Kanada Kirim 800 Drone ke Ukraina

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 20 Februari 2024
 Kanada Kirim 800 Drone ke Ukraina

Ilustrasi pesawat tanpa awak (airforce.com) (Istimewa)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Perang di Ukraina terus berlangsung sampai hari ini. Rusia masih menyerang negara bertetangga tesebut. Belum pemenang dalam perang yang hampir berlangsung selama 2 tahun ini.

Pemerintah Kanada menyumbang 800 drone untuk membantu Ukraina dalam perang melawan Rusia. Drone tersebut dapat membawa kamera pengintai untuk membantu misi pengintaian Ukraina.

Baca Juga:

NATO Bakal Pasok Amunisi Senilai Rp 39 Triliun ke Ukraina

"Drone ini akan membantu pasukan garis depan Ukraina menilai target dan ancaman dengan cepat, akurat dan efektif," katanya Menteri Pertahanan Bill Blair dalam konferensi pers di Toronto, Senin (20/2).

Ia menjelaskan, drone-drone itu dapat mendeteksi target dengan pasti yang sangat penting dalam pertahanan Ukraina melawan Rusia.

"Kanada akan mendukung Ukraina selama diperlukan,” kata Blair.

Drone-drone tersebut bernilai sekitar 95 juta dolar Kanada (Rp1,1 triliun) dan biayanya ditanggung oleh paket bantuan sebesar 500 juta dolar Kanada (Rp5,8 triliun) yang telah diumumkan oleh Perdana Menteri Justin Trudeau pada musim panas lalu.

Hal ini menjadikan jumlah yang dihabiskan Kanada untuk mendukung Ukraina sejak perang dimulai pada 24 Februari 2022 menjadi 9,7 miliar dolar Kanada (Rp112,6 triliun). Sementara untuk drone SkyRanger R70 diperkirakan akan dikirim pada awal April. Balir juga mengatakan ia ingin meningkatkan produksi peralatan militer Kanada.

"Satu-satunya cara menanggapi tiran seperti (Presiden Rusia) Vladimir Putin adalah dengan kekuatan dan ketangguhan,” katanya. “Kami tidak akan melupakan Ukraina. Kami tidak akan pernah meninggalkan Ukraina…sampai Ukraina memenangi perang ini.”

Sabtu ini menandai dua tahun sejak Rusia menginvasi Ukraina. PBB memperkirakan pada Januari bahwa sebanyak 10 ribu warga sipil tewas, yang sebagian besar anak-anak dan 19 ribu lainnya luka-luka.

Pemberitahuan tersebut disampaikan pada saat yang tepat ketika Blair sebelumnya mendesak sekutunya untuk meningkatkan bantuan kepada negara yang terkepung itu karena rancangan undang-undang bantuan luar negeri Amerika Serikat senilai USD 95 miliar atau sekitar Rp 1,5 kuadriliun, yang mencakup USD 60 miliar atau Rp 939 triliun untuk mendukung Ukraina terjebak dalam pertikaian politik. (*)

Baca Juga:

