Beberapa Makanan Pemicu Migrain

Muchammad YaniMuchammad Yani - Kamis, 06 Januari 2022
Beberapa Makanan Pemicu Migrain

Migrain tidak hanya disebabkan karena stres tetapi juga bisa muncul karena dipicu oleh hal lain. (Foto: pexels/Andrea Piacquadio)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MIGRAIN atau sakit kepala sebelah sering dialami oleh banyak orang dan terkadang tidak mengenal usia. Umumnya hal yang menyebabkan migrain ialah stres, kurang tidur dan juga kelelahan. Tetapi faktanya makanan juga bisa menjadi penyebab munculnya migrain.

Mengutip dari withcove Dr. Sara Crystal, seorang ahli saraf klinis dan Direktur Medis Cove, makanan dan zat tambahan tertentu dapat memicu migrain atau sakit kepala pada persentase penderita migrain yang lebih tinggi. Tetapi faktor lainnya seperti stres, perubahan hormonal dan kurang tidur menjadi faktor utama dalam munculnya migrain. Bersumber dari healthline Beberapa makanan ini diketahui bisa memicu munculnya migrain.

Baca juga:

Tanda Bahaya Mata Kedutan

1. Pemanis Buatan

Minuman bersoda biasanya terdapat pemanis buatan (Foto: pexels/Pixabay)
Caption

Terlalu banyak mengonsumsi makanan atau minuman olahan yang mengandung pemanis buatan dapat menyebabkan migrain. Terlebih lagi Aspartam yang sering dijumpai dalam beberapa minuman Diet Coke dan minuman bebas kalori lainnnya diketahui dapat meningkatkan risiko sakit kepala atau migrain.

2. Kafein yang Berlebihan

Kopi yang berlebihan tidak baik untuk tubuh (Foto: pexels/ROMAN ODINTSOV)
Kopi yang berlebihan tidak baik untuk tubuh (Foto: pexels/ROMAN ODINTSOV)

Kafein memang berguna sebagai penyelamat terlebih di saat sedang suntuk atau mengantuk. Selain itu juga ia bisa meringankan gejala sakit kepala, tetapi kembali lagi tergantung tipe sakit kepala apa yang sedang dialami. Mengonsumsi kafein yang berlebihan dapat memicu munculnya migrain.

Studi tahun 2016 dan 2019 menyarankan untuk mengurangi konsumsi kopi agar meminimalisir timbulnya migrain. Jika kamu sangat menyukai minuman berkafein kamu bisa mencoba untuk membatasi diri. Makanan dan minuman yang mengandung kafein antara lain seperti kopi, teh, cokelat. Cokelat juga mengandung kafein dan beta-phenylethylamine yang dapat memicu sakit kepala pada beberapa orang.

Baca juga:

Resolusi 2022: Mulai Kurangi Lemak Perut

3. Alkohol

Anggur merah diketahui menjadi pemicu migrain yang cukup umum (Foto: Pexels/Julia Volk)
Anggur merah diketahui menjadi pemicu migrain yang cukup umum (Foto: Pexels/Julia Volk)

Alkohol menjadi salah satu produk umum yang memicu migrain atau sakit kepala, terutama minuman berbahan dasar Anggur merah. Alkohol bisa menyabakan dehidrasi yang kemudian berkontribusi dalam mengembangkan sakit kepala.

4. MSG

Jika dikonsumsi berlebihan memang tidak akan baik (Foto: pexels/Polina Tankilevitch)
Jika dikonsumsi berlebihan memang tidak akan baik (Foto: pexels/Polina Tankilevitch)

MSG atau Monosodium Glutamat adalah garam natriun dari asam glutamat yang merupakan salah satu asan amino non-esensial paling berlimpah yang terbentuk secara alami. MSG digunakan untuk penambah rasa dalam makanan, yang biasa digunakan dalam berbagai makanan olahan seperti makanan beku atau kalengan, sup, makanan ringan, bumbu, dan masih banyak lagi. MSG paling banyak digunakan dalam makanan sebagai adiktif makanan. (Pid)

Baca juga:

Mengapa Harus Nunda Punya Momongan?

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Bagikan