3 Fase Kritis DBD yang Perlu Diwaspadai

Soffi AmiraSoffi Amira - Selasa, 27 Februari 2024
3 Fase Kritis DBD yang Perlu Diwaspadai

Fase kritis demam berdarah dengue (DBD) perlu diwaspadai. Foto: Unsplash/engin akyurt

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Fase kritis demam berdarah dengue (DBD) perlu diwaspadai. Fase tersebut akan muncul sejak gejala pertama hingga benar-benar sembuh.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dr. dr. Soroy Lardo, Sp.PD, K.PTI, FINASIM mengingatkan, betapa pentingnya mewaspadai fase kritis pada pasien DBD.

Baca juga:

Tingkat Gula Darah Bisa Dikurangi Lewat Terapi Cahaya

Menurutnya, masih banyak orang yang belum memahami, bahwa fase kritis pasien DBD adalah hari ketiga sampai keenam infeksi, di mana merupakan fase berbahaya yang apabila tidak ditangani dengan baik dapat berakibat fatal.

"Fase inilah titik kritis, angka kematian itu tinggi," kata Soroy, saat taklimat media via daring, Selasa (27/2).

Pada acara yang digelar oleh Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia tersebut, Soroy menjelaskan tiga fase klinis penyakit DBD.

Fase pertama, terjadi dalam satu hingga tiga hari pertama infeksi. Lalu, kadar virus pada tubuh tinggi dan terjadi peningkatan kekentalan darah disertai dehidrasi.

Soroy menyebutkan, pada fase pertama pasien DBD harus terhidrasi dengan baik, kemudian kebutuhan cairan tubuhnya harus dipastikan terpenuhi.

Fase kedua, terjadi saat hari ketiga hingga keenam infeksi, yang merupakan fase kritis. Dalam fase ini, dapat terjadi komplikasi, seperti syok, perdarahan, kerusakan organ, serta penurunan kadar trombosit darah.

Baca juga:

3 Alasan Lebih Rentan Flu saat Musim Pancaroba

Angka kematian pasien DBD pada fase kedua terbilang tinggi
Angka kematian pasien DBD pada fase kedua terbilang tinggi. Foto: Unsplash/Matteo Fusco

Soroy juga menambahkan, bahwa angka kematian pasien DBD pada fase kedua tergolong tinggi. Lalu, penanganan yang baik pada fase ini merupakan kunci untuk mencegah komplikasi serius yang bisa berakibat fatal.

Sementara itu, fase ketiga merupakan fase pemulihan. Pada fase ini, pasien umumnya direkomendasikan untuk beristirahat.

"Jadi, biasanya saya menyarankan untuk istirahat lima hari karena bagaimanapun virus sisa itu masih ada dan pasien dalam tiga minggu masih dalam kondisi kadang-kadang lemah," kata Soroy.

Demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh infeksi virus dengue, yang umumnya menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Soroy menjelaskan, gejala klinis yang umumnya dialami penderita DBD adalah demam, nyeri di belakang mata, nyeri sendi, mual, muntah, dan muncul bintik merah pada kulit.

Perkembangan penyakit tersebut, menurut dia, dipengaruhi oleh faktor seperti imunitas tubuh dan muatan virus.

"Pasien-pasien yang disertai dengan diabetes atau (penyakit) jantung tentu imunitasnya juga sudah menurun dan ini progres untuk berat itu bisa muncul. Lalu yang kedua adalah viral load atau muatan virus. Itu menggambarkan virulensi, pertumbuhan tinggi, atau berkonsekuensi terhadap respons imun tubuh," jelasnya. (*)

Baca juga:

Peneliti IPB Sebut Tembakau Alternatif Jadi Pilihan Kurangi Merokok

#Kesehatan #Demam Berdarah #Penyakit
Bagikan
Ditulis Oleh

Soffi Amira

Berita Terkait

Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bagikan