang Baik untuk Penyintas Diabetes
Perbanyak makan sayur dan buah saat sahur dan berbuka, karena keduanya mengandung kalium yang dapat mengimbangi efek natrium atau garam pada tekanan darah. Contoh buah yang mengandung banyak kalium antara lain pisang, melon, jeruk, dan blewah. Sementara untuk sayuran, semua sayuran hijau punya kandungan kalium yang tinggi.
"Batasi makanan yang tinggi garam saat sahur maupun buka puasa. Boleh ada garam, tapi jangan sampai lebih dari dua gram atau sekitar saty sendok teh per hari," kata Abi.
Usahakan untuk olahraga secara rutin, tidak perlu yang berat dan intensif. Olahraga yang ringan saja, seperti jalan kaki, jogging, senam, atau bersepeda santai, selama 15–30 menit per hari.
Apabila ada obat yang harus diminum rutin, sesuaikan jadwalnya supaya bisa diminum antara waktu berbuka hingga sahur, dengan jumlah dan dosis yang cukup. Waktu minum obatnya juga perlu diperhatikan, apakah sebelum atau setelah makan. (and)
Baca Juga:
Puasa Latih Anak Jadi Displin dan Hidup Sehat
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas