Fashion
ESMOD Tampilkan Busana Ramah Lingkungan dalam 'ESMOD Jakarta Creative Show' ESMOD menghadirkan tema 'Eco-Concious' dan 'Indonesian Heritage' dalam peragaan busana 2022 ini. (Foto: Merahputih.com/Andreas Pranatalta)

HENTAKAN musik disc jockey yang dinamis terdengar agak lembut dan bernuansa alam. Tak lama berselang, tiga orang perempuan berbaju biru hasil pewarnaan alami memasuki titian peraga.

Pakaian mereka seakan senada dengan alunan musik yang berkumandang. Pakaian biru itu tersusun atas potongan-potongan kain denim dan perca sisa. Busana apik itu seakan ingin berkata bahwa tak ada bahan sisa yang boleh terbuang untuk menyelamatkan bumi.

Busana berbahan denim itu merupakan salah satu dari deretan koleksi ramah lingkungan yang dihadirkan oleh ESMOD Jakarta di Kuningan City Hall, Jum'at (4/11). Melalui peragaan busananya yang bertajuk "ESMOD Jakarta Creative Show", sekolah mode tersebut menunjukkan karya bertemakan Eco-Concious dan Indonesian Heritage.

Terdiri atas 204 looks karya 97 mahasiswa, koleksi-koleksi ini didesain dengan memperhatikan banyak aspek lingkungan dan keindahan budaya Indonesia. Patrice Desilles, Academic Programme Manager ESMOD Jakarta, berkata bahwa ini menjadi langkah dan kontribusi ESMOD untuk menjaga lingkungan dari segi industri fesyen.

Baca juga:

204 Looks dari 97 Mahasiswa ESMOD

esmod creative show
Peragaan busana ini merupakan pertunjukkan dari koleksi yang didesain oleh mahasiswa ESMOD yang akan segera lulus pada Desember 2022. (Foto: Merahputih.com/Andreas Pranatalta)

"Denim tersebut dari family saya di Prancis, saya kumpulkan semua (bahan-Red.) yang mereka enggak mau lagi," ungkap sosok yang akrab disapa Sir Patrice, Jumat (4/11), kepara Merahputih.com. Dia menjelaskan tentang denim sisa itu yang berasal dari produksi celana dan jaket.

Jika diperhatikan, saat ini industri fesyen di Indonesia dan mancanegara berlomba-lomba mengangkat tema ramah lingkungan. Seakan menjadi tren, mayoritas jenama mulai mengampanyekan produk yang ramah lingkungan. Hal ini juga dirasakan oleh ESMOD.

Dalam kurikulum mereka, ESMOD mengajarkan proses ramah lingkungan dalam setiap proses produksi, terutama dari segi pemilihan bahan dan pemotongan pola.

Sir Patrice menyadari bahwa fesyen merupakan salah satu industri yang paling banyak mencemari lingkungan. Entah itu dari segi produksi kain, pewarnaan tekstil, sampai ke pemakaian busana. Banyak orang berlomba-lomba membeli pakaian baru tiap bulan atau tahunnya. Ini membuat pakaian lama tak terpakai dan sia-sia.

Nah, untuk mengatasi hal itu pelan-pelan, Sir Patrice mengakui bahwa setiap pihak yang terlibat di industri fesyen harus mulai berbenah diri, termasuk dirinya. Tujuannya agar industri ini tetap bisa bertahan ke depannya tanpa merusak bumi.

"Kita bekerja sama dengan PT Asia Pacific Rayon dan kami bikin fiber dari kulit pohon akasia," tutur Sir Patrice kepada Merahputih.com tentang salah satu contoh jenis kain ramah lingkungan yang berasal dari alam atau organik.

Baca juga:

Kreasikan Limbah Pakaian Bekas Jadi Kebaya

esmod creative show
Salah satu alasan mengapa pakaian ramah lingkungan kerap dikampanyekan adalah karena industri fesyen adalah salah satu aspek yang menyebabkan banyak kerusakan pada lingkungan. (Foto: Merahputih.com/Andreas Pranatalta)

Selain kepekaan terhadap lingkungan alam, tema 'Eco-Concious' juga menunjukkan kepekaan terhadap lingkungan sosial. Dalam peragaan busana 2022 ini, ESMOD berusaha menghadirkan potongan pakaian ramah disabilitas. Ini akan membawa kepercayaan diri serta pikiran bahwa teman-teman difabel tetap bisa hidup normal dan bahagia meski memiliki perbedaan.

