MEMILIKI hubungan harmonis antara anak dan orangtua adalah dambaan banyak orang. Keharmonisan terbentuk lewat hubungan yang erat. Hubungan itu tak mesti berarti harus bertemu setiap waktu. Sebab, tak semua anggota keluarga bisa meluangkan waktu dan berada dekat dengan anggota keluarga lainnya.
Menurut laman family.lovetoknow.com, penelitian telah membuktikan bahwa terdapat tiga komponen umum yang diperlukan untuk membentuk hubungan harmonis. "Masing-masing komponen berfokus pada kebutuhan berbeda yang dimiliki keluarga: fungsi sehari-hari, hubungan yang kuat, dan kesehatan setiap anggota keluarga," tulis laman tersebut.
Untuk memperoleh itu, perlu waktu yang berkualitas, komunikasi yang kuat, dan saling percaya. Anggota keluarga mungkin tak semuanya punya waktu berkumpul setiap saat. Mungkin saat kamu masih kanak-kanak, orang tua sibuk dengan pekerjaan.
Keadaan berbalik ketika kamu beranjak dewasa. Kamu menjadi orang yang sibuk berkuliah atau bekerja, sedangkan orangtua banyak di rumah menikmati masa pensiun.
Ada beberapa orang yang menyadari bahwa semakin dewasa dan bertambahnya usia, orangtua merupakan sosok yang selalu ada. Meskipun hubungan mereka tak selalu berjalan mulus. Kadang ada konflik melanda.
Banyak orang merasa kesulitan dan bingung membangun hubungan yang lebih baik dengan orangtua. Ada cara yang bisa dilakukan untuk membangun hubungan harmonis antara anak dengan orang tua.
Baca juga:

Mungkin saat kamu masih kanak-kanak, orang tua sibuk dengan pekerjaan. (Foto: Pexels/Dominika Roseclay)
1. Meluangkan Waktu Bersama
Waktu merupakan hal yang berharga. Seringkali orangtua dan anak memiliki kesibukan yang berbeda. Ayah dan ibu sibuk bekerja, sedangkan anak juga sibuk belajar dan berkuliah. Namun, kesibukan bukan alasan untuk tak pernah meluangkan waktu kepada keluarga. Meluangkan waktu tetap diperlukan meski anggota keluarga sibuk.
Bukan soal kuantitas seberapa sering kamu bertemu, melainkan seberapa berkualitas tiap pertemuan tersebut. Itulah kuncinya. Ada baiknya untuk bisa membagi waktu antara pekerjaan, belajar, dan juga keluarga. Setiap waktu yang kamu lakukan untuk keluarga, nantinya akan menjadi momen yang tidak akan pernah terlupakan seumur hidup.
2. Liburan Bersama
Sebenarnya cara ini masih berkaitan dengan meluangkan waktu. Bila sudah berhasil meluangkan waktu, carilah bentuk kegiatan yang berkualitas demi memaksimalkan pertemuan. Salah satunya liburan bersama.
Ada banyak hal yang bisa dilakukan pada saat ingin liburan bersama. Dari menyiapkan keperluan liburan bersama, belanja keperluan liburan bersama, sampai berangkat bareng-bareng ke tempat liburan. Saat liburan, buat kesepakatan untuk menghindari penggunaan gawai ponsel pintar secara berlebihan. Sehingga tiap anggota keluarga bisa fokus pada kegiatan tersebut.
Baca juga:
Berdamai dengan Peran Ganda, Harmonisasi Keluarga dan Karier

3. Komunikasi Rutin
Komunikasi merupakan hal paling penting pada setiap hubungan, baik hubungan pertemanan, pasangan, maupun keluarga. Dari komunikasi yang rutin, anak dan orangtua dapat mengetahui keadaan masing-masing seperti keuangan, kesehatan, atau karier. Apabila tak mampu berkomunikasi dengan baik antara anak dan orangtua, hubungan keluarga akan terganggu dan bisa menyebabkan miskomunikasi.
4. Saling Percaya
Setelah berkomunikasi rutin, meluangkan waktu bersama, dan melakukan liburan bersama, ada baiknya untuk membangun rasa saling percaya satu sama lain antara anak dengan orang tua. Mulai dari saling terbuka satu sama lain, tak mencurigai satu sama lain, dan mendengarkan serta memahami cerita satu sama lain. Dengan begitu, hubungan antara anak dan orangtua akan lebih erat.
Selamat mencoba! (yos)
Baca juga:
Sangat Menyentuh, 4 Webtoon Tentang Hubungan Anak dan Orang Tua