Teknologi

Drone ‘Fixed-Wing’, Terobosan Baru Pengangkutan Kargo

Leonard Leonard - Jumat, 04 September 2020
Drone ‘Fixed-Wing’, Terobosan Baru Pengangkutan Kargo
Drone dengan konsep otonom. (Foto: Unsplash/Tembela Bohle)

LAYANAN taksi udara yang membawa penumpang umumnya menggunakan pesawat VTOL. Jenis itu bisa lepas landas dan mendarat vertikal. Namun, inovasi terbaru Nuuva menerapkan konsep otonom untuk membuat helikopter pengangkut kargo.

Larisnya penjualan VTOL terletak pada cara lepas landas dan mendarat mereka yang secara vertikal. Kini, teknologi itu beralih ke penerbangan fixed wing yang lebih efisien begitu mereka mencapai ketinggian jelajah. Hal itu berarti mereka dapat mengakses lokasi yang sulit ditembus seperti helikopter. Namun, di masa depan, mereka menggunakan lebih sedikit bahan bakar dalam penerbangan.

Baca juga:

Drone Berkepala Dua, Mampu Angkat Kargo

1
Lebih efisien saat berada di ketinggian jelajah. (Foto: newatlas)

Melansir laman New Atlas, Nuuva akan terdiri dari dua model, V300 dan V20. Keduanya merupakan produk pabrikan pesawat Slovenia, Pipistrel. Perusahaan ini telah dikenal dengan pesawat listrik Velis Electro dua tempat duduk, dan badan pesawat ganda Taurus G4 yang sangat hemat bahan bakar.

Kedua model Nuuva akan menggunakan delapan motor listrik Pipistrel bertenaga baterai untuk secara independen menggerakkan delapan baling-baling horizontal yang memberikan dorongan vertikal. Dorongan horizontal akan disediakan oleh pendorong belakang yang didukung oleh mesin pembakaran internal.

Dengan total panjang 11,3 meter dan lebar sayap 13,2 meter, V300 memiliki jangkauan sekitar 300 km saat membawa 300 kg muatan pada tangki bahan bakar sebanyak 410 liter. Konon, drone dilaporkan mampu menempuh jarak hingga 2.500 km saat membawa muatan seberat 50 kg. Drone ini harusnya juga mampu membawa sebanyak 460 kg jika jangkauan tidak terlalu menjadi pertimbangan.

Baca juga:

Drone 'R2-D2' akan Menjadi Penolong Pilot Pesawat Tempur

2
Hadir dalam dua model. (Foto: newatlas)

Didesain untuk pengiriman tugas ringan, V20 dengan panjang 4,5 meter yang lebih kecil akan mampu mengangkut muatan hingga 20 kg dalam jarak sekitar 250 km.

Kedua model akan terbang secara mandiri, memanfaatkan GPS dan sensor onboard untuk mengikuti jalur penerbangan yang telah diprogram sebelumnya. Operator di darat masih dapat mengambil kendali manual dari jarak jauh kapan saja jika diperlukan.

Pipistrel berencana V300 memasuki layanan pada paruh kedua tahun 2023. V20 mungkin baru siap digunakan tahun depan. (lgi)

Baca juga:

Rusia Hadirkan Drone Tempur Super Canggih dalam Persaingan Alutsista

#Teknologi
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Bagikan