Louis Vuitton, Brand yang Banyak Ditiru


Salah satu butik Louis Vuitton. (Foto: Pixabay/Webandi)
TAK terhitung banyaknya produk berlabelkan LV di pasaran. Harganya sangat murah, celakanya itu adalah barang palsu atau tiruan. Meskipun ada yang mengklaim bahwa materialnya sama dengan LV, namun kenyataannya sangat jauh berbeda.
Melansir CNBC Indonesia, pada tahun 2019, Louis Vuitton adalah produk yang paling banyak ditiru di dunia. Bisa jadi karena pembeli barang tiruan itu percaya bahwa itu produk asli LV yang dijual murah. Padahal harga tas LV tak bisa di anggap murah apalagi murahan. Tas seri limited edition Louis Vuitton bisa dibanderol dengan harga USD55 ribu atau lebih dari Rp750 juta. Merangkum dari berbagai sumber, ini alasan mengapa tas LV layak dihargai tinggi.
Baca Juga:
1. Material

Ada pepatah mengatakan ‘ada harga, ada rupa’. Tentu saja brand asal Prancis ini berhasil mengikuti prinsip dari pepatah tersebut. Setiap orang yang menginginkan barang branded tidak hanya melihat merek dan model yang dijual, termasuk di dalamnya adalah kualitas bahan dari produk tersebut. Melansir dari thechicselection, setiap produknya memakai material kulit tahan lama yang dibuat untuk penggunaan sehari-hari. Salah satu material kulit yang dikenal dengan sebutan Epi leather ini adalah kombinasi sempurna antara keanggunan dan kemewahan abadi. Diperkenalkan di tahun 1920-an, Epi leather kembali populer pada tahun 1985. Hingga saat ini masih merupakan salah satu bahan yang terkenal dengan kualitas two-toned.
2.Desain

Tentu saja desain yang unik dan modern membuat brand mewah ini dilirik banyak orang. Desainer menghabiskan banyak waktu untuk merancang produk dengan bentuk terbaik. Tentunya jugaa menghadirkan kenyamanan ketika dipakai dan menghadirkan image mewah. Pengetahuan seperti ini bukan sembarangan, melainkan cuma dipunyai oleh mereka yang punya sense of fashion dan paham karya seni.
3. Reputasi

Louis Vuitton sudah mengenalkan produk pertamanya di tahun 1858. produk yang dibuat saat itu adaah travel bag dan koper dengan design yang ringan, tahan lama serta kedap air. Pada tahun 1896 George Vuitton, anak dari Louis Vuitton, menciptakan ikonik monogram Louis Vuitton serta logo bunga yang menjadi logo kebanggan LV. Hal tersebut diciptakan untuk menghormati mendiang ayahnya yang meninggal pada tahun 1892. Sejak didirikan, Louis Vuitton kerap kali dipakai oleh bangsawan Prancis di tahun 1800-an. Hingga kini terus menjadi merek mewah yang dipakai oleh banyak selebrita. Dengan sejarah yang panjang tidak mungkin LV dihargai murah. (nic)
Baca Juga:
https://www.thechicselection.com/louis-vuitton-material-guide-it-real-leather
Bagikan
Berita Terkait
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan

Adidas Indonesia Rayakan Keberagaman Lewat FW25 Island Series Indonesia Graphic Tees, Bawa Semangat ‘Satu Nusa Satu Bangsa’

Plaza Indonesia Fashion Week 2025: Surat Cinta untuk Mode Lokal
