‘Jancuk’, Ketika Umpatan jadi Panggilan Akrab di Negeri Aing

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Rabu, 20 Januari 2021
‘Jancuk’, Ketika Umpatan jadi Panggilan Akrab di Negeri Aing

Jancuk merupakan panggilan keakraban. (Foto: Unsplash /Matheus Ferrero)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

“Woi jancuk, sik urip koen” (Woi jancuk, kamu ternyata masih hidup).Ya, begitulah kira-kira sapaan keakraban sekaligus budaya bahasa yang sering digunakan sehari-hari. Berbicara bahasa Jawa, tentu semua orang sudah tidak asing lagi dengan kata jancuk. Penggunaan kata jancuk sebenarnya bisa dilihat dari dua sisi, umpatan atau panggilan akrab.

Indonesia memang kaya akan bahasa, mulai dari yang sudah diterapkan zaman dulu sampai bahasa modern sekarang, seperti anjay, kuy, gas, dan sabi. Jancuk memang diibaratkan selayaknya dua insan yang selau bersatu. Meski tergolong kata kasar dan sering dijadikan umpatan, ternyata jancuk juga bisa digunakan untuk menunjukkan kedekatan bagi beberapa orang. Seperti ungkapan, "Piye cuk kabarmu?"

Baca juga:

Deretan Tempat Wisata Negeri Aing yang 'Bisa Bikin Pasangan Putus'

‘Jancuk’, Ketika Umpatan Jadi Panggilan Akrab di Negeri Aing
Tank Belanda yang bertuliskan Jan Cox. (Foto: Twitter/bayuuubiruuu)

Lalu, dari mana sih asal mulanya kata ini?

Jancuk sendiri diambil dari nama seorang pelukis asal Belanda, Jan Cox, yang berada pada masa ketenarannya. Ketika masa penjajahan dulu, Belanda sering menurunkan tanknya untuk mengintimidasi warga Surabaya. Salah satu tank yang mereka miliki pada saat itu bertuliskan Jan Cox di bagian dekat senjata.

Karena ukuran tank ini yang tidak terlalu besar, memungkinkan untuk bisa masuk ke daerah perkampungan. Menuliskan nama sesuatu atau seseorang di bagian tank, pesawat, kapal, atau bom memang jamak dilakukan zaman Perang Dunia II.

Baca juga:

Jajanan SD di Negeri Aing Nikmat dan Bikin Ketagihan, Tapi...

‘Jancuk’, Ketika Umpatan Jadi Panggilan Akrab di Negeri Aing
Penggunaan kata Jancuk mneyesuaikan kepada siapa kamu menuturkannya. (Foto: Unsplash/DISRUPTIVO)

Nah, karena persepsi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Surabaya mengindentifikasi sebagai tank musuh, setiap kali tank tersebut lewat mereka akan berseru, “Jan Cox! Jan Cox!” sebagai peringatan bahaya.

Jan Cox sendiri lahir di Den Haag, Belanda pada 27 Agustus 1919 dan meninggal pada 7 Oktober 1980. Terkenal berkat karyanya yang fenomenal, Jan Cox sendiri sama sekali tidak pernah menginjakkan kaki di Indonesia. Karyanya pun tidak ada di Indonesia.

Mulai dari situ, panggilan Jan Cox yang direalisasikan menjadi Jancuk menjadi bahasa serapan Surabaya hingga sekarang.

Menurut Kamus Daring Universitas Gadjah Mada, jancuk, jancok, diancuk, diancok, cuk, atau cok memiliki makna “sialan” atau “brengsek” yang digunakan sebagai bentuk kekecewaan. Semakin ke sini, panggilan jancuk digunakan sebagai simbol keakraban, tergantung kepada siapa kamu menuturkannya. Apalagi di daerah seperti Malang, Surabaya, dan sekitarnya, jancuk seolah meningkatkan rasa kebersamaan dan persaudaraan.

