Kesehatan

Ketagihan Makan Kacang? Ketahui Dampak Buruknya untuk Kesehatan

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Kamis, 05 Desember 2019
Ketagihan Makan Kacang? Ketahui Dampak Buruknya untuk Kesehatan

Jangan terlalu banyak makan kacang. (Foto: Pixabay/Pexels)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SIAPA yang tidak hobi makan kacang? Ya, kacang sudah menjadi camilan populer dan banyak digemari karena rasanya yang gurih dan membuat ketagihan. Selain itu, cemilan ini juga sering dijadikan teman ketika menonton pertandingan sepakbola. Kacang juga memiliki manfaat yang baik untuk tubuh, seperti meningkatkan kesehatan jantung, melawan kanker, hingga melawan risiko penyakit yang menyerang otak.

Namun, jika terlalu sering mengonsumsi kacang juga berdampak buruk bagi kesehatan. Dirangkum dari beberapa sumber, berikut empat dampak yang kita alami jika terlalu sering mengonsumsi kacang.

Baca juga:

Enak Sih, Tapi 4 Buah Ini Enggak Dianjurkan untuk Dikonsumsi Berlebihan

1. Naiknya Berat Badan

Ketagihan Makan Kacang? Ketahui Dampak Buruknya untuk Kesehatan
Berat badan menjadi meningkat. (Foto: Fatlosstime)

Kacang termasuk makanan yang mengandung protein dan serta yang tinggi. Banyak orang beranggapan bahwa mengonsumsi kacang dapat menurunkan berat badan. Pernyataan tersebut benar jika dikonsumsi dalam jumlah sedang.

Namun, ketika kita mengonsumsi kacang secara rutin akan berdampak pada kenaikan berat badang. Para ahli mengatakan bahwa kacang harus dikonsumsi pada porsi yang tepat, bukan berlebihan. Jadi, jangan ketagihan ya!

2. Masalah pada pencernaan

Ketagihan Makan Kacang? Ketahui Dampak Buruknya untuk Kesehatan
Sulit buang air besar. (Foto: thenutritionalhealingcenter)

Setelah makan kacang pasti akan merasa kembung, ya kan? Tak perlu khawatir, ternyata kejadian tersebut adalah alami. Hal ini disebabkan karena kacang memiliki senyawa yang disebut tannin dan phytates.

Senyawa ini sulit dicerna usus dan membuat perut menjadi tidak nyaman sehingga menimbulkan rasa kembung. Ketika buang air besar, akan terasa sulit akibat senyawa tersebut. Jadi gimana, sudah tau kan apa penyebabnya?

Baca juga:

Ahli Gizi Sarankan Kurangi Asupan 4 Makanan Enak Ini

3. Rambut menjadi Rontok

Ketagihan Makan Kacang? Ketahui Dampak Buruknya untuk Kesehatan
Rambut perlahan-lahan menipis. (Foto: Alodokter)

Pernyaatan ini memang membuat beberapa orang tidak setuju dan menimbulkan perdebatan. Namun faktanya, sebuah penelitian mengatakan bahwa kebiasaan mengonsumsi jenis kacang Brasilia dapat menimbulkan efek seperti rambut rontok, kuku rapuh, bau nafas, hingga nyeri otot.

Hal ini disebabkan adanya kandungan selenium pada kacang Brazil yang cukup tinggi. Seorang Direktur Nutritional Research Foundation, Joel Fuhram, mengatakan bahwa jenis kacang Brazil ini sebaiknya dikonsumsi tidak lebih dari empat butir sehari.

4. Terserang Racun

Ketagihan Makan Kacang? Ketahui Dampak Buruknya untuk Kesehatan
Konsumsi kacang almond dalam porsi yang tepat. (Foto: Pixabay/Free-Photos)

Salah satu jenis kacang yang baik untuk kesehatan adalah kacang almond. Kacang almond dianggap sehat karena kaya akan zat besi, kalsium, magnesiu, seng, vitamin B, dan vitamin E. Namun, jika kita mengonsumsi lebih dari 100 gram almond akan membuat kita kelebihan asupan vitamin E.

Mengonsumsi almond secara berlebihan juga menyebabkan tubuh kita keracunan. Meskipun tergolong langka, namun kita harus tetap waspada dan mencegahnya. (And)

Baca juga:

Minum Kopi untuk Hilangkan Kantuk, Seberapa Lama sih Efeknya?

#Kacang-kacangan #Kesehatan #Info Kesehatan #Tips Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Bagikan