Harga Telur Naik, Saatnya Konsisten Konsumsi Protein Nabati

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Jumat, 26 Agustus 2022
Harga Telur Naik, Saatnya Konsisten Konsumsi Protein Nabati

Harga telur naik tertinggi sepanjang sejarah. (Foto: Unsplash/Jakub Kapusnak)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MASYARAKAT tengah dikejutkan dengan harga telur ayam yang melonjak tinggi, mencapai sekitar Rp 31 ribu per kilogramnya. Lantas, bagaimana alternatif untuk tetap mendapat asupan protein?

Kenaikan harga telur ini mendapat respons dari Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) dengan mendesak Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk turun tangan. Upaya yang diharapkan salah satunya adalah mengumpulkan para peternak besar atau petelur besar untuk mencari solusi dan langkah apa yang harus dilakukan ke depan.

Berdasarkan data dalam situs Info Pangan Jakarta, harga telur memang terlihat naik, yakni sebesar Rp 31.065 per kg. Angka itu masuk dalam harga termahal dalam sepanjang sejarah.

Telur ayam yang menjadi salah satu sumber protein hewani, nampaknya menjadi salah satu stok pangan yang wajib ada di rumah. Selain cara membuatnya yang simpel dan bervariatif, telur juga sering dijadikan sarapan atau pelengkap lauk lainnya. Maka, tak heran jika masyarakat dan pedagang mengeluhkan kenaikan harga ini.

Baca juga:

Kenaikan Harga Telur Ayam Tidak Lepas dari Dampak Pandemi COVID-19

Harga Telur Naik, Tetap Konsisten Konsumsi Protein Nabati
Kacang-kacangan juga tinggi protein. (Foto: Unsplash/Sanjoy Sadhukhan)

Naiknya harga telur di pasar pun menjadi pertimbangan konsumen untuk mengonsumsinya. Namun, perlu diketahui bahwa telur bukanlah satu-satunya protein yang ada. Banyak sumber yang mudah kita temui sebagai pengganti telur, protein nabati misalnya

Protein nabati merupakan jenis protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Jenis protein ini dapat menjadi pilihan bagi kamu yang menjalani pola makan vegetarian atau tidak mengonsumsi protein hewani, seperti daging maupun ikan.

Beberapa jenis kacang-kacangan yang bisa kamu konsumsi misalnya kacang kedelai, kacang merah, kacang almond, atau kacang hijau. Selain mengandung protein yang tinggi, mengolah kacang-kacangan untuk dikonsumsi pun tergolong mudah. Kamu hanya perlu merebus atau bisa mengolahnya menjadi susu dan bubur kacang.

Ada juga beberapa jenis sayuran yang tergolong tinggi protein meliputi brokoli, bayam, asparagus, kentang, dan singkong. Sementara itu, buah yang mengandung tinggi protein adalah jambu biji, alpukat, dan pisang.

Sumber protein nabati lainnya adalah tahu dan tempe yang juga mudah ditemukan di pasaran. Bagi vegetarian, tempe merupakan salah satu sumber protein andalan. Selain tinggi kadar protein, tempe juga merupakan sumber makanan berkalsium dan zat besi tinggi.

Baca juga:

Protein Nabati, Asupan Wajib untuk Si Kecil

Untuk menemani sarapanmu, kamu bisa mengonsumsi roti gandum yang juga dikenal sebagai sumber karbohidrat yang baik. Biji chia juga diketahui sebagai sumber protein nabati yang baik untuk tubuh. Selain protein, biji chia juga mengandung karbohidrat, serat, vitamin, mineral, dan antioksidan.

Metode konsumsi protein nabati atau plant-based juga dirangkum dalam sebuah dokumenter berjudul The Game Changers. Film dokumenter tersebut mungkin akan mengubah persepsimu, bahkan membuatmu tertarik untuk mencobanya.

Dokumenter The Game Changers yang diproduksi oleh Jackie Chan, Arnold Schwarzenegger, dan James Cameron ini menceritakan kisah beberapa atlet yang mengubah diet mereka dari makan daging jadi vegan, kemudian memberi tinjauan luas tentang manfaat-manfaat plant-based diet.

