Hobi

Kenalan dengan Kucing Busok, Kucing Eksotis Asli Indonesia

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Kamis, 17 November 2022
Kenalan dengan Kucing Busok, Kucing Eksotis Asli Indonesia
Kucing busok telah resmi diakui dunia melalui World Cat Federation (WCF) sebagai kucing ras khas Indonesia. (Foto: Instagram/@teraas_busok)

PENCINTA kucing Indonesia boleh berbangga. Kucing busok telah resmi diakui khas Indonesia. Anabul ini berasal dari Pulau Raas, Madura. Raas adalah pulau kecil. Luasnya hanya 39 kilometer persegi dan dapat ditempuh selama enam jam perjalanan laut dari Sumenep.

Mari kita berkenalan dengan si gemoy kucing busok. Biasanya, kucing ras berharga cukup mahal, bahkan ada yang dibanderol hingga puluhan juta. Namun, bagaimana dengan Indonesia? Apakah ras kucing busok asli Indonesia yang kini jadi incaran para pecinta kucing juga berharga mahal?

Ciri-Ciri

kucing busok
Tingkat perkawinan di dalam rasnya sangat dominan hingga menyebabkan hanya ada dua warna yaitu abu-abu dan cokelat pekat. (Foto: Instagram/@teraas_busok)

Kucing busok secara morfologi, sekilas bentuk wajah dan posturnya mirip hewan leopard dan kucing hutan. Sebab, ras kucing lokal unik tersebut berukuran lebih besar dari kucing kampung.

Selain itu, ciri khas lainnya terdapat pada ekornya yang sangat pendek tapi bisa berdiri tegak ke atas. Kucing busok memiliki wajah yang agak persegi di bagian atas dan melancip pada bagian dagu.

Hidungnya berukuran sedang, sedikit melengkung ke bawah di atas kulit hidung, mirip seperti singa. Lalu, bentuk telinganya tajam dan agak mencuat ke atas.

Warna kucing tersebut umumnya abu-abu kebiruan polos. Bulu halus mengilap seperti perak tersebut membuat busok mirip dengan kucing ras Eropa seperti russian blue atau british shorthair. Kucing ini memiliki mata berwarna hijau mencolok yang kontras dari warna bulunya yg gelap.

Pemberian nama busok sendiri awalnya merupakan nama lokal, sementara pecinta kucing nasional mengenalnya sebagai kucing Raas atau kucing Madura.

Baca juga:

Kucing Tahu Jika Pemiliknya Mengajak Bicara

Hasil Penelitian

Kucing busok sempat diteliti pada 2009 oleh peneliti biologi bernama Ronny Rachman Noor. Dia meneliti fenotipe dan genotipe kucing tersebut.

Menurut penelitiannya pada Jurnal Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas IPB, variasi genetika kucing busok masih tinggi dan tergolong langka. Karena itu, busok tak ditemukan di luar Pulau Madura seperti anjing kintamani dan anjing bernyanyi papua. Busok juga disebut mirip kucing korat dari Thailand.

Dari sisi ilmu genetika, kucing busok tergolong memiliki warna resesif yang jarang muncul. Ronny menduga tingkat perkawinan keluarga (inbreeding) sangat dominan dalam ras busok, menyebabkan hanya ada dua warna yaitu abu-abu dan cokelat pekat. Kawin keluarga tersebut turut jadi penyumbang angka kematian yang cukup tinggi pada kucing busok.

Diakui Dunia

kucing busok
Sekilas, bentuk wajah dan postur kucing busok mirip hewan leopard dan kucing hutan. (Foto: Instagram/@teraas_busok)

Ras kucing busok telah resmi diakui dunia oleh World Cat Federation (WCF). Pengakuannya melalui sejumlah tahapan. Pertama, pembuktian kemurnian gen busok hingga generasi ketiga. Selain itu, Indonesia perlu melakukan presentasi dalam forum internasional di hadapan World Cat Congress, organisasi berisi gabungan federasi dan asosiasi pelestari ras kucing dunia yang berdiri sejak 1994.

Cat Fancy Indonesia (CFI) bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menggelar ekspedisi ke habitat kucing busok di Pulau Raas pada November 2018. Tujuannya mengumpulkan sampel kucing untuk observasi fenotipe dan genotipe sekaligus uji DNA dan didapatkan 40 sampel.

Peneliti zoologi LIPI, Yuli Sulistya Fitriyana, menjelaskan bahwa sampel DNA diambil dengan metode usap (swab). Selain untuk menguji sel epitel, metode usap dinilai lebih aman bagi kucing busok karena tidak menimbulkan stres dibandingkan mengambil contoh darah.

Baca juga:

Segala Hal Perlu Kamu Ketahui Tentang Kucing Diare

Keberadaannya dan Harga

Dekade 1990-an, kucing busok kerap menjadi cendera mata untuk para tamu istimewa yang datang ke Madura. Namun, karena semakin langkanya kucing habitat asli inj, Pemerintah Kabupaten Sumenep melarang kebiasaan kucing busok dijadikan cendera mata.

Masyarakat Pulau Raas sendiri juga melarang warga pendatang membawa pergi kucing busok. Jika ingin dibawa keluar pulau, si kucing wajib dikebiri atau disteril terlebih dulu guna menjaga kemurnian rasnya.

Karena kemurnian dan keberadaan ras kucing tersebut di habitat asli, maka mitos-mitos pun bermunculan di Pulau Raas. Misalnya mitos bahwa mereka membawa hoki dan rezeki. Mitos lainnya, mereka dipercaya memiliki kemampuan mistis sehingga bikin sial kalau dibawa keluar pulau.

Jika kamu tertarik memeliharanya, melansir laman kucingmania, satu ekor kucing busok dihargai berkisar dari Rp 500 ribuan hingga Rp 10 jutaan. Wow, harga yang cukup lumayan mahal, ya! Namun, kucing busok memang harus dijaga keaslian rasnya agar tidak punah. (dgs)

Baca juga:

Patung Kucing Libi di Cakung, Simbol Perjuangan Warga Bukit Duri

#Kucing Lokal #Kucing
Bagikan
Bagikan