KITA mewarisi warna mata, bentuk tubuh, dan golongan darah dari orang tua kita. Gen kita mengendalikan sifat fisik kita. Namun ternyata, secara mengejutkan, mereka juga dapat mengindikasi kecenderungan perilaku kita. Misalnya, kita semua dulu percaya bahwa jika pasangan bercerai, itu semua karena psikologi mereka, atau chemistry di antara mereka hilang.
Tetapi penelitian terbaru telah mengungkap kebenaran yang mengejutkan: perceraian mungkin ada dalam gen kita. Menurut informasi yang dilansir Brightside, ilmuwan menemukan adanya gen perceraian. Selami cara kerja genetik yang mengindikasi kemungkinan seseorang bercerai.
Baca juga:
Gen pada perempuan dengan orang tua bercerai punya peran besar

Jika suatu hubungan penuh dengan pertengkaran dan pernikahan berakhir, pasangan mungkin bertanya-tanya apa yang salah. Para ilmuwan mengatakan jawabannya bisa terletak pada gen perempuan. Mereka telah menemukan 'gen perceraian' pada perempuan yang dapat memprediksi pernikahan yang sulit.
Para ilmuwan mengklaim gen tersebut memengaruhi bagaimana perempuan memproses oksitosin, yang merupakan 'hormon pelukan'. Ini juga memengaruhi perasaan cinta dan kasih sayang. Perempuan yang memiliki gen yang mempengaruhi oksitosin tersebut, 50% lebih mungkin untuk mengklaim bahwa mereka tidak bahagia dalam pernikahan mereka atau bahkan bahwa mereka hampir bercerai. Mereka mungkin tidak dapat terikat secara normal dengan pasangan mereka karena gen ini.
Gen ini juga menentukan apakah seorang pria akan setia pada pasangannya

Anehnya, bukan hanya pendidikan atau karakter seorang pria yang memutuskan apakah dia akan berkomitmen pada satu perempuan yang sama. Para ilmuwan menemukan bahwa ada gen khusus yang bertanggung jawab atas kesetiaan.
Sama seperti perempuan, pria memiliki hormon mereka sendiri yang bertanggung jawab untuk ikatan dan komitmen. Ini disebut vasopresin dan beberapa pria memiliki mutasi pada gen terkait. Jika seorang pria memiliki mutasi gen ini ada risiko dia tidak setia kepada pasangannya.
Para ilmuwan bahkan menyarankan situasi imajiner yang dapat digunakan seorang perempuan untuk menguji kesetiaan calon suaminya. Yang mungkin dia butuhkan untuk ini adalah sampel air liurnya yang dikirim untuk pengujian genetik oleh aplikasi khusus.
Baca juga:
Orang tua juga dapat mewariskan 'gen perceraian' khusus kepada anak-anak mereka

Anak-anak dari orang tua yang bercerai memiliki lebih banyak kesempatan untuk menceraikan pasangannya, jika dibandingkan dengan anak-anak yang dibesarkan dalam keluarga utuh. Penelitian menunjukkan bahwa itu bukan pendidikan, tetapi faktor genetik yang mungkin harus disalahkan.
Studi dilakukan dengan melibatkan anak-anak yang diadopsi dan yang tumbuh dengan orang tua angkat. Hasilnya luar biasa: mereka dengan orang tua kandung yang bercerai lebih mungkin untuk bercerai, Meski orang tua angkatnya tidak bercerai. Mereka mewarisinya dari orang tua biologis mereka. Dan ini terjadi bahkan jika mereka dipisahkan dari orang tua kandung mereka pada usia yang sangat muda.
Apa pendapatmu tentang gen perceraian? Faktor mana, yang lebih penting memicu perceraian gen yang diturunkan orang tua atau karena perilaku sendiri? (avia)
Baca juga: