Kesehatan

COVID-19 Sebabkan Brain Fog, ini Cara Mengatasinya

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 13 Juli 2021
COVID-19 Sebabkan Brain Fog, ini Cara Mengatasinya

Brain fog sangat umum pada infeksi yang memengaruhi sistem pernapasan bagian atas. (123RF/iakovenko)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KEADAAN dunia yang tak menentu saat ini membuat banyak orang kewalahan. Dalam level tertentu, sebagian orang bahkan mengalami beberapa momen pikun. Demikian diaktakan Jessica Caldwell, PhD, seorang neuropsikolog dan Direktur Women’s Alzheimer’s Movement Prevention Center di Cleveland Clinic, AS.

“Sangat menggoda untuk berpikir bahwa brain fog atau kabut otak tidak akan terjadi sampai kamu jauh lebih tua. Namun, saya melihatnya pada banyak pasien di setiap usia. Stres merupakan pemicu yang diketahui,” katanya seperti diberitakan Prevention.com (8/7).

Ada sejumlah alasan pikiranmu terasa berkabut. Meskipun brain fog tidak ada dalam daftar resmi gejala COVID-19, beberapa infeksi, termasuk novel coronavirus dapat menghadirkan gejala itu.

BACA JUGA:

Tips Membedakan Flu Biasa dan COVID-19

“Ini sangat umum pada infeksi yang memengaruhi sistem pernapasan bagian atas. Berkurangnya aliran oksigen ke otak dan demam dapat menyebabkan gangguan mental,” kata Gayatri Devi, M.D., professor klinis neurologi di SUNY Downstate Medical Center yang juga merupakan dokter jaga di Lenox Hill Hospital, New York City.

Devi mengatakan, meskipun kabut otak bukanlah gejala umum COVID, itu bisa terjadi. Ia melihat hal itu sebagai komplikasi berkelanjutan bagi mereka yang sedang dalam pemulihan.

Penyebab kabut otak yang paling mungkin, ternyata, ialah hal-hal yang banyak dari kita hadapi saat ini, seperti stres, kurang tidur, menopause, dan efek samping obat. Selain itu, kondisi medis seperti cedera kepala, masalah tiroid, atau tahap awal multiple sclerosis juga dapat memicunya.

Stres tentu merupakan faktor besar di balik kepikunan. Menurut para ahli, faktanya, kelelahan menciptakan racun yang dapat menumpuk di otak dan memengaruhi kemampuan untuk fokus, berkonsentrasi, dan mengingat banyak hal. Demikian pernyataan Sandra Bond Chapman, PhD, Direktur Utama Center for BrainHealth di University of Texas di Dallas.

“Kita semua melakukan hal-hal yang menguras otak, dan kemudian kita bertanya-tanya mengapa kita tidak berpikiran jernih seperti dulu. Ketika tubuh kita lelah, kita menyadari bahwa kita perlu istirahat. Namun, ketika otak kita lelah, kita cenderung bekerja keras,” Chapman menjelaskan.

Semakin kamu mengabaikan brain fog, semakin menumpuk dan semakin besar kemungkinan akan terus mengalami hari-hari yang tidak produktif dan banyak momen 'ada di ujung lidah' tapi tidak teringat.

Di sisi lain, jika kamu mulai menerapkan strategi sederhana yang akan mengistirahatkan gray matter, kamu akan mulai dapat berpikir lebih jelas dengan cepat. "Ilmu pengetahuan telah mengungkapkan kebenaran yang mengejutkan bahwa kamu sebenarnya dapat berbuat lebih banyak untuk membuat otak sehat daripada bagian tubuh lain," lanjut Chapman.

Saat mengalami kabut otak, kamu mungkin meyakinkan diri sendiri bahwa itu akan hilang dengan sendirinya. Namun, meskipun otak bisa dengan mudah kembali baik, ternyata penting untuk melakukan sesuatu secara proaktif untuk membantu. Cobalah kiat-kiat berikut.

1. Kendalikan Reaksi Stres

stres
Mengakuinya dapat mematikan aliran hormon stres yang melelahkan hipokampus. (123RF/bowie15)

"Sangat mudah untuk masuk ke dalam pola pikir di mana segala sesuatunya negatif dan rasanya seperti tidak ada yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi stres. Namun, jika benar-benar melihat apa yang membuat merasa paling cemas, kamu mungkin melihat hal-hal yang dapat dilepaskan atau berbagai cara untuk mengatasinya," kata Caldwell.

Bahkan sekadar mengakui apa yang membuatmu stres dapat membantu memperbaiki cara kamu mengatasi hal-hal sulit yang pasti akan ditemui dalam kehidupan. Lebih baik lagi, ini akan membantu otak mematikan aliran hormon stres yang melelahkan hipokampus.

2. Tanamkan Rutinitas Tidur

tidur
Kamu dapat melatih diri kembali ke rutinitas tidur yang baik. (123RF/choreograph)

“Terlalu banyak dari kita yang menganggap otak kita seperti motor yang dapat dinyalakan dan dimatikan, tetapi otak lebih seperti tanaman yang tumbuh dan berubah setiap saat. Dan tidak ada yang lebih kuat dari tidur untuk memberi makan tanaman itu untuk membuatnya tetap sehat,” kata Dr. Devi.

Satu atau dua malam mengalami tidur yang buruk tidak akan berdampak besar, tapi masalah tidur yang konsisten layak untuk diperbaiki. “Ada banyak cara yang terbukti untuk mengobati insomnia akhir-akhir ini. Kamu dapat melatih diri kembali ke rutinitas tidur yang baik,” dia melanjutkan.

BACA JUGA:

Pahami Ciri Gejala COVID-19 yang Memburuk

3. Gerakkan Tubuhmu

Aktif
Otak tidak akan mendapatkan darah kaya oksigen yang dibutuhkan untuk mendukung fungsi memori. (123RF/konradbak)

Apa yang baik untuk jantung (baca: olahraga) baik untuk otakmu. Itu karena lebih dari 40 persen darah dari jantung akhirnya beredar ke otak. Menurut Dr. Devi, “Ini adalah bukti seberapa banyak energi yang dibutuhkan otak, dan seberapa besar dia bergantung pada jantung untuk mendapatkan energi itu.” Jika jantung tidak memompa darah dengan benar, otak tidak akan mendapatkan darah kaya oksigen yang dibutuhkan untuk mendukung fungsi memori dan kewaspadaan.

Plus, olahraga meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres. “Jika kamu dapat melakukan satu hal untuk mendapatkan banyak manfaat dalam hal mencegah atau mengobati kabut otak, olahraga adalah pilihan yang bagus,” kata Caldwell.

4. Istirahatkan Otak dan Hindari Multitasking

setop
Kamu bisa menutup mata dan beristirahat atau duduk di luar dan melihat pepohonan. (123RF/sifotography)

Cobalah latihan diresepkan Chapman resepkan untuk semua pasiennya yang dinamakan "five by five". Caranya, atur alarm untuk berbunyi pada lima interval sepanjang hari dan habiskan lima menit untuk menghentikan semua aktivitas otak, bahkan jangan bermeditasi! Cukup menjadi di saat ini. Kamu bisa menutup mata dan beristirahat atau duduk di luar dan melihat pepohonan. Berjalan-jalan, tanpa mendengarkan podcast. "Hanya lima menit tanpa masukan utama adalah cara terbaik untuk mengatur ulang otak," kata Chapman.

Dan, hentikan multitasking. Kebiasaan ini mungkin membuatmu merasa sangat produktif, tetapi multitasking sebenarnya mengganggu otak, dan pada akhirnya memperlambat. Menurut Chapman, alih-alih mencoba menyulap banyak hal sekaligus, fokuslah pada satu tujuan pada satu waktu, dan buat tugas itu bisa dilakukan dalam waktu 30 menit.

5. Latih Otak berpikir Lebih Dalam

latihan otak
Berpikir secara mendalam seperti push-up untuk otak. (123RF/nexusplexus)

"Berpikir secara mendalam seperti push-up untuk otak," kata Chapman. Ketika kamu membaca artikel yang menarik secara daring, luangkan waktu 15 menit untuk memikirkannya dan bagaimana kamu dapat menerapkannya dalam kehidupan. Jika kamu dan pasangan menonton film, bicarakan pesannya dan bagaimana film itu terhubung dengan hidupmu, daripada hanya mengulangi plotnya.

Penelitian Chapman telah menemukan, ketika orang terlibat dalam tingkat pemikiran yang lebih dalam, mereka meningkatkan kecepatan konektivitas di seluruh jaringan eksekutif pusat otak, di mana pengambilan keputusan, perencanaan, penetapan tujuan, dan pemikiran yang jernih terjadi, sebesar 30 persen. "Itu seperti mendapatkan kembali hampir dua dekade fungsi saraf," kata Chapman.

6. Lakukan Hal-hal Baru

latihan otak
Cobalah pendekatan berbeda untuk tugas yang telah kamu lakukan ribuan kali. (123RF/adam121)


Otakmu sebenarnya membenci pemikiran dan cara lama yang sama dalam melakukan sesuatu. Itu berarti cara terbaik untuk memberikan gray matter suntikan kegembiraan adalah dengan berinovasi. "Ini mendorong otak untuk memproduksi norepinefrin, zat kimia otak yang membuat kita bersemangat untuk belajar," kata Chapman.

Bahkan, hal-hal sederhana dapat membantu. Di tempat kerja, cobalah pendekatan berbeda untuk tugas yang telah kamu lakukan ribuan kali. Di waktu senggang, ambil rute baru ke supermarket atau dengarkan musik yang berbeda saat kamu berjalan.(aru)

BACA JUGA:

Prediksi Kondisi Pandemi COVID-19 di Indonesia Menurut Pakar Feng Shui

#Kesehatan #COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bagikan