BICARA lari maraton bukan cuma soal olahraga, dampaknya merambah berbagai sektor mulai dari pariwisata, kuliner, hingga fashion. Ribuan langkah ribuan peserta juga membawa dampak positif bagi lingkungan, dengan semangat menciptakan bumi yang sehat lewat raga yang kuat.
Gelaran Pocari Sweat Run Indonesia 2022 sukses digelar, dengan 5.000 peserta memadati area Gedung Sate dan sekitarnya, melahap kelas-kelas marahon mulai dari 10 K, Half Marathon, hingga Full Marathon.
Lewat tema 'Run for Blue Planet', gelaran lari maraton terbesar di Bandung itu menginisiasi wawasan bijak memilah sampah. Tujuannya tak lain agar sampah lebih mudah dipisahkan, antara yang harus dikirim ke TPA dan bisa didaur ulang kembali.
"Kita sudah bekerja sama dengan ekosistem dan narasi, supaya sampah yang dikumpulkan dan sudah dipilah langsung oleh peserta di event ini, bisa langsung dipilah dan didaur ulang, jadi perusahaan juga berkontribusi mengurangi sampah yang ada di TPA," ungkap Marketing Director PT Amerta Indah Otsuka Puspita Winawati dalam konferensi pers Pocari Sweat Run Indonesia 2022.
Baca juga:
Ini nih Panduan Lari Marathon untuk Pemula

Sementara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyoroti implikasi pariwisata berbasis olahraga terhadap sektor-sektor terkait di Jawa Barat, khususnya kota Bandung. Ia berharap wilayah lain di Indonesia bisa mengikuti langkah serupa, mempromosikan destinasi wisata indah lain di dalam negeri.
"Sport tourism itu dari otomotif saja nilai perputaran ekonominya mencapai Rp 1,5 triliun. Itu baru dari otomotif, belum yang lain. Contoh lain di Pocari Sweat Run ini, ada berapa hotel yang semuanya full booked, restoran ramai pengunjung, ini harus kita kejar terus gelarannya," kata Ridwan Kamil.
Adapun Najwa Shihab selaku celebrity runner menyoroti meriahnya gelaran maraton yang pada tahun ini melonjak jumlah pesertanya. Berbagai peserta yang tak bisa datang langsung juga ikut meramaikan dari kota masing-masing.
"Saya sendiri awalnya tidak pernah membayangkan akan berlari sampai 10 km, dulu saya melihat berlari sebagai hukuman. Tapi justru karena pandemi, memaksa kita untuk menerobos batas diri, mencoba mengontrol hal-hal yang tidak bisa kita gapai sebelumnya," jelas Najwa.
Baca juga:
Persiapkan Asupan Nutrisi Sebelum Ikut Marathon di 2022

Najwa Shihab sudah dua kali mengikuti maraton 10 K, dan ia mengaku sudah rutin berlatih jauh sebelum mengikuti maraton. Setidaknya sekali dalam seminggu, dirinya melakukan long run, dan mengikuti arahan dari pelatihnya.
"Lari membuat saya bisa mengontrol hidup. bagaimana saya mengatur napas, mengatur irama langkah kaki, mengontrol emosi, jadi saya senang bisa mengontrol banyak hal dalam diri saya," akunya.
Dalam beberapa waktu ke depan, Kamil berencana mengadakan lebih banyak lagi gelaran sport tourism di wilayah Jawa Barat, seperti Tour de West Java dengan menyusur Pantai Selatan Jawa Barat menggunakan sepeda, dan event marathon lainnya pada akhir tahun.
"Di mana ada sport tourism, di situ pasti ada perputaran ekonomi. Selalu ada relasi positif antara kegiatan seperti ini dengan ekonomi. Saya harap di Indonesia semakin banyak penyelenggaraan serupa, supaya bisa menjadi ciri khas Indonesia di masa depan, dimulai dari kegiatan ini di kota Bandung," pungkas Ridwan Kamil. (waf)
Baca juga:
Boston Marathon Dibatalkan untuk Pertama Kali dalam 124 Tahun