MINUMAN di tongkrongan entah kenapa kebanyakan berwadah kantong plastik bening, sedotan, dan terkadang dibungkus lagi kantong kresek hitam biar enggak kedinginan karena biasanya berisi mimikan penghangat tubuh. Jahe merah susu maksudnya. Jangan mikir lain-lain!
Baca juga: Ngapain Sendokiran, Sokin Nongkrong!
Nah, minuman di kantong plastik agak problematik bila di tongkrongan tanpa cantelan paku. Disandarin kalau bocah-bocahnya belingsatan pasti tersenggol, tumpah. Padahal lumayan setarikan lagi kan. Kentang (kena tanggung) abis.
Kenapa cantelan paku esensial di tongkrongan? Jelas, selain menggantikan fungsi kapstok menggantungkan jaket, hoodie, vest, topi, dan lainnya, terpenting buat hajat hidup orang banyak di tongkrongan buat cantelan minuman.

Mau minuman kuku bimbim kek, extra los, infocafe, nutri syar`i, ceban pertama kek, masak dipegang melulu selama ngobrol. Enggak mungkin lah. Apalagi kalo bocah-bocah tongkrongannya demen mabar. Ganggu pasti. Makanya butuh cantelan. Terus paling gampang pakai paku.
Meski begitu, enggak semua paku ternyata asyik dipakai buat cantelan di tongkrongan. Mungkin sepintas lalu agak mubazir bahas paku, tapi pasti anak tongkrongan paham betapa saat nemu paku cantelan kurang sempurna bakalan ngaruh banget buat feel nongkrong. Daripada jadi cranky mending review aja.
Paku, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), benda bulat panjang dari logam besi yang berkepala dan berujung runcing. Di tongkrongan paku buat cantelan biasa dipasang di dinding, rangka, atau pasak, menggantung di ketinggian melampaui kepala orang dewasa demi menghindari tersangkut atau masalah insidental lain.

Terdapat beragam jenis paku dengan fungsi berbeda-beda sesuai kebutuhan dan bahan akan dipaku, seperti paku cut tak, paku kayu, paku seng, paku beton, paku kawat baja, paku bengkirai, paku etalase, paku venner pin, paku clout head, paku duplex, paku panel pin, paku wailboard, paku upholstery, paku ecucheon pin, paku cacing, paku fibio cemment, dan paku tripleks.
Baca juga: Ketika Nama Orang Tua Jadi Panggilan Akrab di Tongkrongan
Dari beragam jenis tersebut, sebaiknya pilih paku dengan ukuran panjang di atas tujuh sentimeter, dengan ketebalan lebih dari dua milimeter, dan terpenting berpangkal agak lebar. Mengapa? Bila paku pendek tentu akan menyulitkan mencantel plastik ditambah daya dorong gravitasi biasanya membuat sisi terluar plastik akan menarik lebih kencang.
Jika paku kelewat tipis berpotensi tak akan mampu menahan massa air dan mager kan apalagi harus ngepel malam-malam gara-gara minuman tumpah. Penting pula milih paku dengan pangkal agak lebar agar bagian terluar plastik menahan di cantelan secara sempurna. Bete banget lah kalo minuman di cantelan melorot, tumpah, sementara toko udah pada sutup alias putus.

Selain material paku, perlu diperhatikan sudut pemasangan paku agar mencantel maksimal. Jangan memaku dengan sudut kemiringan 15-90 derajat ke bawah. Gimana cara cantelnya sih bund! Ke atas lah. Tapi maksimal 60 derajat aja.
Penting agar tidak menggunakan paku karatan. Selain nir-estetik, tidak kuat menopang beban, juga korosi paku akan masuk ke dalam minuman mengubah senyawa etanol berakibat tidak nyaman di lambung. Ingat, higienitas tetap dijaga!
Jika cantelan sudah aman, nongkrong pun jadi nyaman, enak biar kena panas-ujan, dan suplai minum kadit sutup. (*)
Baca juga: Belum Anak 'Nongki' Kalau Enggak Paham Bahasa Gaul