Selain menampilkan karya 97 mahasiswa yang akan lulus pada Desember mendatang, acara ini juga memberikan penghargaan pada mahasiswa-mahasiswi berbakat di ESMOD.

Pada akhir sesi peragaan busana, Sir Patrice memanggil mahasiswinya untuk naik ke atas titian peraga bersama dengan model mereka masing-masing. Penghargaan ini dibagi dalam dua kategori.

Kategori pertama Coup De Court Du Jury Award 2022. Pemenangnya adalah Putri Rajwa Calista dari program studi (prodi) International Business Fashion, Irma Tedja dari prodi Fashion Design & Pattern Making, dan Crystalia Clarissa dari prodi Fashion Design & Creation.

Kategori kedua Golden Needed Award 2022. Pemenangnya adalah Nashifa Shabira dari prodi International Business Fashion dan Crystalia Clarissa dari prodi Fashion Design & Creation. (mcl)

Baca juga:

Serat Bebas Emisi Karbon Jadi Primadona Fashion Ramah Lingkungan

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Ventilasi di Rumah Bukan Sekedar sirkulasi Udara
Fun
Ventilasi di Rumah Bukan Sekedar sirkulasi Udara

sistem pertukaran udara dapat mengeluarkan polutan yang mengendap dalam ruangan

Novel 'Live and Let Die' Disunting Kembali untuk Hapus Konten Rasisme
Fun
Novel 'Live and Let Die' Disunting Kembali untuk Hapus Konten Rasisme

Novel 'Live and Let Die' akan dirilis kembali April mendatang.

Rambut Sehat Berkat Kiwi
Fun
Rambut Sehat Berkat Kiwi

Kiwi memiliki banyak khasiat untuk kesehatan rambut.

Sederet Pakaian Kebesaran Raja Charles III untuk Hari Penobatan
Fun
Sederet Pakaian Kebesaran Raja Charles III untuk Hari Penobatan

Pakaian itu meliputi Colobium Sindonis, Supertunika, Imperial Mantle atau Mantel Kekaisaran, Sabuk Pedang Penobatan, dan Sarung Tangan Penobatan.

5 Tempat Wisata di Hong Kong untuk Liburan Natal 2022
Travel
5 Tempat Wisata di Hong Kong untuk Liburan Natal 2022

Tak perlu terlalu jauh ke Eropa atau Amerika untuk merayakan Natal di negeri empat musim.

Begini Cara Bikin Line Up Festival Lewat Instafest
Fun
Begini Cara Bikin Line Up Festival Lewat Instafest

Bentuk visual yang dihadirkan Spotify Festival terlihat mirip dengan line up festival sebenarnya

Lima Rekomendasi Buku Musik Lokal di Awal 2023
Fun
Lima Rekomendasi Buku Musik Lokal di Awal 2023

Berikut rekomendasi buku musik lokal

Pertunjukan Teater 'My Neighbor Totoro' Raih Enam Piala Olivier Awards
ShowBiz
Pertunjukan Teater 'My Neighbor Totoro' Raih Enam Piala Olivier Awards

Animasi produksi 1988 masih dapat penghargaan di 2023.

Unjuk Gigi Rinaldy Yunardi Pembuat Karya Headpiece Lady Gaga
Hiburan & Gaya Hidup
Unjuk Gigi Rinaldy Yunardi Pembuat Karya Headpiece Lady Gaga

Ternyata, perancang headpiece Lady Gaga seorang desainer asal Indonesia bernama Rinaldy Yunardi.

'KKN di Desa Penari' Unjuk Gigi Jadi Film Horor Terlaris Indonesia
Hiburan & Gaya Hidup
'KKN di Desa Penari' Unjuk Gigi Jadi Film Horor Terlaris Indonesia

KKN di Desa Penari diambil dari kisah nyata.