Teknologi

Awal Tahun Depan, Amazon Luncurkan Prototipe Satelit Internet

Andrew FrancoisAndrew Francois - Jumat, 14 Oktober 2022
Awal Tahun Depan, Amazon Luncurkan Prototipe Satelit Internet
Amazon akan luncurkan roket perdana awal 2023. (Foto: Amazon)

AMAZON bersiap meluncurkan dua satelit uji untuk konstelasi internet satelit Project Kuiper, yang dibangun demi bersaing dengan layanan seperti SpaceX Starlink dan OneWeb.

Seperti dilaporkan The Verge, Rabu (12/10), perusahaan mengatakan prototipe yang diberi nama Kuipersat-1 dan Kuipersat-2 itu, akan meluncur ke orbit dengan roket Vulcan Centaur dari United Launch Alliance (ULA) pada awal 2023.

Perusahaan mengatakan peluncuran itu dilakukan demi melakukan tes pada teknologi jaringan satelit mereka dengan data dari luar angkasa. Data tersebut akan membantu menyelesaikan desain, penyebaran, dan rencana operasional untuk sistem satelit komersial mereka.

Peluncuran itu sejatinya memang sedikit terlambat daripada rencana awal Amazon tahun lalu. Perusahaan awalnya mengumumkan akan meluncurkan prototipe pada Q4 2022, menggunakan roket yang sama sekali berbeda dari peluncuran mendatang bernama ABL Space Systems.

Baca juga:

Amazon Luna, Platform Cloud Gaming Mirip Google Stadia

Peluncuran roket oleh Amazon terlambat dari jadwal. (Foto: Amazon)

Awal tahun 2023 memang tidak terlalu jauh, tetapi masih banyak hal yang harus dilakukan agar peluncuran dapat dilakukan sesuai jadwal. Pertama, Amazon harus benar-benar menyelesaikan pembangunan satelit yang menurut perusahaan akan selesai akhir tahun ini.

"Roket itu belum selesai dibangun," kata ULA, Rabu (12/10). Mereka mengharapkan Vulcan dirakit sepenuhnya pada November dan diuji pada Desember. Namun, untuk saat ini, Amazon masih harus menginstal mesin. Itu juga bukan platform peluncuran final, melainkan penerbangan uji pertama roket.

Kedua perusahaan memiliki tenggat yang harus dipenuhi. ULA harus meluncurkan Vulcan sebanyak dua kali sebelum Q4 2022 berakhir untuk membuktikan bahwa roket itu cukup andal untuk menjalankan misi Angkatan Luar Angkasa AS.

Baca juga:

Amazon Prime Peringatkan Pelanggan Adanya Penipuan

Amazon dan ULA harus kejar tenggat. (Foto: Amazon)

Sementara itu, Amazon harus meluncurkan setengah satelit mereka pada 2026 untuk mempertahankan lisensi FCC mereka. Itu memang lebih jauh daripada akhir tahun depan. Namun, mengingat konstelasi Amazon akan terdiri dari 3.236 satelit, itu akan membutuhkan beberapa peluncuran dalam beberapa tahun mendatang.

Tiga puluh delapan di antaranya akan menggunakan Vulcan, sedangkan beberapa lainnya akan menggunakan roket dari Arianespace dan Blue Origin karya Jeff Bezos. Perusahaan yang tidak ada dalam daftar mitranya ialah SpaceX, yang telah digunakan oleh penyedia satelit lain seperti Lynk dan AST SpaceMobile untuk meluncurkan peralatan ke luar angkasa.

Begitu armada satelit berada di orbit, Amazon mengatakan rencana mereka ialah memberikan broadband yang cepat dan terjangkau ke komunitas yang belum terlayani dan kurang terlayani di seluruh dunia. Untuk itu, mereka juga memiliki perjanjian dengan Verizon untuk bertindak sebagai backhaul untuk menara seluler LTE atau 5G jarak jauh. (waf)

Baca juga:

Amazon Prime Day Tawarkan Lebih dari 30 Game Gratis

#Teknologi
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.
Bagikan