Bubur Merah Putih Bentuk Pengharapan Masa Depan

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 03 Januari 2023
Bubur Merah Putih Bentuk Pengharapan Masa Depan
Bubur merah putih sebagai simbol tolak bala. (Instagram/@resepmamahebat_ )

KEKAYAAN khazanah budaya di Indonesia sangat beragam dan banyak. Salah satunya adalah ritual dalam kelahiran bayi dalam budaya Jawa. Salah satunya adalah sajian bubur sengkolo yang dimaskudkan sebagai penyambutan kelahiran bayi di keluarga Jawa.

Bubur sengkolo atau bubur merah putih memadukan beras merah putih yang merupakan simbol pengharapan. Bubur ini terbuat dari beras ketan.

Baca Juga:

Jatkarma Samskara, Upacara Menyambut Kelahiran Bayi dalam Budaya Hindu Bali

bubur
Rasa gurih dan manis dalam bubur merah putih. (Instagram@tumpengberkah )

Bubur merah hanyalah sekedar namanya saja, warna bubur merah yang disajikan biasanya berwarna kecokelatan. Warna itu muncul karena percampuran antara gula merah dan aren.

Kemudian bubur putih memang asalnya sudah berwarna putih. Bubur ini dimasak dengan santan, daun pandan, dan garam. Bubur ini sangat nikmat bila disajikan dengan siraman kuah santan.

Pada budaya Jawa, bubur merah putih hadir sebagai bentuk simbol penolakan bala. Simbol manusia menghindarkan diri dari kesialan atau keburukan.

Karena filosofi itulah tak mengherankan bila bubur merah putih hadir dalam penyambutan kelahiran bayi. tentunya diharapkan tidak ada bala dalam kehidupan si bayi kelak. Tak hanya disajikan pada proses penyambutan kelahiran bayi, namun bubur merah ptuih biasaya juga menjadi salah satu sajian penting pada acara pernikahan, perayaan ulang tahun, dan bentuk rasa syukur terhindar dari musibah.

Bubur merah putih biasanya disantap setelah rangkaian doa dipanjatkan demi keselamatan dan kebahagiaan para sedulur yang hadir. Kemudian bubur merah putih ini tak hanya untuk para tetamu yang hadir saja. Melainkan juga dibagikan kepada para tetangga dan lingkungan sekitar. Tujuannya adalah untuk menjalin silahturahim dan berbagi kebahagiaan. Biasanya dalam kemasan bubur merah putih itu diselipkan nama bayi yang baru lahir, ini merupakan ajang perkenalan pada anggota masyarakat baru.

Baca Juga:

Pedas, Manis, dan Asam Bandeng Kropok Khas Semarang

bubur
Simbol manusia menghindarkan diri dari kesialan atau keburukan.. (Instagram@desip_lestari )

Selain itu simbol yang tertanam pada bahan-bahan pembuatnya bubur ini sangat dalam. Seperti merah melambangkan sel telur dan putih melambangkan sperma. Kemudian sajian bubur merah putih bersamaan dalam satu mangkuk, menandakan sel telur dan sperma bertemu, lalu melahirkan manusia baru.

Kemudian bubur menggambarkan kelembutan, kehalusan, dan kemulusan. Tentunya bayi yang baru lahir diharapkan memiliki kehidupan yang manis, legit dan mulus seperti bubur merah putih.

Cara membuat bubur merah putih tak begitu sulit, kamu hanya perlu memasak beras bersama santan, daun pandan, dan garam sampai menjadi bubur.

Lalu bubur dibagi menjadi dua bagian. Setengah bubur ditaruh di tempat lain dan sebagian lainnya dimasak menggunakan gula merah hingga berubah warna.

Penyajiannya juga tidak ribet hanya ditaruh dalam mangkuk atau piring. Ada yang berkreasi dengan menggunakan daun pisang berbentuk takir sebagai pengganti mangkuk. Paduan rasa manis dan gurih dari bubur merah putih akan menyatu lezat dalam mulut kamu. (psr)

Baca Juga:

Terompet Pencak Khas Pasundan

#Lipsus Januari 2023 Budaya Indonesia #Kuliner #Wisata
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love
Bagikan