‘Jancuk’, Ketika Umpatan Jadi Panggilan Akrab di Negeri Aing
Jancuk juga digunakan sebagai ungkapan rasa kekecewaan. (Foto: Unsplash/engin akyurt)

Meski tergolong panggilan gaul anak muda, kata tersebut rasanya tidak pantas jika digunakan kepada orang yang lebih tua. Jika kamu masih sungkan atau ragu-ragu, lebih baik gunakan bahasa yang lebih halus, seperti bro atau nama panggilan. Semua tidak akan menjadi masalah apabila kita menyesuaikan kondisi dan situasi. (and)

Baca juga:

Cengti, Antara Solidaritas dan Maut

#Januari Pelesiran Di Negeri Aing #Budaya #Tradisi
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengatakan, bahwa Jakarta harus punya lembaga adat Betawi. Hal itu bisa menjadi identitas kuat sebagai kota global.
Soffi Amira - Jumat, 22 Agustus 2025
Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global
Tradisi
Tradisi Yaa Qowiyyu Klaten, Ribuan Warga Berebut Gunungan Apem
Tradisi sebaran apem Yaa Qowiyyu merupakan peninggalan leluhur yang perlu dilestarikan.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 09 Agustus 2025
Tradisi Yaa Qowiyyu Klaten, Ribuan Warga Berebut Gunungan Apem
Indonesia
Keberagaman budaya Indonesia Masih Jadi Magnet Bagi Wisatawan Mancanegara
Politisi PKB itu mengapresiasi langkah Kemenpar dan Kementerian Kebudayaan (Kemenkebud) yang berkolaborasi dalam mengedepankan budaya sebagai daya tarik pariwisata Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 28 Juli 2025
Keberagaman budaya Indonesia Masih Jadi Magnet  Bagi Wisatawan Mancanegara
Indonesia
Genre Imajinasi Nusantara, Lukisan Denny JA yang Terlahir dari Budaya Lokal hingga AI
Genre Imajinasi Nusantara merupakan lukisan karya Denny JA. Lukisan ini tampil sebagai manifesto estetika digital Nusantara.
Soffi Amira - Minggu, 20 Juli 2025
Genre Imajinasi Nusantara, Lukisan Denny JA yang Terlahir dari Budaya Lokal hingga AI
Indonesia
Menbud Pastikan Pacu Jalur yang Kini Viral Sudah Lama Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda Nasional
Posisi Anak Coki di Pacu Jalur ini umumnya diisi anak-anak yang kini tariannya menjadi viral secara global.
Wisnu Cipto - Selasa, 08 Juli 2025
Menbud Pastikan Pacu Jalur yang Kini Viral Sudah Lama Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda Nasional
Indonesia
Pemprov DKI Segera Rampungkan Perda yang Melarang Ondel-ondel Ngamen di Jalan, Rano Karno: Mudah-mudahan Sebelum HUT Jakarta
Perda yang tengah disusun tersebut bakal menjadi dasar hukum pelestarian budaya Betawi yang lebih terstruktur dan spesifik, termasuk di dalamnya mengatur seni ondel-ondel.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
Pemprov DKI Segera Rampungkan Perda yang Melarang Ondel-ondel Ngamen di Jalan, Rano Karno: Mudah-mudahan Sebelum HUT Jakarta
Berita Foto
Wajah Baru Indonesia Kaya Konsiten Usung Budaya Indonesia dengan Konsep Kekinian
Sejumlah pemain saat melakukan pementasan teater musikal bertajuk "Bawang Merah Bawang Putih" saat acarapeluncuran logo baru Indonesia Kaya di Jakarta, Selasa (3/6/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 03 Juni 2025
Wajah Baru Indonesia Kaya Konsiten Usung Budaya Indonesia dengan Konsep Kekinian
Indonesia
Komisi X DPR Soroti Transparansi dan Partisipasi Publik dengan Menteri Kebudayaan
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa upaya ini bukan untuk menghapus atau mendistorsi fakta
Angga Yudha Pratama - Selasa, 27 Mei 2025
Komisi X DPR Soroti Transparansi dan Partisipasi Publik dengan Menteri Kebudayaan
Indonesia
Fadli Zon: Kongres Perempuan 1928 Justru Diperkuat dalam Sejarah Indonesia
Urgensi penulisan sejarah Indonesia yang akan rampung pada tahun 2025 ini mencakup penghapusan bias kolonial
Angga Yudha Pratama - Selasa, 27 Mei 2025
Fadli Zon: Kongres Perempuan 1928 Justru Diperkuat dalam Sejarah Indonesia
Indonesia
5 Museum Jakarta Buka Sampai Malam, Pengunjung Melonjak Hingga Ribuan
5 museum menggelar program Night at the Museum khusus akhir pekan
Wisnu Cipto - Kamis, 15 Mei 2025
5 Museum Jakarta Buka Sampai Malam, Pengunjung Melonjak Hingga Ribuan
Bagikan