Hari Rabies Sedunia: Dog Meat Free Indonesia Tekankan Risiko Penyebaran Rabies
Anjing bukan konsumsi manusia. (Foto: Pixaba/free-photos)
DOG Meat Free Indonesia (DMFI) adalah gerakan anti perdagangan dan konsumsi daging anjing di Indonesia. Pada hari peringatan rabies sedunia mendorong pemerintah dan masyarakat agar tidak konsumsi daging anjing dan segera mengakhiri perdagangan daging anjing.
Perdagangan daging anjing untuk konsumsi manusia memperburuk penularan rabies yang mematikan dan penyakit zoonosis lainnya. Sayangnya, terlepas dari seruan global untuk mengatasi perdagangan hewan yang berbahaya sehubungan dengan pandemi COVID-19, perdagangan daging anjing tetap berjalan seperti biasa di seluruh Indonesia.
Baca Juga:
Mengenal Parvo, Virus Mematikan yang Mengintai Anjing Kesayanganmu
"Puluhan ribu anjing diperdagangkan dan dijagal setiap bulannya pada tempat-tempat teramai di seluruh Indonesia," tulis press release DMFI.
Mengutip Solopos, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Sragen, M. Djazairi mengungkap bahwa setiap harinya ada lebih dari 300 anjing yang ditampung di Dukuh Mijahan, Desa Ngembat Padas, Gemolong, Sragen. "Dua tahun yang lalu saya sudah singgung tapi tidak ada respon dari pemerintah Sragen," kata Mustika, perwakilan DMFI Solo kepada MerahPutih.
Padahal, di Wuhan sendiri, tempat awal munculnya virus COVID-19, otoritas Tiongkok telah melarang penjualan semua satwa darat liar untuk dikonsumsi. Selain itu pada bulan April, kota Shenzhen dan Zhuhai pun memberlakukan larangan konsumsi daging anjing dan kucing di seluruh kota.
Pemerintah nasional juga telah menyatakan secara terbuka bahwa anjing dianggap sebagai hewan pendamping dan bukan hewan ternak, dan itulah sebabnya mereka tidak tercantum dalam daftar hewan yang dianggap sebagai 'makanan'.
Saking seriusnya masalah rabies, Organisasi Kesehatan Dunia telah menandai pemberantasan rabies sebagai prioritas kesehatan global, serta para menteri kesehatan dari berbagai belahan dunia telah berjanji untuk memberantas penyakit zoonosis ini pada tahun 2030.
Tetapi Organisasi Kesehatan Dunia menjelaskan rabies adalah penyakit yang 100% dapat dicegah dengan vaksin. Negara-negara yang memulai program eliminasi rabies telah berhasil mengalami penurunan tajam, seringkali berlanjut ke eliminasi rabies.
Baca Juga:
Program eliminasi sering kali berkisar pada kampanye vaksinasi anjing massal, di mana setidaknya 70% populasi anjing harus dilindungi untuk memutus siklus penularan pada anjing, dan ke manusia.
Walau dengan berbagai program untuk mengatasi rabies, masalah ini terus mengalami peningkatan di Indonesia. Membuktikan bahwa vaksin sendiri tidak cukup untuk memberantas rabies.
"Perdagangan daging anjing sama sekali tidak sejalan dengan upaya pemberantasan rabies," kata Lola Webber, perwakilan dari Change For Animals Foundation dalam press release DMFI.
Lagipula, menurut investigasi DMFI, hanya kurang dari 7 persen penduduk Indonesia yang mengonsumsi daging anjing. Hanya sebagian kecil di antaranya mendapatkan keuntungan dari perdagangan tersebut. Tetapi perdagangan daging anjing ini sangat masif.
Oleh karena itu, Jill Robinson dari Animals Asia yang merupakan salah satu koalisi DMFI, mendesak pemerintah Indonesia untuk mengikut negara-negara lain di kawasan regional dalam mengesahkan undang-undang progresif.
"Untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan baik manusia dan juga hewan dari bahaya penyakit zoonosis yang 100 persen dapat dicegah ini," kata Robinson dalam press release DMFI. (lev)
Baca Juga:
Mengharukan, Seekor Anjing Selamatkan Pemiliknya dari Virus Corona
Bagikan
Berita Terkait
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Anjing Liar Goyang Pariwisata Babel, Pemprov Terbitkan Kebijakan Eliminasi
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas