[HOAKS atau FAKTA]: Singapura Hentikan Vaksinasi Setelah 48 Warganya Meninggal

Zulfikar SyZulfikar Sy - Minggu, 24 Januari 2021
[HOAKS atau FAKTA]: Singapura Hentikan Vaksinasi Setelah 48 Warganya Meninggal

Tangkapan layar media sosial soal hoaks Singapuran hentikan vaksinasi setelah puluhan warganya meninggal dunia. (Foto: MP/Turnbackhoax.id)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Akun Twitter Luisa Capra (@LuisaCapra6) mengunggah cuitan berupa narasi yang menyebutkan terdapat 48 orang meninggal di Singapura beserta tautan unggahan Facebook.

Cuitan tersebut diunggah pada 3 Januari 2021.

FAKTA:

Berdasarkan hasil penelusuran Mafindo, narasi dan tautan unggahan Facebook tersebut merujuk kepada artikel The Telegraph berjudul “Singapore halts use of flu vaccines after 48 die in South Korea” yang terbit pada 26 Oktober 2020.

Baca Juga:

Hoaks Vaksinasi COVID-19 Dikemas Dengan Bahasa Emosional

Pada artikel itu, disebutkan bahwa Singapura menghentikan sementara penggunaan dua jenis vaksin influenza, SKYCellflu Quadrivalent dan VaxigripTetra, sebagai tindakan pencegahan setelah dilaporkannya beberapa orang yang disuntikan vaksin flu meninggal di Korea Selatan.

Pihak pemerintah Korea Selatan mengonfirmasi akan tetap melanjutkan program vaksinasi karena tidak ditemukan hubungan antara kematian dan suntikkan vaksin.

Tangkapan layar media sosial soal hoaks Singapuran hentikan vaksinasi setelah puluhan warganya meninggal dunia. (Foto: MP/Turnbackhoax.id)
Tangkapan layar media sosial soal hoaks Singapuran hentikan vaksinasi setelah puluhan warganya meninggal dunia. (Foto: MP/Turnbackhoax.id)

Mengutip dari Reuters, 20 hasil autopsi dari National Forensic Service menunjukkan bahwa 13 orang meninggal karena penyakit kardiovaskular, serebrovaskular, dan gangguan lainnya yang bukan disebabkan oleh vaksinasi.

Mengutip dari DetikHealth, usai diberhentikannya penggunaan dua jenis vaksin influenza selama kurang lebih satu minggu pada Oktober 2020, Singapura kembali mengizinkan penggunaaan dua vaksin tersebut pada 2 November 2020.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Singapura mengemukakan bahwa vaksin influenza yang beredar sudah memenuhi standar dengan efek samping yang dilaporkan pasien bersifat ringan, seperti ruam merah dan demam.

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Gelang Power Balance Ternyata Mampu Cegah Tertular COVID-19

KESIMPULAN:

Dengan demikian, unggahan akun Twitter Luisa Capra (@LuisaCapra6) dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan karena tidak ada 48 orang yang meninggal di Singapura terkait vaksinasi flu. (Knu)

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Sinyal Internet Bakal Dimatikan Pukul 18.00-20.00, Semua Aktivitas Ponsel Dipantau

#COVID-19 #Virus Corona ##HOAKS/FAKTA
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Mensesneg Bakal Pidanakan Korban Banjir Sumatera Pengambil Kayu
Sepanjang penelusuran, tidak ditemukan informasi dari sumber kredibel yang membenarkan klaim “Mensesneg ancam pidana warga yang mengambil kayu sisa banjir”.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 29 Desember 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Mensesneg Bakal Pidanakan Korban Banjir Sumatera Pengambil Kayu
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Raja Juli Jadi Menteri Bencana
TurnBackHoax lalu memeriksa foto Raja Juli Antoni (yang disertakan dalam unggahan) menggunakan Google Lens.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 26 Desember 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Raja Juli Jadi Menteri Bencana
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Anies Gelar Syukuran setelah Roy Suryo Dipenjara atas Kasus Dugaan Hoaks Ijazah Palsu Jokowi
Diketahui, konteks asli video yakni momen Anies tumpengan dalam peresmian jembatan jembatan gantung di Desa Cihanjuang, Pandeglang, Banten.
Dwi Astarini - Rabu, 24 Desember 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Anies Gelar Syukuran setelah Roy Suryo Dipenjara atas Kasus Dugaan Hoaks Ijazah Palsu Jokowi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Ancam Hentikan Bantuan jika Aceh Meminta Bantuan Negara Lain
Informasi ini diunggah akun Facebook “Rama” pada Jumat (19/12).
Frengky Aruan - Selasa, 23 Desember 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Ancam Hentikan Bantuan jika Aceh Meminta Bantuan Negara Lain
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Menkeu Purbaya Kasih Pinjaman Cepat Rp 500 Juta, Segera Cair Tanpa Jaminan
Video Purbaya resmikan pinjaman cepat cair tanpa jaminan tersebut memiliki kemungkinan 81,9 persen mengandung konten AI dan deepfake content.
Dwi Astarini - Selasa, 23 Desember 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Menkeu Purbaya Kasih Pinjaman Cepat Rp 500 Juta, Segera Cair Tanpa Jaminan
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Kesal Rapat DPR Bahas Bencana Alam Sudah Habiskan Anggaran Rp 20 Miliar
Beredar informasi yang menyebut Menkeu Purbaya kesal rapat DPR bahas bencana alam habiskan anggaran besar. Cek faktanya.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 20 Desember 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Kesal Rapat DPR Bahas Bencana Alam Sudah Habiskan Anggaran Rp 20 Miliar
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Menkeu Purbaya Minta Pemda Pakai Uang Sendiri untuk Tangani Bencana Alam
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh, Sumatra Barat (Sumbar), dan Sumatra Utara (Sumut) belum mengajukan dana bantuan untuk bencana alam kepada pemerintah pusat.
Dwi Astarini - Jumat, 19 Desember 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Menkeu Purbaya Minta Pemda Pakai Uang Sendiri untuk Tangani Bencana Alam
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Ditetapkan sebagai Bencana Nasional oleh Pemerintah
Beredar unggahan yang menyebut pemerintah telah menetapkan Jokowi sebagai bencana nasional. Cek fakta dan keaslian informasinya.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 19 Desember 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Ditetapkan sebagai Bencana Nasional oleh Pemerintah
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terus Disinggung soal Kerusakan Alam Jadi Pemicu Bencana Alam di Sumatra, Menhut Raja Juli Antoni Akhirnya Mundur dari Jabatannya
Raja Juli Antoni dikabarkan mengundurkan diri dari posisi Menteri Kehutanan RI, cek fakta informasinya!
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 19 Desember 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terus Disinggung soal Kerusakan Alam Jadi Pemicu Bencana Alam di Sumatra, Menhut Raja Juli Antoni Akhirnya Mundur dari Jabatannya
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Sebut 95 Persen Kepala Desa Tidak Berguna, Jabatannya Layak Dihapuskan
Presiden Prabowo Subianto dikabarkan menyebut 95 persen kepala desa tak berguna. Benarkah demikian? Cek faktanya!
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 Desember 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Sebut 95 Persen Kepala Desa Tidak Berguna, Jabatannya Layak Dihapuskan
Bagikan