Gegayaan Senior Kalau Ada Anak Magang, Caper Abis

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Sabtu, 27 Maret 2021
Gegayaan Senior Kalau Ada Anak Magang, Caper Abis
Segala cara bisa dilakukan. (Foto: Unsplash/Mimi Thian)

ADA tiga hal yang bikin karyawan di dunia perkantoran bahagia. Yakni dapat bonus dari bos, libur, dan kehadiran anak magang, terlebih kalau dia lawan jenis. Berbagai cara pun bisa dilakukan untuk memperlihatkan jati diri yang sebenarnya di mata anak magang. Entah memang tujuannya untuk mendekati atau benar-benar ingin mengubah diri.

Alih-alih cari perhatian sama anak magang. Terkadang kelakuan karyawan senior justru jadi bahan candaan ketika break makan siang. Yuk, simak lima gegayaan senior kalau ada anak magang baru di kantor.

Baca juga:

Uniknya Gegayaan Outing Kantor di Negeri Aing

1. Jaim

Gegayaan Senior Kalau Ada Anak Magang, Caper Abis
Jaga image jadi langkah pertama. (Foto: Unsplash/Steve Ding)


Jaim alias jaga image adalah trik pertama yang bisa muncul secara tiba-tiba kalau melilhat anak magang atau orang baru di kantor. Ada yang tiba-tiba sok cool, ada yang modus bertanya apa keperluannya, atau pasang wajah kegantengan.

Bukan tanpa alasan, jaim biasanya dilakukan untuk memberi kesan pertama yang baik di mata anak magang. Atau justru sebaliknya, mereka malah terganggu dan illfeel melihat tingkah laku seniornya di kantor.

Supaya sama-sama nyaman, lebih baik jadi diri sendiri aja deh. Apa yang menurut kita baik belum tentu menurut orang lain baik.

2. Tiba-tiba pakai baju rapi

Gegayaan Senior Kalau Ada Anak Magang, Caper Abis
Tampil beda dengan pakaian terbaik. (Foto: Unsplash/Maxime)


Nah setelah melihat kehadiran anak magang di hari sebelumnya. Besoknya, mereka berencana mengenakan pakaian terbaik yang pernah ada di lemarinya. Dijamin, orang kantor pasti sadar dan merasa curiga kenapa temannya ini bisa tiba-tiba mengenakan baju rapi. Padahal biasanya hanya pakai kaos bekas tidur semalam atau kemeja yang itu-itu aja. Siap-siap aja deh diinterogasi sama rekan kerja lainnya pas jam makan siang.

3. Mulai sok akrab

Gegayaan Senior Kalau Ada Anak Magang, Caper Abis
Mulai coba cari kesempatan. (Foto: Unsplash/Icons8 Team)


Anak magang itu biasanya punya sifat malu-malu karena masih asing sama dunia perkantoran atau memang harus dipancing terlebih dahulu supaya terdengar suaranya.

Inilah kesempatan epik para senior di kantor. Secara diam-diam, mereka akan mempelajari karakter si anak magang ketika sedang bekerja. Kalau dia pemalu, senior biasanya mencari alasan untuk bisa berbicara banyak dengan anak magang. Misalnya, pura-pura minta tisu, menawari makan, atau langsung to the point, seperti menanyakan kuliah di mana, tinggal di mana, dan ke sini naik apa. Biasalah.

Baca juga:

Gegayaan Khas SPG Ponsel di Negeri Aing

4. Menawarkan pulang bareng

Gegayaan Senior Kalau Ada Anak Magang, Caper Abis
Butuh kepercayaan diri. (Foto: Unsplash/Le Wagon)


Hari sudah mulai gelap, pertanda jam pulang kantor di depan mata. Yang biasanya nongkrong dulu sama teman-teman kantor, kini sifatnya sedikit beda setelah ada anak magang.

Ada alasan mengapa mereka bertanya rumahnya di mana, yakni supaya bisa pulang bareng. Alasannya sih satu arah. Penawaran ini biasanya diberikan saat jam makan siang atau sengaja ketemu anak magang di lobi kantor.

Kalau si anak magang menjawab iya, terciptalah sejarah baru. Tapi kalau tidak, ya paling cuma bisa bilang “Hati-hati, ya.”. Cukup miris, tapi, percobaan pertama boleh lah.

5. Pindah ke WA

Gegayaan Senior Kalau Ada Anak Magang, Caper Abis
Jadi penentu kemenangan. (Foto: Unsplash/Fabio Lucas)


Perjalanan belum berhenti sampai memberikan penawaran untuk pulang bareng. Sesampainya di rumah yang biasanya langsung mandi, kini berubah untuk langsung kepoin Instagram si anak magang. Chat awal biasanya “Hai, ini anak magang yang di kantor tadi ya? Aku si ini (menyebutkan namanya)”. Bukan cuma itu, senior biasanya melihat feeds dan highlight Instagram Storynya untuk melihat apakah ada kesamaan di antara mereka berdua.

Setelah ngobrol panjang di DM Instagram, tanpa pikir panjang langsung minta nomor WA. Alasannya sih, “Eh aku jarang buka Instagram, boleh minta nomor WA-nya enggak?”. Di titik inilah yang jadi penentu. Kalau dia memberikan nomor WA berarti masih bisa lanjut, kalau tidak lebih baik unduh aplikasi pencarian jodoh. (and)

Baca juga:

Gegayaan Malu-Malu Anak Magang

#Pekerja Kantoran #Maret Gegayaan Di Negeri Aing
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.
Bagikan