Bikin Publik Simpati, Konflik Demokrat Lambungkan AHY Jadi Capres Potensial
Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Ketua DPC Partai Demokrat Kota Surabaya Lucy Kurniasari. ANTARA/HO-Demokrat Surabaya
MerahPutih.com - Rilis survei dari lembaga Survei Indonesia Political Opinion (IPO) menempatkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di posisi yang baik.
AHY masuk dalam lima besar tokoh potensial untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Agus Harimurti Yudhoyono sebesar 7,1 persen untuk tingkat keterpilihan 20 tokoh potensial pada simulasi pilpres," kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah dalam diskusi virtual, Sabtu (10/4).
Baca Juga:
Gugat AD/ART Partai Demokrat, Kubu Meoldoko Minta AHY Bayar Rp100 Miliar
Dedi berasumsi bahwa konflik yang ada dan menimpa Partai Demokrat belakangan memiliki daya ungkit terhadap popularitas AHY dan Partai Demokrat.
Sementara itu, untuk hasil pilihan responden terhadap partai politik jika diadakan pemilihan umum saat ini, menempatkan Partai Demokrat pada posisi keempat.
"Partai Demokrat di posisi keempat dengan 6,8 persen," ucap Dedi.
Menurut Dedi, salah satu faktor bertenggernya AHY di posisi kelima dalam tingkat keterpilihan tokoh potensial untuk Pilpres 2024 kemungkinan karena polemik yang menimpa Partai Demokrat beberapa bulan belakangan.
"Ini membuat ritme popularitas Demokrat meningkat, apalagi ketika isu atau opini publik itu menempatkan Demokrat sebagai korban," kata Dedi.
AHY dihadapkan dengan sosok Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang digambarkan sebagai citra pemerintah oleh publik.
Hal tersebut yang menurut Dedi, membuat masyarakat pada akhirnya menaruh perhatian pada AHY dalam tokoh potensial untuk Pilpres 2024.
"Mungkin juga peningkatan simpati publiknya mungkin tidak sesignifikan ini," ucapnya.
Nama AHY juga bertengger di atas nama Prabowo dengan tingkat keterpilihan 5,7 persen.
Sementara itu, tokoh potensial yang menempati posisi teratas tingkat keterpilihannya adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan raihan 15,8 persen.
Kemudian disusul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan tingkat keterpilihan 12,6 persen di posisi kedua.
Di posisi ketiga ada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dengan tingkat keterpilihan 9,5 persen.
Sementara itu, di posisi keempat ialah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan tingkat keterpilihan 7,9 persen.
Adapun dalam hasil survei tersebut, PDI-P menempati posisi teratas dengan 18,5 persen dan Partai Golkar 11,7 persen di posisi kedua.
Kemudian Partai Gerindra sebesar 9,6 persen di posisi ketiga dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebesar 5,3 persen di posisi kelima.
Baca Juga:
Sementara di posisi keenam ada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebesar 3,1 persen, Partai Nasdem sebesar 2,9 persen, Partai Amanat Nasional (PAN) sebesar 2,2 persen, Partai Perindo sebesar 1,9 persen, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebesar 1,5 persen.
IPO melakukan survei terhadap 1.200 responden pada akhir Maret hingga awal April 2021.
Survei bertajuk "Refleksi Penanganan Pandemi dan Konstelasi Politik 2024" menggunakan multistage random sampling untuk penentuan responden.
Tingkat akurasi survei 97 persen dengan margin of error survei sekitar 2,50 persen. (Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Jokowi Sebut Whoosh Investasi Sosial, Demokrat: Siapa yang Talangi Kerugiannya?
Partai Demokrat Dukung Menkeu soal Dana Pemda Mengendap, Tawarkan Solusi Efektif
Demokrat ‘Pelototi’ Paket Stimulus Kuartal IV 2025: Ingin Tepat Sasaran dan Berkelanjutan
9 Jurus Menko AHY Pecahkan Kebuntuan Aturan Zero ODOL yang Mandek 16 Tahun
Ramai Video SBY Tak Salami Kapolri saat Peringatan HUT ke-80 TNI, Demokrat Tegaskan Hubungan Baik-Baik Saja
Kajian Dampak Zero ODOL BPS Rampung Desember 2025, AHY Ungkap Potensi Positif Ekonomi dan Keselamatan
AHY Instruksikan Pemeriksaan Konstruksi Bangunan Publik, Cegah Insiden ‘Mengerikan’ Ponpes Al Khoziny Terulang
Banjir Bali Disebabkan Kerusakan Lingkungan, AHY Khawatirkan Sektor Pariwisata Jadi Terganggu
AHY Ungkap Rahasia di Balik Program Koperasi Prabowo! Jutaan Warga Bisa Langsung Kaya Mendadak
Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin