Kesehatan

Lagi Musim Sakit, Yuk Intip Kiat Mencegah Flu Menurut Dokter

annehsannehs - Senin, 21 Februari 2022
 Lagi Musim Sakit, Yuk Intip Kiat Mencegah Flu Menurut Dokter

Jaga kebersihan ponsel. (Foto: pixabay/15734951)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BATUK dan pilek, badan pegal-pegal, dan tenggorokan sakit kini bukan menjadi sakit yang biasa-biasa saja. Beberapa gejala di atas bisa jadi mengindikasikan bahwa kamu tertular omicron, yang mana kasusnya sempat melonjak selama beberapa waktu belakangan. Di sisi lain, bisa jadi memang kamu hanya terserang flu biasa karena kehujanan, masuk angin, dan keletihan selama beberapa waktu.

"Pilek secara umum adalah infeksi virus pada tenggorokan dan hidung, yang dikenal sebagai saluran pernapasan bagian atas. Banyak jenis virus yang dapat menyebabkan flu biasa, tetapi penyebab paling umum adalah rhinovirus,” ungkap Adiba Khan, M.D., seorang dokter keluarga di Northwestern Medicine Lake Forest Hospital kepada Women's Health Magazine.

Hindari pilek dengan menjaga kebersihan tangan. *Foto pixabay/Tumisu)
Hindari pilek dengan menjaga kebersihan tangan. *Foto pixabay/Tumisu)

Menurut dokter, keluarga di Northwestern Medicine Lake Forest Hospital, Deborah S. Clements, M.D., pilek biasa cenderung tidak membahayakan, walau bisa memakan waktu hingga dua minggu untuk sembuh.

Untuk mencegah pilek, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, salah satunya adalah dengan cara menggunakan air humidifier. Investasikan uangmu pada humidifier dan biarkan alat ini tetap menyala saat udara mulai terasa kering.

Baca juga:

Kelas Daring Turunkan Tingkat Kecemasan Sebagian Remaja

"Humidifier bisa membantu menjaga selaput lendir agar tetap lembap. Selaput lendir yang kering di hidung bisa menghambat kemampuan tubuh untuk menjebak kuman saat memasuki sistem tubuh," ungkap dokter keluarga di klinik Cleveland, Amber Tully, M.D.

Cara selanjutnya adalah memenuhi asupan vitamin D setiap hari. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidak mendapatkan vitamin D yang cukup jauh lebih mungkin menderita infeksi saluran pernapasan atas ketimbang mereka yang mengonsumsi vitamin D setiap hari.

Mikrobiologi virus.  (Foto: News Medical)
Ilustrasi Mikrobiologi virus. (Foto: News Medical)

"Beberapa penelitian menunjukkan bahwa melengkapi 400 unit internasional vitamin D per hari bisa mencegah infeksi pernapasan," ungkap Khan.

Selain itu, pastikan untuk selalu mencuci tangan dan hindari menyentuh area mata, hidung, dan mulut. Menurut CDC, virus bisa masuk ke dalam tubuh dengan mudah jika tanganmu sering menyentuh wajah. Untuk menjaga kebersihan, kamu juga bisa rutin membersihkan ponsel pintar dengan disinfektan.

Menurut sebuah studi dari University of Arizona pada 2012, ponsel pintar 10 kali lebih mengandung banyak bakteri ketimbang dudukan toilet. Maka dari itu, gunakan tisu basah disinfektan untuk menjaga kebersihan ponsel secara berkala. (shn)

Baca juga:

Seorang Bayi di AS Diduga Meninggal Karena Corona

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Bagikan