Kim Jong-un Dukung Upaya Rusia Menangkan Perang di Ukraina

#Perang #Ukraina
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Thailand Bakal Bersihkan Ranjau Darat di Perbatasan Kamboja, Negara ASEAN Diminta Memantau
Pada 10 November, empat tentara Thailand terluka setelah menginjak ranjau saat berpatroli di sepanjang garis demarkasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 19 November 2025
Thailand Bakal Bersihkan Ranjau Darat di Perbatasan Kamboja, Negara ASEAN Diminta Memantau
Indonesia
Donald Trump Jadi Penengah Ketegangan Kamboja dan Thailand
Thailand menuduh Kamboja menanam bahan peledak baru, serta "operasi penjinakan ranjau di 13 wilayah yang telah dibahas sebelumnya."
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 16 November 2025
Donald Trump Jadi Penengah Ketegangan Kamboja dan Thailand
Indonesia
AS Kerahkan Kapal Induk ke Karibia, Venezuela Mobilisasi 200.000 Personel Militer
Majelis Nasional Venezuela mengesahkan undang-undang yang dirancang untuk memperkuat strategi pertahanan nasional di tengah meningkatnya aktivitas militer AS.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 12 November 2025
AS Kerahkan Kapal Induk ke Karibia, Venezuela Mobilisasi 200.000 Personel Militer
Dunia
Ekor Patah Masih Nekat Terbang, Helikopter Pabrik Elektronik Penyuplai Militer Rusia Jatuh Tewaskan 5 Orang
Pabrik Elektromekanis Kizlyar dijatuhi sanksi Uni Eropa pada 2024 karena memproduksi peralatan pesawat untuk militer Rusia dalam konflik dengan Ukraina.
Wisnu Cipto - Selasa, 11 November 2025
 Ekor Patah Masih Nekat Terbang, Helikopter Pabrik Elektronik Penyuplai Militer Rusia Jatuh Tewaskan 5 Orang
Indonesia
Israel Terus Tolak Pengiriman Bantuan Kemanusian ke Gaza Saat Gencatan Senjata
Beberapa barang bantuan yang ditolak masuk ke Gaza adalah barang-barang yang dianggap oleh otoritas Israel berada di luar cakupan bantuan kemanusiaan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 07 November 2025
Israel Terus Tolak Pengiriman Bantuan Kemanusian ke Gaza Saat Gencatan Senjata
Indonesia
Menlu Tegaskan Indonesia Siap Berpartisipasi di Pasukan Keamanan Internasional Buat Gaza, Tapi Ada Syaratnya
ISF juga diharapkan dapat membantu proses demiliterisasi Gaza, termasuk penghancuran dan pencegahan pembangunan kembali infrastruktur militer, serta pelucutan senjata kelompok bersenjata non-negara.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 06 November 2025
Menlu Tegaskan Indonesia Siap Berpartisipasi di Pasukan Keamanan Internasional Buat Gaza, Tapi Ada Syaratnya
Dunia
Kondisi Gaza Kian Parah, Kerusakan Bangunan Capai 81 Persen
Hampir 81 persen dari seluruh bangunan di Jalur Gaza telah rusak, berdasarkan penilaian satelit terbaru, seiring berlanjutnya upaya kemanusiaan di tengah kehancuran luas akibat serangan Israel selama dua tahun terakhir.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 04 November 2025
Kondisi Gaza Kian Parah,  Kerusakan Bangunan Capai 81 Persen
Indonesia
Israel Ingkar Janji Gencatan Senjata, Lebanon Kerahkan Pasukan ke Perbatasan
Stasiun TV Israel KAN melaporkan bahwa Tel Aviv tengah mempertimbangkan untuk meningkatkan operasi militer di Lebanon dengan dalih mencegah kelompok Hizbullah memperkuat kemampuan militernya.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Israel Ingkar Janji Gencatan Senjata, Lebanon Kerahkan Pasukan ke Perbatasan
Indonesia
Presiden Lebanon Perintahkan Militer Balas Serangan Israel
Presiden Lebanon Joseph Aoun memerintahkan pihak militer untuk membalas setiap serangan atau upaya pasukan Israel memasuki wilayah selatan yang telah dibebaskan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 31 Oktober 2025
Presiden Lebanon Perintahkan Militer Balas Serangan Israel
Indonesia
Israel Langgar Gencatan Senjata, Qatar Kecewa dan Frustrasi Minta AS Bertindak
Selama proses gencatan senjata berlangsung, Qatar telah menyaksikan banyak pelanggaran, meski sebagian besar tidak dilaporkan karena dianggap tidak signifikan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 30 Oktober 2025
Israel Langgar Gencatan Senjata, Qatar Kecewa dan Frustrasi Minta AS Bertindak
Bagikan