MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo tengah menggelorakan agar seluruh instansi pemerintah menggunakan produk dalam negeri. Termasuk soal urusan pertahanan dan keamanan.
Mabes Polri pun menjamin selalu mengutamakan produk dalam negeri dalam setiap pengadaan. Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, mengatakan penggunaan produk dalam negeri di lembaganya nyaris 100 persen.
Baca Juga:
Mabes Polri Bakal Turun Tangan Proses Hukum Oknum Pelaku Impor Pakaian Bekas
"Polri sudah mencapai 80 persen ke atas," kata Irjen Dedi kepada wartawan di Jakarta, Kamis (16/3).
Dedi mengatakan penggunaan produk dalam negeri merupakan komitmen Polri. Bahkan, lanjut Dedi, Polri menempati posisi kedua lembaga dengan penggunaan produk dalam negeri tertinggi.
"(Polri) menduduki ranking ke 2 kementerian/lembaga terkait TKDN (tingkat komponen dalam negeri) dan itu sudah merupakan komitmen Polri untuk mengutamakan produk-produk dalam negeri," ujarnya.
Sekedar informasi, Presiden Joko Widodo mewanti-wanti agar Polri, TNI, maupun Kementerian Pertahanan tak lagi membeli seragam maupun perlengkapan militer dari luar negeri.
Sebab, Indonesia mampu memproduksi perlengkapan militer sendiri tanpa harus mengandalkan barang impor.
Baca Juga:
Mabes Polri Ungkap Harun Masiku Belum Terdeteksi Hampir di Seluruh Negara
Hal tersebut disampaikannya saat membuka dan memberikan Penghargaan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (15/3).
Jokowi menyatakan saat ini RI telah mengekspor produk militernya ke berbagai negara.
Ia lantas memaklumi apabila RI mengimpor pesawat tempur maupun peralatan canggih lainnya karena belum mampu membuat sendiri.
Namun Jokowi meminta jangan sampai perlengkapan seperti sepatu maupun peluru juga impor.
"Sepatu, senjata, saya pikir kalau yang canggih-canggih silahkan. Mau beli pesawat tempur karena kita emang belum bisa. Kalau senjata, peluru kita sudah bisa. Belanjanya sepatu, kenapa harus beli dari luar?" tegasnya. (Knu)
Baca Juga:
Mabes Polri Belum Beri Jaminan Waktu Pembebasan Pilot Susi Air