Sains

Embrio Sintetis akan Jadi Jawaban untuk Masalah Infertilitas

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Selasa, 06 September 2022
Embrio Sintetis akan Jadi Jawaban untuk Masalah Infertilitas
Para ilmuwan menciptakan embrio tikus sintetis yang mulai membentuk organ. (Foto: Twitter/@techreview)

PARA ilmuwan telah menciptakan embrio tikus di cawan petri. Pencapaian tersebut suatu hari nanti diharapkan bisa membantu pasangan yang berharap untuk hamil, menurut sebuah studi baru.

Setelah 10 tahun penelitian, para ilmuwan menciptakan embrio tikus sintetis yang mulai membentuk organ tanpa sperma atau indung telur. Demikian dikatakan penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature, Kamis (1/9).

Dalam pembuatan embrio sintetis yang dibutuhkan hanyalah sel punca, atau sel yang tidak terspesialisasi dan dapat dimanipulasi menjadi sel dewasa dengan fungsi khusus.

Baca juga:

Ilmuwan: 'Gen Perceraian' Dapat Diwariskan ke Anak

Embrio Sintetis akan Jadi Jawaban untuk Masalah Infertilitas
Dalam pembuatan embrio sintetis, yang dibutuhkan hanyalah sel punca, tanpa sperma atau indung telur. (Foto: freepik/kjpargeter)

"Model embrio tikus kami tidak hanya mengembangkan otak, tetapi juga jantung yang berdetak, semua komponen yang membentuk tubuh," kata penulis utama studi Magdalena Zernicka-Goetz, profesor pengembangan mamalia dan biologi sel induk di University of Cambridge, Inggris.

Pencapaian tersebut merupakan kemajuan yang menarik dan mengatasi tantangan yang dihadapi para ilmuwan dalam mempelajari embrio mamalia di dalam rahim, kata Marianne Bronner, seorang profesor biologi di California Institute of Technology di Pasadena (Caltech), AS.

"Ini berkembang di luar ibu dan karena itu dapat dengan mudah divisualisasikan melalui tahap perkembangan kritis yang sebelumnya sulit diakses," tambah Bronner seperti diberitakan CNN, Senin (5/9).

Para peneliti berharap untuk beralih dari embrio tikus ke model kehamilan alami manusia, banyak di antaranya gagal pada tahap awal, kata Zernicka-Goetz.

Baca juga:

Otak Distimulasi dengan Arus Listrik, Perbaiki Daya Ingat?

Embrio Sintetis akan Jadi Jawaban untuk Masalah Infertilitas
Dengan penemuan ini, para ilmuwan mengenal lebih baik tentang kegagalan kehamilan. (Foto: freepik/tirachardz)

Dengan mengamati embrio di laboratorium alih-alih rahim, para ilmuwan mendapat pandangan yang lebih baik tentang proses untuk mempelajari mengapa beberapa kehamilan mungkin gagal dan bagaimana mencegahnya, tambahnya.

Untuk saat ini, para peneliti hanya dapat melacak sekitar delapan hari perkembangan embrio sintetis tikus, tetapi prosesnya meningkat, dan mereka sudah belajar banyak, kata penulis studi Gianluca Amadei, seorang peneliti postdoctoral di University of Cambridge.

"Ini mengungkapkan persyaratan mendasar yang harus dipenuhi untuk membuat struktur embrio yang tepat dengan organ-organnya," kata Zernicka-Goetz.

Para peneliti melihat kegunaan penting untuk masa depan. Prosesnya dapat segera digunakan untuk menguji obat baru, kata Zernicka-Goetz. Tetapi dalam jangka panjang, ketika para ilmuwan beralih dari embrio sintetis tikus ke model embrio manusia, itu juga dapat membantu membangun organ sintetis untuk orang yang membutuhkan transplantasi.

Ada pertimbangan etis dan hukum yang harus diperhatikan sebelum pindah ke embrio sintetis manusia. Dan dengan perbedaan kompleksitas antara embrio tikus dan manusia, dibutuhkan beberapa dekade sebelum para peneliti dapat melakukan proses serupa untuk model manusia. (aru)

Baca juga:

Ilmuwan Ungkap Rahasia Hidup Abadi Ubur-Ubur

#Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.
Bagikan