Festival Aneh, dari Perang Jeruk Sampai Mencambuk
Ada beberapa festival budaya di negara tertentu yang penuh kekerasan. (Foto: Pinterest)
FESTIVAL-festival ini dianggap oleh orang di luar kebudayaan mereka, sangatlah aneh dan penuh kekerasan. Namun bagi warga yang berada dalam lingkup budaya mereka itu, hanyalah festival yang menjadi tradisi mereka.
Dari beberapa sumber ada lima festival yang aneh dan mencampur dengan kekerasan.
Baca Juga:Mengenal Potensi dari Destinasi Wisata Super Prioritas Likupang
1. Karnaval Entroido, Spanyol
Festival yang diselenggarakan di Laza, Spanyol ini berlangsung selama tiga hari. Umumnya para pria akan mengenakan topeng kayu dan berkelana di kota sambil membawa cambuk. Jika mereka melihat seseorang langsung mereka dekati dan mencambuk orang itu.
2. Agni Keli, India
Di Mangalore, India, orang berkumpul untuk memuja Dewa Api. Mereka memujanya dengan cara melempar dedaunan palem yang terbakar ke peserta festival yang datang. Semakin banyak orang yang "tersentuh" daun terbakar, mereka percaya bahwa dewa makin bahagia.
3. Bolas De Fuego, El Savador
Pada 1658, ledakan gunung El Playon menghancurkan kota Nixapa di El Savador. Untuk itu dibuatlah festival tiap 31 Agustus untuk memperingatinya. Pada perayaan ini terdapat 1500 bola api berukuran buah apel yang ditendang kesana kesini oleh peserta. Meskipun demikian tidak ada korban luka-luka. Mengingatkan pada sepak bola api yang kerap dilakukan oleh para santri di Indonesia.
Baca Juga:
4 Aktivitas Wisata Ini Kudu Masuk 'Bucket List' saat Mengunjungi Kepulauan Riau
4. Pertarungan Jeruk, Italia
Festival dilakukan memperingati revolusi yang di abad 12. ‘Pertarungan’ ini dilakukan di Ivrea, Italia. Meskipun cuma jeruk tapi bila dilempar sekeras-kerasnya dapat membuat memar di badan. Tahun lalu ada 70 orang dirawat karena luka akibat memar.
5. Shin-Kicking, Inggris
Costwold Olimpick terdiri banyak cabang "olahraga", tetapi yang populer karena kekerasannya adalah shin-kicking. Pesertanya berhadapan satu sama lain kemudian saling memegang dan menendang dengan keras dibagian "itu". Lalu, yang lama bertahan, dia lah yang akan menang. Cukup bikin ngilu ya, meskipun hanya melihatnya. (fld)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Wondherland 2025: Rayakan Kekayaan Aroma dan Kreativitas Parfum Lokal
Deretan Acara Café Brasserie Expo 2025, Pilihan Terbaik Bagi Para Pencinta F&B
Lebih dari Sekadar Festival, JakCloth Kini Jadi Simbol Ekspresi Lokal
Musik dan Hobi Menjadi Satu, Pop City 2025 Hidupkan Jantung Jakarta
Pop City 2025: Festival Kreativitas Lintas Komunitas di Jantung Jakarta
Angkat Tema 'Saling Silang', Synchronize Fest 2025 Bawa Ruang Kolaborasi Seni Rupa
Panggung Megah Tomorrowland Hancur Dilalap Api, Nasib Festival di Ujung Tanduk
JE KA TE World: Transformasi Lapangan Banteng dalam Gemerlap Jakarta Light Festival 2025
Selang Tiga Tahun, Festival Olahraga UNIQLO FITFEST 2025 Kembali Digelar
Festival Solo Menari 2025: Angkat Tema Alam Lewat Ratusan Penari Daun