Limbah Kotoran Sapi Disulap Jadi Produk Sehari-hari

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 01 Maret 2023
Limbah Kotoran Sapi Disulap Jadi Produk Sehari-hari
Penting peran masyarakat dan peneliti dalam perancangan produk. (ITB)

DESAIN tidak bisa diabaikan dalam perencanaan sebuah produk. Selain menciptakan pengalaman yang unik dan kreatif bagi konsumen, barang-barang yang dirancang dapat menjadi hal yang bermanfaat untuk memudahkan hidup mereka.

Sebuah desain tidak bisa lepas dari pertimbangan aspek-aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial-budaya. Desain berperan dalam menambah nilai produk dari aspek fungsi, ergonomi, kualitas, dan estetika. Oleh karena itu, ITB terus berinovasi dan mendukung riset dalam wilayah desain agar produk-produk yang dikembangkan membawa kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia.

Baca Juga:

Limbah Tekstil dan Fesyen Didaur Ulang Jadi Pakaian

limbah
Adhi bersama tim sejauh ini telah berhasil merancang beberapa prototipe dari material yang dibuat. (ITB)

Salah satu desain produk dari ITB yang berhasil mendunia dicetuskan oleh Adhi Nugraha, dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB. Didorong oleh keinginannya untuk mengurangi limbah kotoran kandang dan pencemarannya terhadap lingkungan, dia bersama tim risetnya menyulap kotoran sapi menjadi material untuk berbagai produk.

“Saya tinggal di desa di mana kebanyakan penduduk adalah peternak sapi, dan memang mereka kurang arif dalam mengatasi limbah kotorannya,. Maka dari itu, saya dapat ide untuk memanfaatkan kotoran sapi ini sebagai bahan baku agar limbah ini tidak lagi dibuang ke mana saja,” ungkap Adhi.

Riset pengolahan kotoran sapi ini sudah memasuki tahun kedua. Adhi bersama tim sejauh ini telah berhasil merancang beberapa prototipe dari material yang dibuat. Para anggota yang terdiri dari peneliti di berbagai bidang dan para mahasiswa sebagai desainer junior.

Mereka memetakan tanggapan penduduk tentang kondisi lingkungan dan pengolahan kotoran sapi. Ini dilakukan sebelum mulai mempersiapkan serangkaian percobaan agar mendapatkan hasil bahan yang paling optimal. Warga desa sekitar sangat antusias dengan ide tim karena ikut dilibatkan dalam produksi pengolahan kotoran sapi ini. Masyarakat juga berharap kegiatan ini bisa menjadi tambahan penghasilan baru.

Bagaimana tim menyulap kotoran sapi menjadi sebuah produk? Secara garis besar, kotoran sapi dibersihkan dengan cara dicuci menggunakan air. Lalu, ampasnya dikeringkan dan ditambahkan beberapa bahan aditif untuk menghasilkan bahan baku yang baru.

Material inilah yang digunakan dalam pembuatan bagian luar produk, seperti lampu, pengeras suara, dan lainnya. Cetakan produk tersebut disiapkan dan diisi dengan hasil pengolahan limbah sapi. Setelah kering, cetakan dicopot dan produk siap digunakan atau melalui proses finishing.

Selama pengerjaan, Adhi dan tim harus memecahkan dua permasalahan dalam membuat inovasi tersebut. Pertama, mereka harus mencari cara untuk menghilangkan bau kotoran. Oleh karena itu, mereka coba menanggulanginya dengan berbagai proses pembersihan dan menambahkan bahan-bahan yang dapat mengurangi baunya. Mereka juga ingin mengusung produk all-natural. Untuk itu penggunaan bahan-bahan kimia dibuat seminim mungkin.

Baca Juga:

Kreasikan Limbah Pakaian Bekas Jadi Kebaya

limbah
Produk hasil tim riset Adhi telah dipamerkan di berbagai ajang pameran di dalam dan luar tanah air. (ITB)

“Isu penting lainnya adalah patent dan sertifikasi produk agar menjamin keamanan inovasi kami, terlebihnya dalam persoalan sanitasinya. Tentu, riset kami sudah menunjukkan hasil yang sangat baik,” jelas Adhi..

Dia menambahkan bahwa penting peran masyarakat dan peneliti dalam perancangan produk yang memerlukan berbagai bidang studi seperti antropologi, perteknikan, dan seni.

Sejauh ini, produk hasil tim riset Adhi telah dipamerkan di berbagai ajang pameran di dalam dan luar tanah air, contohnya ICAD 2022 di Jakarta, JIA 2022 di Bali, dan FINE 2022 di Singapura. Banyak pengunjung yang tertarik dengan produk mereka, menawarkan mereka untuk mempromosikan karyanya di galeri mereka atau ingin membeli karya-karya mereka.

“Kami senang banyak orang yang tertarik pada produk yang kami buat,” kata Adhi yang dilansir dari laman ITB (08/02/23).

Dalam pengembangan produk ke depannya, Adhi ingin fokus mendesain produk elektronik dengan material hasil olahannya sambil menyempurnakan produk-produk yang sudah dibuat. Pengembangan bahan bakunya pun terus diteliti dengan cara menggabungkannya dengan bahan-bahan limbah lain yang mudah ditemukan secara lokal, dalam rangka mendukung konsep ekonomi sirkular.

“Semoga produk yang dibuat dapat menjadi contoh dalam pemecahan isu-isu lingkungan dan sosial agar kehidupan masyarakat sekitar lebih nyaman lewat kontribusi ekonomi dan kerjasama dengan mereka yang lancar," harapnya. (Imanha/Jawa Barat)

Baca Juga:

Uniknya Tas Rajut Dari Limbah Pakaian

#Limbah #Teknologi
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love
Bagikan