Anies: Bila COVID-19 Tidak Terkendali, Kita Masuk Fase Genting
Gubernur Anies Baswedan. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Kenaikan kasus aktif, positivity rate hingga keterisian fasilitas kesehatan terjadi di DKI Jakarta. Tercatat dalam sepekan terakhir kasus aktif pada 6 Juni 2021 adalah 11.500, dan pada Minggu (13/5) jadi 17.400. Artinya dalam sepekan telah terjadi peningkatan 50 persen.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginstruksikan jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan terkait meningkatnya kasus COVID-19 di ibu kota.
Baca Juga:
Begini Syarat dan Ketentuan Vaksinasi COVID-19 untuk Usia 18 Tahun ke Atas
Positivity rate di Jakarta meningkat yang pada pekan lalu 9 persen, pada Minggu (13/6) menjadi 17 persen dengan pertambahan kasus baru empat hari terakhir setiap hari bertambah 2.000, 2.300, 2.400, dan per Minggu 13 Juni ini 2.700.
Sementara untuk tidur isolasi di rumah sakit juga terjadi peningkatan signifikan walaupun tingkat kematian cenderung tetap dan tak menunjukkan kenaikan.
Anies meminta seluruh jajaran Forkompinda dan anak buahnya untuk meningkatkan kewaspadaan seluruh pihak bersama seluruh komponen masyarakat, dimana perlu untuk kembali melakukan pengendalian kegiatan, baik unsur Pemprov, Polda dan Kodam bersama-sama melakukan langkah pro aktif.
"Mulai lakukan penegakan aturan, penegakan hukum pada tempat-tempat, pada individu-individu yang melakukan pelanggaran pada ketentuan yang ada, ketentuan tentang penggunaan protokol kesehatan, jam operasi, ketentuan tentang jumlah orang di suatu tempat," tegas Anies.
Anies menyadari, perlu sinergi antara jajaran Forkompinda dengan masyarakat karena masyarakat berperan penting terkait kedisiplinan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) yang akan sejalan dengan 3T (testing, tracing, treatment) yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.
Apabila sinergi dan koordinasi bersama-sama dilakukan dengan baik, diharapkan kondisi pandemiakan lebih terkendali sehingga Pemprov DKI Jakarta tidak perlu melakukan tindakan yang drastis seperti menerapkan kebijakan rem darurat.
"Bila kondisi sekarang tak terkendali, kita akan masuk fase genting, dan jika fase itu terjadi maka kita harus ambil langkah drastis seperti yang pernah dialami bulan September lalu dan Februari lalu. Kita inginkan peristiwa itu tak berulang," ungkapnya. (Asp)
Baca Juga:
Ganjar Sebut Varian COVID-19 India Jadi Biang Kerok Lonjakan Kasus di Jateng
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Anies Sebut Sehebat Apapun Prabowo, Tetap Rusak Bila Sekelilingnya Orang-Orang Munafik yang Gila Jabatan
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Anies Baswedan Doakan Prabowo di Usia ke-74: Semoga Diberi Petunjuk dan Ketetapan Hati dalam Memimpin Bangsa
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Jam Kerja Dipangkas Imbas Kelangkaan BBM, Pegawai SPBU Shell Ngeluh di Depan Anies Baswedan
Ultah ke-62 Iriana, Anies Kirim Kado Anggrek ke Rumah Jokowi
Prabowo: Terus Terang Aja Loh, Saya Tuh Nggak Dendam Sama Anies
[HOAKS atau FAKTA]: Negara dalam Keadaan Darurat, Anies Siap Gantikan Prabowo Jadi Presiden RI
[HOAKS atau FAKTA] : Jokowi Marah Setelah Prabowo Masukan Anies ke Deretan Menteri Kabinet Merah Putih
Ribuan Ojol hingga Anies Antarkan Jenazah Affan Kurniawan yang Dilindas Mobil Rantis Brimob ke Liang Lahat