Kebiasaan Murid-Murid Berdasarkan Denah Kursi Di Kelas

annehsannehs - Minggu, 18 Juli 2021
Kebiasaan Murid-Murid Berdasarkan Denah Kursi Di Kelas
Anak paling belakang biasanya nakal. (Foto Youtube/marco kwee)

KETIKA memasuki ruang kelas, beberapa guru sudah bisa menebak sifat dan kebiasaan para murid berdasarkan denah kursinya. Hal tersebut terjadi lantaran posisi duduk di sekolah jarang berubah drastis sejak kali pertama masuk. Mungkin ada beberapa guru menerapkan rotasi duduk berdasarkan baris. Hanya bergeser barisnya. Posisi tetap sama.

Baca Juga:

Pekerjaan Rumah Kerap Menjadi 'Pekerjaan Sekolah' Saat Ngilmu di Negeri Aing

Pada baris terdepan, kamu akan menemukan murid rajin belajar alias si 'kutu buku'. Barisan terdepan menjadi tempat paling efisien agar bisa mendengarkan suara guru dengan baik sekaligus lebih dekat dengan papan tulis. Ketinggalan satu hal di papan tulis menjadi hal menakutkan bagi murid tipe tersebut. Biasanya, mereka memiliki catatan paling lengkap dan rajin mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR).

Si rajin duduk paling depan.  (Sumber- SMPN 56 Surabaya)
Si rajin duduk paling depan. (Sumber- SMPN 56 Surabaya)

Bagian pojok kiri atau kanan pun biasanya ditempati murid paling sering berinteraksi dengan guru. Mereka selalu diminta mematikan lampu karena dekat dengan saklar on/off alias cetekan lampu ketika sedang ada pelajaran menonton di kelas.

Baca juga:

Momen Paling Bikin Adrenalin Terpacu Saat Belajar Tatap Muka

Baris kedua diduduki murid yang memiliki penglihatan kurang baik. Kedekatan tempat duduk membuat murid berada di baris terdepan selalu ingin punya kelompok belajar bersama. Meski begitu, mereka cukup berbaur dengan anak-anak di baris selanjutnya.

Biasanya, ketua dan pengurus kelas lainnya duduk pada baris pertama atau kedua.

Baris ketiga merupakan murid tengah-tengah. Maksudnya, tidak bandel, tetapi tidak terlalu kaku seperti anak-anak pintar di baris pertama. Kadang mereka memilih kursi di barisan ketiga agar tidak begitu di-notice guru jika mengecat rambut, tidak memakai ban pinggang, nail art, tidak memotong kuku, menggunakan riasan, atau salah menggunakan kaos kaki.

DI baris ke berapa kah kamu duduk? (Foto- YouTube/yan lalu)
DI baris ke berapa kah kamu duduk? (Foto- YouTube/yan lalu)

Last but not least, barisan keempat biasanya ditempati murid paling nakal di kelas. Apa saja bisa terjadi pada sisa lahan kelas di bagian belakang biasanya dikuasai mereka. Kegiatan-kegiatannya pun cukup absurd, mulai lahan main kartu, tempat nyanyi-nyanyi sambil bermain gitar, tempat makan, tempat penyimpanan barang, sampai lahan paling nyaman untuk tidur.

Baca juga:

Kelulusan SMA Enggak Seru Tanpa Buku Kenangan

Mereka sering pula menyandarkan kursi ke tembok paling belakang demi mengasah keseimbangan tubuh. Alhasil, dalam satu minggu sekali pasti ada kasus anak barisan belakang jatuh dari kursinya karena gaya-gayaan menyeimbangkan kursinya ke tembok. Selain itu, biasanya meja mereka dipenuhi coret-coretan berupa contekan, kata-kata mengumpat, atau nama guru killer.

Kadang meja sekolah jadi tempat mengumpat. (Foto: boombastis)
Kadang meja sekolah jadi tempat mengumpat. (Foto: boombastis)

Si barisan paling belakang biasanya cenderung malas mengerjakan PR dan sering tidak membawa buku. Semakin belakang barisan kursinya, semakin enteng dan kecil tas dibawanya. Baris terakhir biasanya meminjam PR dan tugas pada mereka di baris kedua atau ketiga karena masih chill. Barisan pertama? "Kerjain sendiri lah! Ngapain minjem-minjem? Laporin guru ya!".

Di sisi lain, biasanya anak barisan pertama bakal kasih pinjam catatan mereka menjelang ulangan. Fotokopi ada yang tujuannya untuk belajar, ada juga yang malah fotokopi diperkecil untuk contekan pas ujian. Makin ke belakang barisnya, makin jago pula menconteknya. Kerusuhan pun biasanya terjadi di bagian belakang, tempat para clown class berada untuk nyaut-nyautin guru.

Ketika anak paling belakang mau nyatet, tidak jarang mereka mengeluarkan tablet dan memfoto papan tulisnya. 99% sih mengatakan mereka enggak akan menyalin tangkapan gambarnya ke dalam buku catatan.

Pada dasarnya, tiap anak memiliki peran dan keseruannya sendiri di ruang kelas. Ketika sekolah dulu, kira-kira kamu duduk di barisan mana? (SHN)

Baca juga:

Meja Sekolah Jadi Arena Psywar Anak Pagi Versus Siang

#Gamers #Game #Juli Ngilmu Di Negeri Aing
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Bagikan