The Game Changers berfokus pada seorang mantan atlet UFC bernama James Wilks yang meneliti manfaat plant-based diet, untuk mempercepat proses pemulihan cideranya.

Atlet yang tidak makan daging kerap diejek karena dianggap bahwa sayuran tidak memberi protein yang cukup. Namun The Game Changer membantah anggapan itu, justru menginspirasi banyak orang untuk menjadi mengikuti pola makan berbasis tanaman. (and)

Baca juga:

Steak Nabati untuk Penganut Gaya Hidup Plant Based

#Telur #Agustus Warga +62 Merdesa #Diet #Vegetarian
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Kementan Klaim Indonesia Sudah Swasembada Daging dan Telur Ayam, Sapi Masih Impor
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian terus memperkuat upaya stabilisasi harga ayam ras hidup (livebird) guna melindungi peternak rakyat dari tekanan harga yang tidak wajar.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 15 Juli 2025
Kementan Klaim Indonesia Sudah Swasembada Daging dan Telur Ayam, Sapi Masih Impor
Indonesia
Produksi Telur Meningkat, Kementan Lakukan Stabilisasi Harga
Pada tahun 2025, Indonesia mencatatkan capaian membanggakan sebagai produsen telur terbesar ketiga di dunia setelah China dan Jepang.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 20 April 2025
Produksi Telur Meningkat, Kementan Lakukan Stabilisasi Harga
Indonesia
Sebut Telur di Negara Maju Langka, Prabowo: Kita Surplus dan Ekspor
Presiden RI, Prabowo Subianto mengatakan, bahwa telur di negara maju mengalami kelangkaan. Indonesia sendiri mampu mengeksplor telur ke luar negeri.
Soffi Amira - Senin, 07 April 2025
Sebut Telur di Negara Maju Langka, Prabowo: Kita Surplus dan Ekspor
Dunia
Harga Telur di AS Akhirnya Turun, tapi Diprediksi akan Naik lagi Jelang Paskah
Sayangnya, konsumen masih harus membayar harga tinggi di toko kelontong.
Dwi Astarini - Kamis, 13 Maret 2025
 Harga Telur di AS Akhirnya Turun, tapi Diprediksi akan Naik lagi Jelang Paskah
Indonesia
Mayoritas Komoditas Bahan Pangan Dijual di Atas HET, Paling Menyimpang Telur Ayam dan Cabai Rawit
KPPU akan menggunakan hasil survei ini sebagai dasar untuk mengawasi pelaku usaha komoditas
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 Maret 2025
Mayoritas Komoditas Bahan Pangan Dijual di Atas HET, Paling Menyimpang Telur Ayam dan Cabai Rawit
Fun
5 Menu Sahur Sehat dan Mengenyangkan, Diet Pun Maksimal!
Saat menjalankan ibadah puasa, sahur menjadi waktu yang sangat penting untuk mempersiapkan tubuh agar tetap bertenaga sepanjang hari.
ImanK - Jumat, 28 Februari 2025
5 Menu Sahur Sehat dan Mengenyangkan, Diet Pun Maksimal!
Dunia
Flu Burung Mewabah, Telur Langka di AS, belum Ada Tanda Mereda
Masalah kelangkaan telur telah melanda beberapa jaringan toko kelontong di tengah wabah flu burung terbesar dalam 10 tahun.
Dwi Astarini - Rabu, 12 Februari 2025
Flu Burung Mewabah, Telur Langka di AS, belum Ada Tanda Mereda
Fun
IKEA Rayakan 'Hari Vegan Sedunia'
IKEA Indonesia memperkenalkan kembali beragam pilihan menu plant-based.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 20 November 2024
IKEA Rayakan 'Hari Vegan Sedunia'
Lifestyle
Apa Itu Clean Eating? Panduan Diet Bersih yang Populer di Kalangan Selebriti
Apa itu Clean Eating? Pendekatan diet yang fokus pada konsumsi makanan alami dan tidak diproses, serta menghindari makanan olahan yang mengandung bahan kimia, gula tambahan, dan lemak trans.
ImanK - Minggu, 04 Agustus 2024
Apa Itu Clean Eating? Panduan Diet Bersih yang Populer di Kalangan Selebriti
Bagikan