Uniknya Gegayaan Outing Kantor di Negeri Aing

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Jumat, 26 Maret 2021
Uniknya Gegayaan Outing Kantor di Negeri Aing
Masyarakat negeri aing memiliki gegayaan untik saat outing. (foto: instagram @eghaholiday)

SEJUMLAH kantor kerap mengadakan outing tahunan. Bahkan ada kantor yang mengadakannya setiap enam bulan sekali. Outing tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap para pegawainya.

Outing bertujuan agar para karyawan bisa kembali fresh, dengan harapan semangat kerjanya akan pulih atau justru bertambah, dan siap memberikan performa terbaik di perusahaan.

Baca Juga:

Gegayaan Stiker Mobil di Negeri Aing yang Salah Kaprah

Bicara soal outing kantor, para pegawai kantor di Negeri Aing memiliki gegayaan yang khas dan unik. Mungkin bagi kamu yang pernah atau sering mengikuti outing akan sangat 'relate' dengan sejumlah gegayaan unik outing kantor di Negeri Aing ini.

1. Si enggak betah dengan kaos seragam 'nyentrik'

Ada sejumlah orang yang tidak betah ketika mengenakan kostum berwarna nyentrik. (Foto: instagram @primaadventure)

Pada outing kantor biasanya seluruh pegawai yang ikut diwajibkan untuk memakai kostum yang bertuliskan nama kantor, tempat wisata, dan waktu outing tersebut. Contohnya 'PT Maju mundur Road To Anyer 2019'. Biasanya kostum yang diberikan berbentuk kaos oblong dengan warna yang 'nyentrik'.

Mungkin maksud penyelenggara agar para pegawai terlihat kompak dengan 'seragam' kaos berwarna nyentrik. Tapi, apa daya, mungkin banyak yang menahan malu ketika memakainya, karena takut dikira 'enggak sefrekuensi'.

Untuk sedikit mendongkrak penampilan biar enggak 'norak-norak banget', biasanya ada yang memadupadankan dengan sneakers, topi dan akesesori lainnya. Tapi tetap saja, kaos 'khas' outing kantor tersebut mendominasi penampilan. Ya sebaiknya sih kamu jangan aneh-aneh dengan tidak mengikuti aturan memakai 'seragam', daripada kena 'SP' kan?

2. Si jomlo yang tampil maksimal

Si jomblo akan tampil maksimal saat outing kantor. (foto: pixabay/free-photos)

Biasanya ketika outing, masing-masing karyawan diperbolehkan mengajak keluarga atau partnernya. Untuk yang berkeluarga, sudah pasti mengajak anak dan istri mereka. Tapi bagaimana dengan nasib jomlo?

Di balik kebingungan harus mengajak siapa yang menjadi partnernya outing, seorang jomlo melihat sebuah peluang emas. Justru dia memilih pergi sendiri untuk tujuan tertentu. Seperti halnya bila ada karyawan yang disukainya ikut outing juga. Pastinya si jomlo akan tampil ganteng/cantik maksimal untuk memikat hati si doi.

Biasanya, yang dilakukan para jomlo saat outing dan ada orang yang ditaksirnya, dia akan 'caper' maksimal. Seperti dengan basa-basi soal outing yang seru, mengajak berkeliling tempat outing, hingga menjadi sosok yang 'sok peduli' ketika si doi tengah lelah, terluka, atau kebingungan.

Baca Juga:

Gegayaan Ojek Online Nongkrong 'Skuy' di Negeri Aing

3. Si ribet yang diteror pasangan

Si ribet diteror pasangan karena sebelumnya pernah terciduk selingkuh. (foto: pixabay/mimzy)

Berbeda dari jomlo yang kebingungan mencari partner. Orang-orang yang sudah menikah tapi tidak mengajak suami/istrinya, biasanya akan merasakan resah yang teramat sangat ketika outing ke tempat wisata.

Terlebih ketika memiliki pasangan yang sangat cemburuan dan over protektif. Pastinya dia akan 'diteror' setiap menit lewat telepon hingga video call. Apalagi si pasangan pernah cemburu dengan salah satu rekan kantornya.

Selain itu, ketika pasangan sudah terbakar api cemburu dia bisa menjelma menjadi 'intelijen'. Dia bisa saja diam-diam menghubungi teman si karyawan ini untuk keperluan kepo.

4. Si sok tau yang suka mengilang dan nyasar

Si sok tau kerap membuat rekan kerja jengkel karena harus menunggu lama. (foto: pixabay/geralt)

Skenario drama tunggu-tungguan juga kerap terjadi saat outing. Hal ini biasanya disebabkan oleh orang-orang yang sok tahu dengan daerah yang baru pertama kali dikunjunginya.

Biasanya si sok tahu ingin mengeksplor seluruh bagian dari tempat wisata yang dijadikan lokasi outing. Dengan berfoto disetiap sudut, hingga menelusuri spot-spot di keseluruhan tempat.

Namun aksi si sok tahu kerap menyusahkan peserta outing kantor lainnya. Dia membuat peserta lain harus menunggunya untuk waktu yang lama karena 'menghilang' dari rombongan. Apalagi bila agenda outing sangat padat, dan harus berpindah ke beberapa tempat, tentunya sosok si sok tahu akan sangat menjengkelkan.

5. Si pembeli oleh-oleh buat sekampung

Si pembeli oleh-oleh buat sekampung yang kerap membuat ruang gerak di bus menjadi sempit. (foto: pixabay/kasjanf)

Sebelum perjalanan pulang, bus outing biasanya mampir dulu ke pusat oleh-oleh. Hal ini wajar dilakukan, karena budaya membawa buah tangan setelah bepergian masih begitu kental di Negeri Aing.

Tapi masalahnya, ada sejumlah orang yang membeli oleh-oleh yang sangat banyak, bahkan melebihi batas normal. Bila oleh-oleh itu ditempatkan pada bagasi bus mungkin tidak masalah. Tapi, kebanyakan 'Si Pembeli Oleh-oleh Buat Sekampung' menaruh belanjaannya di sela-sela bangku, yang membuat orang duduk di sampingnya risih karena ruang gerak jadi sempit.

Terlebih ketika oleh-oleh yang dibawa mengundang bau yang menyengat, seperti halnya buah durian, dan sebagainya. Hal itu mengganggu kenyamanan rekan sebangku, bahkan seluruh orang yang ada di bus tersebut. (ryn)

Baca Juga:

'Realita Cinta dan Rock'n Roll' Inspirasi Fesyen Anak Muda 'Rebel'

#Maret Gegayaan Di Negeri Aing
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special
Bagikan