"GIMANA bilangnya ya dek bapak itu nunjukkan rasa sayangnya ke kami yang laki-laki ini? Jadi, kami yang laki-laki ini engga tahu caranya bersikap sesama laki-laki, tapi kalau bapak ke kau kami sering lihat. Jadi, kami tau kekmana caranya bersikap ke kau dek,” ujar karakter Domu dalam film Ngeri-Ngeri Sedap.
Domu sebagai anak pertama dalam keluarga Batak mengakui bahwa mereka tidak tahu cara mengekspresikan perasaannya ke sesama laki-laki karena tidak melihat contoh nyata dari ayahnya. Pak Domu memiliki ekspektasi yang tidak sesuai dengan realita yang terjadi pada anak laki-lakinya. Ia ingin semuanya berjalan sesuai dengan kehendaknya.
Baca Juga:
Tidak Mau Main Hati? Pakai Cara Klasik ini untuk Menolak Cintanya
Banyak anak laki-laki yang tidak akrab dengan sosok ayah. Alasan klasik yang biasa kita dengar adalah ayah sebagai kepala keluarga tidak memiliki waktu bersama anaknya karena mencari nafkah.

Selain itu, anak takut kepada ayahnya karena ayah biasanya memiliki sifat yang lebih keras dan membuat anak sulit terbuka kepadanya. Cara mendidik ayah juga keras dengan memberi hukuman, membentak, hingga memukul. Didikan yang keras tersebut bisa saja membuat anak 'membangun tembok' dalam dirinya terhadap sosok ayah. Meski begitu, sejatinya meskipun cara ayah dalam mendidik anak ini berbeda, tujuan mereka justru sama baiknya untuk perkembangan anak.
"Ayah bisa memberikan perspektif yang berbeda. Ayah mungkin menangani situasi secara berbeda dari ibu. Ibu cenderung melindungi anak-anak mereka sementara ayah mungkin mendorong rasa ingin tahu dan pengalaman," demikian menurut artikel diterbitkan MedicineNet berjudul What Are a Father’s Roles and Responsibilities in Parenting? yang ditinjau oleh dokter anak Dan Brennan, MD.
Baca Juga:
Sebenarnya, keberadaan ayah dalam hidup anak laki-laki sangatlah penting. Ayah dan ibu memiliki perannya masing-masing yang tidak dapat digantikan oleh siapapun. Ayah tidak dapat menggantikan sepenuhnya peran ibu dan begitu sebaliknya. Maka dari itu, cara ini dapat diterapkan untuk main hati mencairkan hubungan antara ayah dan anak laki-laki:
1. Melakukan kegiatan bersama
Partisipasi dalam hal yang disenangi anak atau ayah dapat membuat keduanya membangun hubungan lebih dekat. Anak akan merasa senang jika ayah berinisiatif untuk melakukan kegiatan bersama, begitu juga sebaliknya.

2. Membuka obrolan dengan anak
Ayah tidak harus selalu mempertahankan sifat kakunya. Anak akan berharap jika ayahnya dapat bertukar cerita dengannya. Selain dapat lebih mengenal ayahnya, anak juga akan mulai curhat kepada ayahnya. Anak akan lebih berani untuk mencurahkan isi hatinya jika orang tuanya dapat memiliki perspektif yang sama dengannya.
3. Apresiasi atas keberhasilan atau hari spesialnya
Ayah atau anak dapat memberikan apresiasi atas hari spesialnya. Dengan usaha yang simpel, ayah atau anak akan merasa dihargai atas kerja kerasnya dan akan lebih mengasihi satu sama lain.
Menjadi orang tua memanglah tidak mudah, terlebih lagi harus menanggung perekonomian keluarga. Namun, kalau kamu sudah siap menjadi orang tua, siapkan dirimu untuk menyingkirkan stigma bahwa anak laki-laki jarang dekat sama ayah. (vca)
Baca Juga: