Binus School Serpong Fokus pada Pemulihan Korban Bullying


Binus School Serpong fokus pulihkan korban bullying. Foto: Dok/Binus School Serpong
MerahPutih.com - Sekolah Bina Nusantara (Binus) School Serpong mengatakan, pihaknya fokus memprioritaskan perhatian dan mendukung pemulihan korban secara fisik, psikis, maupun emosional. Hal itu juga dilakukan terhadap semua murid sekolah yang ikut terdampak.
"Fokus utama sekolah saat ini adalah untuk memberikan dukungan dan pendampingan yang dibutuhkan oleh korban dan keluarga, " kata Hubungan Masyarakat (Humas) Binus School Education, Haris Suhendra, dikutip dari ANTARA, Rabu (21/2).
Baca juga:
Polisi Segera Gelar Perkara Kasus Perundungan di SMA Binus Serpong
Haris menyebutkan, insiden kekerasan yang dialami oleh siswa Binus School Serpong dilakukan oleh sejumlah siswa lainnya. Insiden tersebut juga terjadi di luar lingkungan sekolah dan di luar jam sekolah.
Setelah mengetahui insiden tersebut, Haris menjelaskan, pihak sekolah telah melakukan investigasi secara intensif. Lalu, mengeluarkan sanksi terhadap para siswa yang terlibat.
"Seluruh siswa yang terbukti melakukan tindakan kekerasan sudah tidak menjadi bagian dari komunitas Binus School, sejumlah siswa lain yang turut menyaksikan kejadian tersebut tanpa melakukan tindakan pencegahan maupun pertolongan juga telah mendapatkan sanksi disiplin keras, " kata Haris.
"Mengingat insiden ini telah berada di ranah hukum, kami berkomitmen untuk kooperatif membantu segala proses investigasi dari pihak berwajib," sambungnya.
Selain itu, Haris juga meminta pengertian kepada masyarakat untuk tidak dapat membagikan detail terkait insiden ini.
"Menyadari bahwa insiden ini melibatkan anak-anak di bawah umur, kami memohon pengertian dari seluruh publik terhadap posisi sekolah untuk tidak dapat membagikan detail terkait privasi baik korban maupun semua yang terlibat dalam insiden ini," katanya.
Baca juga:
Anak Korban Bullying Berisiko Tiga Kali Lipat Alami Masalah Kesehatan Mental
Haris menambahkan, pihak Binus School Serpong tetap berkomitmen untuk terus menjaga lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi seluruh murid, sehingga dapat tumbuh bersama menjadi individu yang lebih baik.
Sebelumnya, Kepolisian Resor Metro Tangerang Selatan Kota menyebutkan, korban telah mengalami dua kali kasus bullying yang terjadi di sekolah internasional di kawasan Serpong, Tangerang Selatan.
"Kasus kekerasan ini terjadi dua kali dengan rincian tanggal 2 Februari dan tanggal 13 Februari 2024," kata Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Alvino Cahyadi, Selasa (20/2).
Alvino mengatakan, kasus ini berawal dari informasi masyarakat, bahwa telah terjadi dugaan bullying terhadap seorang anak di salah satu sekolah di Serpong.
"Kemudian dari informasi tersebut, kami langsung cek silang (cross check) dan tindak lanjuti untuk mendatangi rumah sakit, Apakah betul ada kasus bullying dengan korban anak," katanya
"Kemudian di rumah sakit kami minta bukti keterangan klarifikasi terhadap korban, keluarga korban, dan juga sudah mengumpulkan bukti-bukti, yang sebagai bahan kita melanjutkan proses hukum," sambungnya.
Alvino juga menambahkan, saat ini saksi dalam kasus ini masih diperiksa dari pihak korban dan keluarga. Kemudian, menjadi bukti sementara dari rekaman video dan ada beberapa bukti lainnya. (*)
Baca juga:
Aksi Perundungan Siswa di Serpong Dilakukan di Warung Depan Sekolah
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
Sekolah Ditargetkan Kembali Lancar di Rabu, 3 September 2025

Strategi Disdik DKI Cegah Siswa Ikut Demo, Pemberlakuan Belajar Jarak Jauh hingga Pengawasan Khusus pada Sekolah Rawan

Pemerintah Targetkan 12 Sekolah Garuda Rampung pada 2026, 4 Siap Beroperasi

Pelajar Indonesia Kesulitan Membaca Jam Analog, Kemampuan Numerasi Siswa Rendah
Negara Salurkan Rp 354,09 Buat Kebutuhan Hidup Anak Yatim Piatu, Diberikan ke Anak di Bawah 18 Tahun

Belasan Ribu Siswa Sekolah Rakyat Bakal Dapat Laptop Baru, Mensos Beri Jaminan Penting

Pendirian Sekolah Rakyat Dinilai Langkah Strategis Atasi Kemiskinan Struktural

Miris, APBD Jakarta Rp 91,34 T Tapi Masih Ada Anak Putus Sekolah karena Biaya

Cegah Perundungan, Legislator: Stop Normalisasi Kekerasan, Termasuk yang Dibungkus Candaan

HUT Ke-80 RI Jatuh pada Akhir Pekan, Apakah Sekolah Wajib Menggelar Upacara Bendera?
