Kesehatan

Kebersihan Area Kewanitaan Jadi Faktor Penentu Kesehatan

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Senin, 20 September 2021
Kebersihan Area Kewanitaan Jadi Faktor Penentu Kesehatan

Kebersihan area kewanitaan menjadi faktor penentu kesehatan. (Foto: Unspalsh/Sasun Bughdaryan)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

ISTILAH feminine hygiene mungkin baru banyak dibicarakan beberapa tahun belakangan di Indonesia. Masyarakat Indonesia sudah sejak lama menerapkan hal ini, sehingga terus mengalami perkembangan yang pesat. Salah satunya adalah semakin menjamurnya produk pembalut yang berlomba-lomba untuk memberikan kenyamanan dan keamanan dalam produknya.

Feminine hygiene merupakan istilah yang membahas mengenai kesehatan perempuan, salah satunya membahas mengenai kesehatan organ kewanitaan. Sebab area kewanitaan merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap kesehatan perempuan. Terlebih organ reproduksi menjadi salah satu hal yang dapat terdampak jika perempuan tidak menjaga dan merawat kesehatan area kewanitaannya.

Baca Juga:

Pertama, Skotlandia Sediakan Pembalut Gratis

Kebersihan organ kewanitaan merupakan sesuatu hal yang perlu diperhatikan setiap harinya. "Seharusnya memang harus diperhatikan setiap hari, sebab keseharian kita itu menjadi faktor penentu kesehatan anggota kewanitaan kita,” jelas dr. Grace Hananta, C.Ht, di acara peluncuran Flowra Sanitary Pads beberapa waktu lalu.

Pembalut berkualitas dapat membantu menjaga kelembapan daerah kewanitaan. (Foto: Unsplash/Natracare)

Namun saat menstruasi membuat tingkat kelembapan pada area kewanitaan meningkat. Kelembapan tersebut menjadi salah satu hal yang terpenting untuk menjaga kesehatan area kewanitaan. Sebab area kewanitaan yang lembap selain mengganggu kenyamanan, dapat membuat bakteri-bakteri jahat bersarang dan tumbuh.

Terdapat beberapa cara tepat yang dapat dilakukan untuk menjaga kelembapan organ kewanitaan. Menggunakan pakaian dalam dengan bahan yang tidak terlalu ketat harus dihindari untuk menjaga sirkulasi udara di daerah kewanitaan.

Baca Juga:

Mengenal Menstrual Cup Saingan Pembalut

Tak hanya kualitas pakaian dalam, penggunaan pembalut yang memiliki daya serap tinggi dan tidak terbuat dari bahan-bahan berbahaya sangat dibutuhkan. "Pilih pembalut yang memiliki kemampuan menyerap cairan lebih cepat dan tinggi serta nyaman saat digunakan. Pastikan juga pembalut yang kamu gunakan tidak mengandung pemutih, klorin, dan bahan berbahaya lainnya,” jelas Grace. Untuk itu, Flowra Sanitary Pads hadir dengan 10 lapisan pelindung yang memberikan rasa aman namun tetap nyaman.

Sabun dengan pH tepat dapat menjaga kebersihan dan kelembaban area kewanitaan. (Foto: Pexels/Tara Winstead)

Grace menyarankan untuk mengganti pembalut secara rutin setiap tiga sampai empat jam setelah pemakaian. Namun pembalut dapat diganti jika kamu merasa darah menstruasi telah memenuhi seluruh bagian pembalut.

Selain itu, area kewanitaan juga harus dibersihkan dengan sabun khusus yang memiliki pH sesuai. Kesalahan ini masih banyak dilakukan oleh beberapa orang. "pH yang sesuai untuk daerah kewanitaan itu sekitar 3,8 sampai 4,5 sedangkan sampai saat ini bahkan ada yang masih menggunakan sabun badan untuk membersihkan daerah kewanitaan," tutup Grace. (cit)

Baca Juga:

Atasi Nyeri Haid Dengan Cara Ini

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Bagikan