Relasi
Kesalahan Besar yang Dilakukan Perempuan Saat Menjalin Hubungan
KETIKA suatu hubungan kandas, pihak perempuan selalu tampak seperti yang tersakiti. Padahal bisa jadi perempuan turut punya andil dalam hancurnya hubungan.
Ada sejumlah kesalahan yang biasa dilakukan perempuan dan bisa jadi pemicu perpisahan. Berikut kesalahan terbesar yang dilakukan perempuan pada laki-laki dalam hubungan.
Baca juga:
Penjelasan Psikologis Mengapa Kita Tidak Berhenti Cek Pesan Singkat
Tidak tahu seberapa berharga dirinya
Ini mungkin salah satu masalah paling umum. Beberapa perempuan jatuh cinta pada bad boy yang selalu menyakitinya. Ada pula perempuan yang jatuh cinta pada laki-laki yang tidak pernah mencintainya. Bahkan ada perempuan yang tahan dengan setiap omong kosong yang diucapkan laki-lakinya.
Ada dua ketakutan dalam kondisi manusia, merasa dirinya tidak cukup dan berpikir bahwa dirinya tidak akan dicintai. Pikiran seperti itu akan membuat seorang perempuan terjebak selama bertahun-tahun. Mereka akan merasa tidak ada laki-laki yang benar-benar dapat menghormati seorang perempuan.
Ini adalah luka yang ditimbulkan oleh diri sendiri. Jika mereka bisa lepas dari belenggu itu, mereka akan mendapatkan cinta yang benar-benar layak dimiliki.
Mengandalkan energi maskulin
Pada saat ini ada banyak perempuan yang sangat sukses dan terkenal di lingkaran pertemanannya. Mereka adalah dokter, pengacara, eksekutif, dan pengusaha. Sayangnya karir cemerlang mereka tidak dapat menarik atau mempertahankan seorang laki-laki.
Ironisnya, kesuksesan mereka seringkali merupakan hasil dari kenyataan bahwa jauh di lubuk hati, para perempuan ini memiliki keraguan besar pada harga diri mereka. Kompensasi berlebihan merekalah yang sering membawa kesuksesan mereka.
Persoalannya akan lebih buruk secara dramatis jika mereka menyimpan trauma di masa lalu misalnya pernah dikhianati, pernah bercerai atau menjadi orang tua tunggal. Seluruh hidup mereka dikerahkan ke energi maskulin atau karir.
Faktanya adalah jika kamu dapat melakukan semuanya sendiri, seorang laki-laki mungkin tertarik tetapi tidak melihat peran apa pun untuk dirinya sendiri. Akibatnya, kaum adam akan mundur teratur.
Tidak 'mendapatkan' atau memahami pria
Perempuan yang memahami laki-laki dan menghargai mereka dapat mengubah katak menjadi pangeran. Sebaliknya, perempuan yang sering ngambek, cemburu, atau banyak menuntut mengubah pangeran menjadi katak.
Faktanya adalah perempuan jauh lebih kompleks sebaliknya laki-laki adalah makhluk yang cukup sederhana. Sebenarnya, laki-laki siap untuk melayani perempuan jika sang perempuan tahu cara menginspirasi mereka. Sayangnya, tidak banyak perempuan yang mau meluangkan waktunya untuk mengenal pasangannya dengan baik.
Baca Juga:
Mencoba mengubahnya atau tidak menerima apa adanya
Tidak ada yang membuat seorang laki-laki berhenti bertemu seorang perempuan kecuali mereka coba membuat ia berubah. Di awal laki-laki mungkin coba membuat terkesan calon pasangannya dengan coba mengubah dirinya. Melihat pasangannya mau berubah deminya, beberapa perempuan justru semakin mendikte apapun yang dilakukan pasangannya.
Mereka mungkin mengkritik cara pasangannya berpakaian, menghina tata krama, atau mengejek penampilan atau kebiasaan berdandannya.
Perempuan memiliki cara untuk melakukan itu karena mereka cenderung suka menjaga penampilan dan jaga image. Sayangnya, biasanya tidak berakhir dengan baik untuk salah satu pihak, dan itu hanya terasa buruk di sekitar.
Orang ingin dilihat, didengar, dan dihargai apa adanya. Jika merasa perlu untuk mengubahnya dengan keluhan atau ejekan dia mungkin akan kabur.
Tidak menghargai yang pria lakukan
Mereka tidak bersyukur bahwa seorang laki-laki memilih untuk menghabiskan waktu, bakat, dan hartanya bersama pasangannya.
Juga bukan hal yang aneh bagi perempuan untuk menerima makan malam gratis, memesan hal-hal yang paling mahal di menu dan kemudian menghilang atau sibuk ketika seorang laki-laki mencoba mengajak mereka berkencan lagi. Wahai ladies, pertimbangkan bagaimana rasanya menjadi pihak yang menerima perilaku semacam itu. (avia)
Baca juga: