Gegayaan Malu-Malu Anak Magang


Anak magang masih malu-malu di kantor. (Foto: pexels/picjumbo.com)
"SELAMAT pagi mas,” begitu bahasa formal ala anak magang saat bertemu dengan karyawan di tempat magangnya. Mereka malu-malu dan merasa canggung saat bertemu karyawan tempat magangnya. Apalagi kalau cuma dia sendirian yang magang di kantor itu.
Anak magang memang harus siap mental. Tanpa tanda pengenal, tetapi harus bekerja di bawah tekanan merupakan tantangan yang harus dilewati demi menuntaskan SKS. Belum lagi, penampilan anak magang harus berbeda agar tidak dikira karyawan.
Baca juga:
Gegayaan anak magang kurang lebih harus seperti ini:
1. Kemeja putih celana hitam

Pakaian anak magang secara umum biasanya mengenakan kemeja putih dan celana hitam. Kemejanya harus dimasukkan seperti berada di sekolahan. Gaya rambut polem (poni lempar) menghiasi wajahnya bak oppa-oppa Korea versi lokal.
Belum diketahui mengapa anak magang harus mengenakan setelan hitam putih. Namun, pakaian hitam putih sudah dikenal dari dulu untuk orang yang baru masuk ke sebuah instansi. Paling tidak, warna pakaian dapat membedakan anak magang dengan karyawan.
2. Sneakers

Meski mengenakan pakaian formal, bukan berarti sepatu anak magang harus pantofel. Tidak ada aturan khusus mengenai penggunaan sepatu anak magang. Lagipula sneakers juga dapat digunakan untuk acara non formal atau formal seperti ke kantor. Tentu saja sneakersnya harus berwarna hitam biar tetap terlihat sopan.
Baca juga:
3. Belum ada name tag

Perusahaan biasanya tidak langsung membuatkan name tag pada anak magang. Bahkan ada yang tidak membuatkan tanda pengenal sama sekali untuk anak magang. Hal ini cukup bikin repot anak magang saat ditanyai satpam kantor.
Biasanya satpam kantor suka bertanya keperluan anak magang tersebut karena tanpa name tag ia dikira tamu. Bukannya satpam tersebut lupa. Karena shift satpam sering ganti-ganti, anak magang jadi sering tidak dikenali.
4. Bawa bekal

Saat jam makan siang di kantor tiba, ada dua pilihan untuk menyantap makanan. Menitip beli makanan ke office boy atau makan barang karyawan lainnya di kantin maupun luar kantor. Dua pilihan ini tidak jadi alternatif makan siang buat anak magang.
Anak magang merasa tidak enak untuk menitip makanan ke office boy karena mereka bukan karyawan tetap. Mau bareng karyawan lain juga masih malu karena belum terlalu kenal. Apalagi kalau tidak ada karyawan yang berinisiatif mengajaknya. Bekal jadi satu-satunya solusi untuk memadamkan rasa lapar di kantor bagi anak magang. (rzk)
Baca juga: