PAMER umumnya dihubungkan dengan kebiasaan yang kurang baik dan tidak disukai oleh banyak orang. Bisa-bisa selain dicap tukang pamer atau flexing, kamu juga berisiko dianggap menyebalkan hingga kurangnya punya rasa empati dengan orang lain.
Sebenarnya untuk memperlihatkan sesuatu kepada orang lain tergolong perilaku alami manusia. Karena hampir semua orang ingin dianggap penting dan mendapat perhatian. Namun, akan jadi berbeda bila sudah dilakukan secara berlebihan.
Baca Juga:
Biar flexing kamu tidak dianggap negatif, laman A Conscious Rethink memberikan sejumlah kiatnya:

1. Berbanggalah sewajarnya
Saat berhasil mendapatkan apa yang kamu inginkan, tentunya wajar itu membuatmu bahagia. Bagaimana jika kamu sudah tergolong red flag? Kondisi ini terjadi ketika kamu sudah mulai berlebihan seperti demi mendapat persetujuan semata dari luar (biar semua orang tahu), menceritakan, memposting kisah suksesmu sesering mungkin di media sosial, dan menganggap diri lebih baik, sehingga menjatuhkan orang lain.
Selain itu, cukup beritahu keberhasilanmu kepada orang terdekat saja. Sebab, bukan tidak mungkin ada orang di luar sana yang tidak suka dengan pencapaian telah diraih olehmu.
2. Meninggikan orang lain
Ketika diberikan sebuah penghargaan, sebaiknya tidak melupakan pihak-pihak lain yang ikut berjasa. Semisal ketika kamu menjadi seorang leader, maka ganti kata ‘saya telah melakukan’ menjadi ‘kami atau tim’. Kemudian bila perlu menyebutkan satu per satu nama orang dengan spesialiasi tugas yang telah dikerjakan.
Baca Juga:
Flexing Sekaligus Tingkatkan Kesehatan Mental di Tempat Tropis

3. Tetaplah berperilaku sederhana
Untuk selalu berperilaku sederhana memang sulit untuk dijalani. Agar kamu bisa melatihnya mulai dari sekarang, yuk tingkatkan self awarnessmu (kesadaran diri) dan self-esteem (harga diri) yang baik. Dengan begitu, kamu tidak akan mudah tergoda menjadi orang yang haus pujian dan sifat tidak mau kalah. (dkr)
Baca Juga: