Angka Kemiskinan Jakarta Turun Semenjak Pandemi pada September 2022

Zulfikar SyZulfikar Sy - Selasa, 17 Januari 2023
Angka Kemiskinan Jakarta Turun Semenjak Pandemi pada September 2022

Spanduk pengumuman penutupan saat pandemi virus corona (COVID-19) di Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis, (19/3/2020). (Foto: MP/Rizki Fitrianto)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta melaporkan angka kemiskinan dan ketimpangan di ibu kota pada akhir 2022.

Adapun angka kemiskinan Jakarta pada periode September 2022 sebesar 4,61 persen atau turun 0,08 persen dibandingkan Maret 2022. Jumlah penduduk miskin pada periode ini sebesar 494,03 ribu orang.

Sementara angka ketimpangan yang terus naik sejak Maret 2020 akhirnya bergerak turun 0,011 persen poin menjadi 0,412.

Baca Juga:

Matangkan Persiapan Formula E Jakarta 2023, FEO Tinjau Sirkuit Ancol

"Untuk pertama kalinya sejak pandemi COVID-19, angka kemiskinan dan ketimpangan Jakarta bergerak turun serentak," kata Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta Anggoro Dwitjahyono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/1).

Anggoro menerangkan, berkurangnya jumlah penduduk miskin ini antara lain dipengaruhi oleh membaiknya beberapa indikator makro ekonomi. Pada periode ini, ekonomi tumbuh 5,94 persen dan pengangguran berkurang 63 ribu orang, dan bahkan menambah 138 ribu tenaga kerja baru.

Baca Juga:

Alasan NasDem dan Gerindra Tolak Wacana Jalan Berbayar di Jakarta

Namun di sisi lain, laju inflasi memang tercatat lebih besar dibandingkan periode sebelumnya 2,06 persen, akibat kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM pada bulan September.

Namun, kucuran berbagai jenis bantuan sosial baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, pada akhirnya berkontribusi dalam menjaga tingkat konsumsi masyarakat.

"Hal ini sangat meringankan beban pengeluaran konsumsi khususnya pada kelompok masyarakat miskin," pungkasnya. (Asp)

Baca Juga:

Yamaha akan Luncurkan Tim MotoGP 2023 di Jakarta Besok

#Angka Kemiskinan #Badan Pusat Statistik (BPS)
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
Harga Emas Perhiasan Picu Lonjakan Inflasi RI, Tertinggi dalam 26 Bulan
BPS mencatat tren naiknya harga emas ini bukan hal baru karena sudah terjadi selama 26 bulan berturut-turut.
Wisnu Cipto - Selasa, 04 November 2025
Harga Emas Perhiasan Picu Lonjakan Inflasi RI, Tertinggi dalam 26 Bulan
Indonesia
Indonesia Masih Untung Dalam Perdagangan Internasional, Sudah 65 Bulan
Untuk nilai ekspor tersebut meningkat 8,14 persen secara tahunan, dengan penyumbang utama oleh nilai ekspor industri pengolahan sebanyak USD 167,85 miliar atau Rp 2,8 kuadriliun.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Indonesia Masih Untung Dalam Perdagangan Internasional, Sudah 65 Bulan
Indonesia
Indonesia Inflasi 0,28 di Oktober, Sumut Alami Inflasi Tertinggi Capai 4,97 Persen
Sementara inflasi kabupaten/kota y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Kerinci sebesar 6,70 persen dengan IHK sebesar 113,49
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Indonesia Inflasi 0,28 di Oktober, Sumut Alami Inflasi Tertinggi Capai 4,97 Persen
Indonesia
3,9 Juta Nelayan Masuk Miskin Ekstrem, DPR Desak Program KNMP Jadi Solusi
Data BPS menyebut pada 2022 kemiskinan di daerah pesisir mencapai 17,74 jiwa sebanyak 3,9 juta jiwa masuk kategori miskin ekstrem.
Wisnu Cipto - Kamis, 09 Oktober 2025
3,9 Juta Nelayan Masuk Miskin Ekstrem, DPR Desak Program KNMP Jadi Solusi
Indonesia
Inflasi September Capai 0,21 Persen, Tertinggi di Deli Serdang Sebesar 6,81 persen
Sedangkan deflasi kabupaten/kota y-on-y terjadi di Kabupaten Halmahera Tengah sebesar 1,21 persen dengan IHK sebesar 107,51.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Inflasi September Capai 0,21 Persen, Tertinggi di Deli Serdang Sebesar 6,81 persen
Indonesia
Harga Telur Melonjak 32 Persen, Alasanya Harga Jagung Naik dan Produksi Minus
Angka perkiraan produksi JPK pada Agustus sebesar minus 21,09 persen; September minus 24,73 persen; dan Oktober diperkirakan minus 15,67 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 23 September 2025
Harga Telur Melonjak 32 Persen, Alasanya Harga Jagung Naik dan Produksi Minus
Indonesia
Purbaya Bantah BPS Manipulasi Pertumbuhan Ekonomi, Alasanya Uang Beredar Banyak
Jumlah uang beredar kemudian mulai melandai sejak Mei, yang juga mempengaruhi perlambatan kinerja ekonomi setelah periode itu.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 22 September 2025
Purbaya Bantah BPS Manipulasi Pertumbuhan Ekonomi, Alasanya Uang Beredar Banyak
Indonesia
Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah
Terdapat bahan pangan yang memberikan andil inflasi pada Agustus 2025, yaitu bawang merah dan beras dengan kontribusi masing-masing 0,05 persen dan o,03 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 September 2025
Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah
Indonesia
Digitalisasi Bansos Diklaim Bakal Kurangi 34 juta orang miskin, Data BPS Orang Miskin 23,85 juta Orang
Penerapan digitalisasi bantuan sosial (bansos) bakal mengurangi 34 juta orang miskin selama masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Digitalisasi Bansos Diklaim Bakal Kurangi 34 juta orang miskin, Data BPS Orang Miskin 23,85 juta Orang
Indonesia
Prabowo Sebut Lulusan Sekolah Rakyat Bisa Angkat Keluarga Keluar dari Kemiskinan
Presiden RI, Prabowo Subianto mengatakan, lulusan Sekolah Rakyat bisa mengangkat keluarga dari kemiskinan. Ia mengatakan itu saat hadir di Pembekalan Guru dan Kepala Sekolah Rakyat, Jumat (22/8).
Soffi Amira - Sabtu, 23 Agustus 2025
Prabowo Sebut Lulusan Sekolah Rakyat Bisa Angkat Keluarga Keluar dari Kemiskinan
Bagikan