Kesehatan

Bahaya di Balik Makanan Ultra Processed Food untuk Si Kecil

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Jumat, 11 Februari 2022
Bahaya di Balik Makanan Ultra Processed Food untuk Si Kecil

Pemenuhan nutrisi pada si kecil perlu diperhatikan. (Foto: Pexels/Alex Green)

Ukuran:
14
Audio:

PEMENUHAN kebutuhan gizi si kecil perlu diperhatikan dan disusun sedemikian rupa. Karena pertumbuhan dan perkembangan mereka sangat cepat. Namun, penelitian global telah menunjukkan bahwa asupan makanan balita tidak memenuhi gizi nabati.

Banyak anak kecil terpapar pada lingkungan makanan buruk yang ditandai dengan banyaknya pemasaran makanan yang rendah kualitas gizinya. Hal ini tentu saja akan memperburuk kondisi stunting di Indonesia. Data lain menyebutkan, di Indonesia cukup banyak praktik pemberian Ultra Processed Food (UPF) yang dilakukan orang tua pada masa keemasan anak. Salah satunya susu formula.

Baca juga:

Jaga Gizi Anak di Masa Pandemi

Padahal hampir 80% susu pertumbuhan mengandung tambahan sukrosa dan atau fruktosa yang tidak sesuai dengan rekomendasi World Health Organization. Komposisi dan kandungan mono dan disakarida, tidak termasuk laktosa, saat ini membuat susu pertumbuhan tidak sesuai untuk dimasukkan kedalam asupan makanan anak-anak.

Dokter di RS PMI Bogor terkait gizi maternal dan perinatal, dr. Risya Nuria Ikhsania, menekankan pentingnya makanan yang beraneka ragam yang mudah didapatkan di sekitar dan menghindari UPF. "UPF bahaya untuk konsumsi jangka panjang karena berpotensi munculnya banyak penyakit degeneratif dan tidak menular seperti kanker," ujarnya.

makanan
Mengenalkan makanan yang beraneka ragam untuk si kecil. (Foto: Pexels/Alex Green)

Terkait penyebab kanker pada UPF, pegiat ASI senior, dr.Oetami Roesli,SpA. merekomendasikan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker adalah menghindari UPF sejak bayi dengan menyusui.

"ASI mengandung anti kanker khusus reproduksi yang akan melindungi ibu dan bayi,” tuturnya dalam Webinar yang diselenggarakan oleh prodi kebidanan Universitas Respati Indonesia, Kamis (10/2). "Saat ini banyak sekali klaim misleading iklan UPF termasuk makanan pengganti ASI termasuk didalamnya susu formula," tambahnya.

Baca juga:

Cegah Stunting Bayi Dimulai dari Masa Kehamilan

kanker
Pemberian susu pada anak (Foto: Pexels/Alex Green)



Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dian Hadijono dari Helen Keler Indonesia, salah kaprah tentang ultra processed food diperparah dengan peraturan di Indonesia yang mengizinkan produk untuk anak usia 1-3 tahun membuat klaim kandungan gizi dengan syarat memenuhi kriteria tertentu.

Hampir semua susu pertumbuhan membuat klaim kandungan zat gizi. Namun studi ini menemukan bahwa sepertiga dari produk ultra processed food ternyata tidak memenuhi persyaratan sehat ketika menjalani analisis profil zat gizi.

Selain itu, hampir tiga perempat produk yang memberikan informasi kandungan gula diklasifikasikan memiliki kandungan gula yang tinggi (kategori merah), ketika dinilai menggunakan algoritma sisi muka kemasan produk oleh Food Standards Agency Inggris.

Jelas bahwa tanpa adanya model nutrient profiling yang wajib digunakan di Indonesia, banyak susu pertumbuhan dijual sebagai produk yang cocok untuk anak usia 12-36 bulan. Kemudian membuat klaim kandungan zat gizi yang menyoroti satu manfaat kesehatan, ketika komposisi kandungan gizinya secara keseluruhan tidak memenuhi persyaratan sehat. (avia)

Baca juga:

Bayang-Bayang Stunting di Masa Pandemi

#Gizi Anak #Anak-anak #Kesehatan #Nutrisi Bayi #Kandungan Nutrisi
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Bagikan