NATO Bakal Pasok Amunisi Senilai Rp 39 Triliun ke Ukraina
Pertemuan negara-negara anggota EU dan NATO yang akan menggenjot produksi senjata dan meningkatkan pengadaan senjata untuk membantu pertempuran Ukraina. (Foto: Xinhua)
MerahPutih.com - Perang Ukraina dan Rusia masih berlangsung dan belum ada titik perdamaian kedua negara.
Ketua NATO pada Kamis mengumumkan telah menandatangani skema kontrak senilai 2,4 miliar euro atau sekitar Rp 39,3 triliun untuk amunisi utama mendukung Ukraina.
Baca Juga:
Kim Jong-un Dukung Upaya Rusia Menangkan Perang di Ukraina
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan 1 miliar euro atau Rp16,3 triliun dari 2,4 miliar euro adalah instruksi yang pasti.
"Ini meliputi kemampuan artileri 1,55mm, peluru kendali anti-tank serta amunisi tank tempur utama. Ini akan membantu para sekutu mengisi ulang pasokan mereka sambil terus memasok ke Ukraina," katanya.
Stoltenberg menegaskan dukungan NATO untuk Ukraina -yang sudah menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan aliansi tersebut.
"Selagi kami bekerja sama mempersiapkan anda menghadapi masa depan itu, NATO mendukung Ukraina selama dibutuhkan," tegasnya.
Stoltenberg menjelaskan, perang di Ukraina harus berakhir dengan kemenangan Kiev dan bahwa "perdamaian, apa pun konsekuensinya, sama sekali bukan perdamaian."
Disinggung soal rudal Rusia yang diduga jatuh di dekat perbatasan Ukraina dengan anggota NATO, Rumania, Stoltenberg mengatakan "tidak ada bukti serangan seperti itu sengaja dilakukan untuk Rumania".
Akan tetapi, Stoltenberg mengecam insiden tersebut, menyebutnya "sembrono" dan mengganggu stabilitas". Presiden Zelenskyy berterima kasih kepada Stoltenberg atas dukungannya.
"Dukungan ini sangat penting ketika sejumlah suara menyerukan agar dukungan militer untuk Ukraina dihentikan," katanya.
Baca Juga:
Puluhan Pesawat F-16 dari Denmark dan Belanda Akan Dikirim ke Ukraina
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Rancangan Donald Trump Perjanjian Damai Konflik Ukraina: AS Akui Krimea dan Donbas Sah Milik Rusia
Thailand Bakal Bersihkan Ranjau Darat di Perbatasan Kamboja, Negara ASEAN Diminta Memantau
Donald Trump Jadi Penengah Ketegangan Kamboja dan Thailand
AS Kerahkan Kapal Induk ke Karibia, Venezuela Mobilisasi 200.000 Personel Militer
Ekor Patah Masih Nekat Terbang, Helikopter Pabrik Elektronik Penyuplai Militer Rusia Jatuh Tewaskan 5 Orang
Israel Terus Tolak Pengiriman Bantuan Kemanusian ke Gaza Saat Gencatan Senjata
Menlu Tegaskan Indonesia Siap Berpartisipasi di Pasukan Keamanan Internasional Buat Gaza, Tapi Ada Syaratnya
Kondisi Gaza Kian Parah, Kerusakan Bangunan Capai 81 Persen
Israel Ingkar Janji Gencatan Senjata, Lebanon Kerahkan Pasukan ke Perbatasan
AS Tidak Punya Penangkal Rudal Burevestnik Milik Rusia