Kesehatan

Ini yang Terjadi pada Tubuhmu Setelah Meminum Soda

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Jumat, 06 Desember 2019
Ini yang Terjadi pada Tubuhmu Setelah Meminum Soda

Bahaya mengintai jika sering mengonsumsi minuman bersoda. (Foto: Pixabay/Lernestorod)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MINUMAN bersoda dingin memang segar bukan? Apalagi jika diminum saat kondisi cuaca panas yang terik atau hanya sekedar menemani saat nongkrong bersama temant-teman. Di samping rasanya yang nikmat, soda ternyata tidak bagus untuk kesehatan tubuh. Kandungan kafein dan gula yang tinggi hanya akan membuatmu lega sementara dan akan haus kembali. Jika kamu adalah salah satu penggemar minuman bersoda, sebaiknya pikirkan kembali dampaknya bagi tubuh.

Saat ini, sudah banyak mereka minuman bersoda yang memiliki citra rasa yang khas. Penggemarnya pun dari berbagai kalangan, mulai dari anak kecil hingga lanjut usia sekalipun. Akan semakin nikmat jika minuman bersoda tersebut disajikan selagi dingin.

Baca juga:

5 Minuman Bersoda Tertua di Dunia, Sudah Pernah Coba?

Sudah menjadi hal umum kebiasan minum minuman bersoda akan berdampak buruk bagi kesehatan, seperti obesitas, penyakit jantung, diabetes, penyakit ginjal, dan lain sebagainya. Namun, tetap saja masyarakat mengonsumsinya.

Ini yang Terjadi pada Tubuh Setelah Meminum Soda
Kandungan kafein dan gulanya yang tinggi berdampak bagi kesehatan tubuh. (Foto: Pixabay/Pexels)

Dilansir dari laman Reader’s, ketika seseorang mengonsumsi minuman bersoda, ada banyak hal yang terjadi dalam tubuh satu jam setelah mengonsumsinya. Ketika 10 sampai 15 menit pertama, usus akan mengalirkan gula ke darah dan dapat meningkatkan kadar glukosa. Hal ini terjadi dengan cepat sehingga beberapa organ dalam tubuh akan bekerja sangat keras agar gula dapat diproses.

Baca juga:

Bunda, ini Alasan Soda enggak Baik untuk Anak

Menurut Asisten Profesor kedokteran di University of Chicago Medicine, Meltem Zeytinoglu, jika seseorang mengonsumsi sebanyak 20 ons soda, maka ia akan mendapatkan beban karbohidrat dari seluruh makanan melalui cairan. “Kasus yang paling sering terjadi adalah soda dikonsumsi di samping makanan besar, sehingga karbohidrat tambahan perlu diproses. Gula pada soda akan diubah menjadi lemak di hati,” ujar Meltem.

Ini yang Terjadi pada Tubuh Setelah Meminum Soda
Juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. (Foto: Pixabay/StockSnap)

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Harvard University pada 2012, seseorang yang meminum satu kaleng minuman bersoda lebih dari satu jam bisa saja meningkatkan risiko penyakit jantung secara drastis dan signifikan. Selain itu, sifat asam yang ada di minuman bersoda menyebabkan enamel gigi menjadi terkikis dan menimbulkan plak gigi.

Soda juga memiliki kandungan asam fosfat dan asam nitrat yang tinggi. Akibatnya, akan mengikis kalsium yang ada di tulang dan mengurangi penyerapan kalsium. Hal ini akan dirasakan ketika kita sudah tua nanti. Minum minuman bersoda boleh saja, asal dibatasi ya! (And)

Baca juga:

Saat Pepsi tak lagi Ada, Pilih Minuman Soda Lokal Aja

#Minuman Bersoda #Air Soda #Kesehatan #Info Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Bagikan