Kesehatan

Dada Ayam Vs Tahu, Pilih Protein tanpa Lemak yang Lebih Sehat

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Jumat, 18 November 2022
Dada Ayam Vs Tahu, Pilih Protein tanpa Lemak yang Lebih Sehat

Ayam mengandung sedikit lemak jenuh dan kolesterol yang tidak ditemukan sama sekali dalam tahu. (Foto: Pexels/Alesia Kozik)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PROTEIN tanpa lemak memegang peranan penting dalam menerapkan pola makan yang sehat. Dua dari makanan berprotein rendah lemak paling populer adalah dada ayam. Sementara bagi vegetarian, andalannya adalah tahu. Lalu bagaimana perbandingan keduanya? Apakah yang satu lebih sehat dari yang lain?

Kandungan nutrisi

Dada ayam seberat 85 g mengandung sekitar 21 g protein dan 3,5 g lemak total per porsi. Ayam juga mengandung zat besi pembangun darah, seng dan magnesium yang mendukung kekebalan tubuh, dan merupakan sumber vitamin B yang kaya.

"Vitamin B membantu fungsi otak dan melawan kelelahan, dan protein mendukung massa otot yang baik," kata ahli gizi tersertifikasi Laura Iu, RD yang merupakan konselor makan intuitif bersertifikat di New York City, AS.

Baca juga:

Berapa Kebutuhan Protein untuk Membentuk Otot?

Sementara, tahu merupakan sumber protein utama dalam banyak masakan Asia yang terbuat dari kacang kedelai. Per porsi tahu 85 g mengandung sekitar 8 g protein dan 4 g lemak, serta kalsium, zat besi, seng, magnesium (yang juga mendukung tingkat tekanan darah yang sehat), dan kalium—mineral yang berfungsi sebagai elektrolit untuk membantu fungsi otot dan menjaga keseimbangan kadar cairan.

“Tahu merupakan pilihan terbaik untuk memasukkan protein ke dalam makanan jika kamu vegetarian atau menghindari daging hewan,” kata ahli gizi tersertifikasi Jessica Stamm, MS, RDN di California.

Bahan makanan ini juga memiliki kandungan serat yang membantu kamu dalam segala hal, seperti mendukung kelancaran pencernaan dan pengaturan gula darah yang tepat.

Ayam VS Tahu, Pilih Protein tanpa Lemak yang Lebih Sehat
Ayam juga mengandung zat besi pembangun darah, seng dan magnesium yang mendukung kekebalan tubuh. (Foto: freepik/azerbaijan_stock)

Berkat rasanya yang hampir netral, tahu bisa dimasukkan ke dalam berbagai resep yang tidak bisa dilakukan ayam. “Tahu lembut bisa menjadi cara yang enak untuk menambahkan protein dan kalsium ekstra ke dalam smoothie. Atau, kamu dapat mengganti rutinitas konsumsi telur pagi dan membuat tahu goreng dengan sayuran dan kentang,” saran Stamm seperti diberitakan Prevention.

Baca juga:

Harga Telur Naik, Saatnya Konsisten Konsumsi Protein Nabati

Mana yang lebih sehat?

Keduanya mengemas banyak nutrisi, membuat tahun dan ayam menjadi makanan sehat pilihan. Masing-masing adalah sumber protein tanpa lemak yang baik dan memberikan berbagai vitamin dan mineral penting lain untuk tubuh yang sehat.

“Menambahkan variasi makanan ke dalam makanan selalu menjadi kuncinya. Dan karena kedua protein ini mengandung nutrisi dalam jumlah signifikan yang tidak ditawarkan oleh protein lain, keduanya akan berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan,” kata Iu.

Ayam VS Tahu, Pilih Protein tanpa Lemak yang Lebih Sehat
Tahu merupakan sumber protein utama dalam banyak masakan Asia yang terbuat dari kacang kedelai. (Foto: freepik/jcomp)

Jadi, jika kamu bukan vegetarian (atau vegan), jawabannya mungkin hanya menambahkan keduanya ke dalam menu harian. Namun, jika kamu mencari sesuatu yang spesifik, setiap protein memiliki kelebihannya sendiri.

Ayam secara signifikan lebih tinggi proteinnya daripada tahu, tercatat lebih dari dua kali lipat jumlahnya. Dan sementara dada ayam juga sedikit lebih rendah lemaknya, tahu berada di urutan teratas dalam kategori ini karena mengandung semua lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda, alias jenis 'baik'.

Sedangkan ayam mengandung sedikit lemak jenuh dan kolesterol yang tidak ditemukan sama sekali dalam tahu. Ayam juga menang dalam hal vitamin B dan potasium, tetapi tahu lebih tinggi dalam seng, magnesium, zat besi, kalsium, plus memiliki serat.

“Yang terpenting saat memasak ayam atau tahu adalah memilih metode persiapan yang sehat,” kata Stamm. Itu berarti memilih untuk memanggang atau mengukus daripada menggoreng, dan membumbui dengan banyak bumbu dan rempah segar, bukan dengan terlalu banyak garam. (aru)

Baca juga:

Kelebihan Protein Juga Tidak Baik untuk Tubuh

#Kesehatan #Makanan Sehat #Diet
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Bagikan