Beras Melimpah, Pemerintah Siap Hadapi Potensi Krisis Pangan Dunia
Beras Bulog. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Indonesia menjadi salah satu negara yang mengkhawatirkan krisis pangan bakal melanda berbagai negara. Dalam forum Internasional, Presiden Joko Widodo selalu mengemukakan isu pangan, termasuk mempersiapkan jalan keluar dari potensi krisis tersebut di dalam negeri.
Saat ini, Indonesia dipercaya untuk membantu mitigasi dan memberikan solusi atas dampak-dampak krisis pangan, energi dan keuangan bagi negara-negara yang rentan, terutama yang diakibatkan pandemi COVID-19 dan krisis antara Ukraina dan Rusia.
Baca Juga:
Indonesia Bawa Isu Pangan pada KTT G7 di Jerman
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kepercayaan itu berwujud dengan bergabungnya Indonesia dalam Global Crisis Response Group (GCRG).
Ia memaparkan, pembahasan dalam forum Sherpa GCRG mencakup ketahanan pangan, ketahanan energi, dan isu finansial, yang sejalan dengan pembahasan dalam agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia.
"Indonesia telah mampu mencukupi kebutuhan pangan nasional. Tahun ini Indonesia memiliki surplus produksi beras sebanyak 7 juta ton," katanya.
Demikian pula halnya dengan ketahanan energi, komoditas batu bara Indonesia menjadi diminati dikarenakan tingginya harga minyak dan gas akibat konflik di Eropa Timur.
"Indonesia berperan dalam menghadapi krisis global yang terjadi di Eropa Timur saat ini. Selain itu, Indonesia juga memiliki posisi strategis dalam pemenuhan komoditas pangan dan energi, khususnya batu bara di kawasan," ujar Airlangga, Kamis (23/6).
Terkait peran Indonesia di GCRG dan implementasi Sustainable Development Goals (SDGs), Airlangga berharap, UNESCAP dapat mendukung Pemerintah Indonesia dalam hal kajian terhadap fokus pembahasan GCRG (pangan, energi, dan finansial).
Kajian skema pembiayaan untuk pembangunan seperti melalui skema pembiayaan campuran/blended finance, dan dalam upaya transisi energi serta penanganan perubahan iklim.
"Untuk kajian tentang pangan, kami berharap hasil kajian itu akan dapat meningkatkan efektivitas dan produktivitas pangan nasional," imbuh Airlangga.
Pemerintah telah menyelaraskan kebijakan nasional dalam RPJMN 2020-2024 dengan seluruh 17 SDGs. Tujuan SDGs tersebut juga dituangkan dalam Rencana Strategis dari Kementerian/Lembaga hingga Rencana Kerja Pemerintah Tahunan.
Presiden Joko Widodo telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. (Asp)
Baca Juga:
Jokowi Minta Jajarannya Waspadai Ancaman Krisis Pangan dan Energi
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Angkutan Perkebunan KAI Tembus 521.698 Ton, Topang Kebutuhan Jelang Natal dan Tahun
Cek Harga Sembako di Pasar Solo, Mendag Temukan Harga Cabai Naik
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Kasih Bantuan Sembako Selain Uang untuk Membeli Perlengkapan Sekolah
Antrean KJP Pasar Jaya 2025 Kembali Dibuka, ini Cara Akses Link dan Daftarnya
Dekatkan Diri dengan Warga Jakarta, PAM Jaya Gelar Bazar Sembako Gratis
Harga Mayoritas Kebutuhan Pokok Kompak Turun pada Minggu (10/8), Bikin Emak-Emak Auto Tersenyum Lebar
Tidak Perlu Cemas saat Antrean KJP Sembako Terlewat dan QR Code Hilang, Ini yang Harus Dilakukan
Pemerintah Kasih Paket Intensif pada Juni-Juli 2025, Ada Diskon Listrik hingga Transportasi
Ekonomi Masyarakat Tertekan, DPR Desak Pemerintah Intervensi Harga dan Salurkan Bansos
Stabilitas Harga Pangan Jadi Sorotan, DPR Minta Pemerintah Bergerak Aktif