Kesehatan

Bolehkah Pakai Sikat Gigi Orang Lain?

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Sabtu, 14 Januari 2023
Bolehkah Pakai Sikat Gigi Orang Lain?

Jangan gunakan sikat gigi orang lain. (Foto: Unsplash/Diana Polekhina)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SAAT bepergian ke luar kota atau ke rumah teman, kamu pasti pernah lupa membawa sikat gigi. Lalu, apakah boleh menggunakan sikat gigi orang lain untuk membersihkan gigi?

"Berbagi sikat gigi dengan orang lain termasuk tindakan yang sangat buruk dan sesuatu yang tidak direkomendasikan," kata dokter gigi di Nova Dental Practice, Herndon Virginia, Anna Murphy, DDS.

Hal senada juga diungkapkan pakar kesehatan gigi sekaligus penulis If Your Mouth Could Talk, Kami Hoss, DDS. Ia mengatakan, mulut dipenuhi dengan miliaran mikroba yang secara kolektif disebut mikrobioma oral. Campuran mikroba setiap orang berbeda-beda. Sama halnya seperti sidik jari.

"Dalam mulut yang sehat, mikrobioma ini seimbang," kata Hoss, dilansir laman Antara, Rabu (11/1).

Baca juga:

Hukum dan Cara Bersikat Gigi Saat Puasa

Bolehkah Pakai Sikat Gigi Orang Lain?
Dapat menimbulkan bakteri baru di mulut. (Foto: Unsplash/Pawel Czerwinski)

Menurutnya, sikat gigi seseorang memiliki hubungan yang sangat erat dengan mikrobioma mulut. Menyikat gigi menyebabkan jutaan mikroba menempel pada bulu sikat gigi.

Saat seseorang menyikat, ia membuang kotoran di mulut. Ada kemungkinan penyebab seseorang menjadi sakit karena virus atau gusi yang beralih ke sikat gigi, lalu berpindah lagi ke mulut seseorang.

Itu berarti jika menggunakan sikat gigi orang lain, seseorang akan mentransfer seluruh masalah oral ini ke dalam mulutnya. Akibatnya, ia dapat tertular virus atau memasukkan mikroba yang terkait dengan gigi berlubang dan penyakit gusi ke dalam mulutnya sendiri.

Ini tidak berarti jika seseorang berbagi sikat gigi, ia akan mengalami penyakit gigi berlubang atau gusi. Hoss mengatakan, perkembangan gigi berlubang dan penyakit gusi adalah multifaktorial dan sebagian besar bergantung pada faktor-faktor seperti sistem kekebalan tubuh dan mikrobioma mulut.

Baca juga:

Jangan Lupa Sikat Gigi ya agar Aman dari Berbagai Penyakit

Bolehkah Pakai Sikat Gigi Orang Lain?
Rutinlah mengganti sikat gigi. (Foto: Unsplash/Alex Padurariu)

Tapi tetap saja, kamu tidak perlu mengambil risiko. Jenis bakteri jahat ini bersifat oportunistik, yakni sangat ingin tumbuh dan berkembang di mulut.

"Bakteri tersembunyi di bawah gusi dan bulu sikat gigi akan membangkitkan bakteri periodontal di mulut," kata pakar kesehatan gigi, Corina Layton.

Sebuah studi dalam BMC Oral Health pada Oktober 2020 tentang kebiasaan perawatan kesehatan mulut rumah tangga selama COVID-19 menunjukkan bahwa hanya tiga persen orang berbagi sikat gigi tetapi 64 persen menggunakan wadah yang sama untuk menyimpan sikat.

Ini satu hal yang juga dapat memfasilitasi kontaminasi silang dari virus.

Jika seseorang jatuh sakit karena virus apa pun, termasuk penyebab COVID-19 atau influenza, sebaiknya buang sikat gigi lama dan gunakan yang baru. (and)

Baca juga:

Atasi Masalah dan Malas Sikat Gigi dengan Produk Kekinian

#Kesehatan #Sikat Gigi
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Bagikan