DALAM bocoran di Twitter menunjukkan bahwa DJI tengah mengerjakan drone FPV (first-person view) yang dapat diterbangkan di dalam ruangan.
Tipsters andal @DealsDrone dan @OsitaLV mengungkapkan lewat Twitter pada 15 Mei 2022. Mereka merilis gambar dan detail tentang drone yang lebih kecil dan ringkas. Bisa jadi akan tiba di pasar antara Juli dan Agustus.
Baca Juga:

Drone, yang disebut-sebut bernama Avata, memiliki berat 500 gram. Namun tetap saja pemiliknya harus mendaftarkan ke badan penerbangan di negaranya jika ingin menerbangkannya di luar. Dengan bobot itu menurut peraturan di Amerika yang menyebutkan bahwa drone yang bobotnya lebih dari 250 gram harus terdaftar di FAA.
Jika dilihat dari bocoran desain pada postingan itu, menunjukkan bahwa Avata memiliki baling-baling yang terlindungi. Gunanya untuk mencegah kerusakan pada perangkat ketika menabrak sesuatu selama penerbangan dalam ruangan.
Selain itu @DealsDrone menjelaskan bahwa kualitas kamera pada drone terbaru ini, sama baiknya dengan DJI Mini 3 Pro yang baru dirilis, dan masa pakai baterai yang mengalami peningkatan.
Avata dikabarkan sepaket dengan goggle FPV, yang dapat memberikan penggunanya perspektif orang pertama untuk melihat arah pergerakan drone tersebut terbang pada saat dikemudikan.
Baca Juga:
Teknologi Otomotif Hadir Optimalkan Efisiensi Kendaraan dan Ramah Lingkungan

Seperti dilansir dari Gizmodo, drone ini memiliki desain yang disebut cinewhoop. Drone dengan kamera yang biasanya dibuat khusus untuk kemampuan manuver di dalam ruangan bahkan ruangan yang kecil sekalipun.
Pada bulan April lalu, GoPro membuat kamera khusus untuk cinewhoops dan drone FPV lainnya seperti GoPro Hero 10 Black Bones. Tetapi GoPro mengharuskan pengguna untuk menyolder kamera ultra-ringan ini ke pesawat tak berawak itu.
Kamera tersebut dibuat untuk memenuhi permintaan besar terhadap kamera GoPro yang cocok untuk dipasangkan pada drone.
Dan Jika DJI meluncurkan drone cinewhoop siap pakai, ini akan mempermudah pengguna drone tanpa harus lagi mengutak-atik drone sepenuhnya. Meminimalisir kerusakan yang terjadi akibat pemasangan kamera yang tidak dikuasai oleh penggunanya. (Ref)
Baca Juga:
Pemerintah Dukung Penuh Energi Hidrogen untuk Kendaraan di Indonesia