Alasan Menunda Resign Meski Terjerat Toxic Work Environment

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Senin, 17 Januari 2022
Alasan Menunda Resign Meski Terjerat Toxic Work Environment

Tak mudah keluar dari kondisi toksik. (Unsplash-Ben White)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERASA seperti mimpi buruk ketika ingin berangkat kerja. Sudah duluan menjengkelkan membayangkan tim kerja dipelopori atasan acap saling menyalahkan ketika muncul permasalahan. Namun, saat hasil kerja tim memuaskan selalu nama atasan disanjung setinggi langit.

Baca juga:

Ngapain Harus Ditunda, Ayo Workout Demi Tubuh Lebih Sehat di Tahun 2022

Belum lagi, tak terhitung jari muncul drama di tiap menjalankan tugas. Kalau ditelisik tentu pemicunya tak lain lantaran kepala divisi gagal menjalin pola komunikasi baik pada rekan kerjanya.

Drama juga semakin mejadi-jadi lantaran kurangnya rasa percaya anak buah terhadap kepala divisi karena tak ada adil menerapkan hukuman ketika terjadi kelalaian.

toxic
Menunda resign karena berbagai alasan. (Unsplash-Luis Villasmil)

Situasi kerja seperti itu tentu cenderung kontraproduktif terhadap capain kerja. Lingkungan kerja kurang sehat atau Toxic Work Environment bukan saja mengganggu capaian kerja, lebih jauh justru dalam jangka panjang bisa merusak kesehatan mental karyawan.

Meski beroleh lingkungan kerja tak sehat, ada saja karyawan tetap bertahan dengan pelbagai alasan. Mau tak mau, mereka harus tutup mata dan telinga terhadap situasi buruk di lingkungan kerja.

Baca juga:

Mengapa Harus Nunda Punya Momongan?

Biasanya, mereka enggan resign lantaran tidak berani cari tantangan baru. Meski bukan zona nyaman, paling tidak tempat kerjanya mencetak ritme hidup secara baku. Ketika mencari tantangan baru di tempat kerja lain tentu saja ritme hidupnya akan berbeda.

Memang terkadang keluar dari kondisi toksik tidak semudah membalikan telapak tangan. Namun, bukan tidak mungkin dicoba meski butuh usaha besar. Paling tidka berkorban untuk kebahagian diri.

toxic
Tidak siap dengan budaya kerja baru. (Unsplash-Nadine Shaabana)

Alasan lain bertahan di lingkungan kerja buruk karena cicilan masih banyak. Apalagi jika sudah berkeluarga, rasanya cicilan tidak akan ada habisnya. Ketakutan tak bisa membayar cicilan ketika pindah kerja jadi momok tak sedikit orang.

Belum tentu pula karyawan di lingkungan kerja toksik mau pindah kerja lantaran tak siap dengan budaya kerja baru. Memang tidak bisa dipungkiri kalau biar lingkungan kerja buruk tetap saja karyawan tahu seluk-beluk tempat kerjanya sehingga bisa menyiasati diri.

Kenyamanan dalam bekerja merupakan salah satu faktor terpenting untuk memompa kinerja seseorang. Percuma bertahan di lingkungan kerja buruk karena selain mengganggu kinerja juga tak baik bagi kesehatan mental. (Rey)

Baca juga:

Jangan Kebanyakan 'Tarsok', Segera Lamar Pekerjaan di Tahun 2022

#Januari +62 Bicara Yang Tertunda #Relasi
Bagikan

Berita Terkait

Fun
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya
Love scamming merupakan jenis kejahatan digital yang ramai terjadi sejak 2017.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 20 Juni 2025
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya
Fun
Kamu Clingy ke Pasangan? Bisa Jadi Itu Tanda Insecure dan Takut Ditinggalkan
Istilah clingy sering ditujukan kepada seseorang yang punya kemelekatan berlebih pada pasangan.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 17 Februari 2025
Kamu Clingy ke Pasangan? Bisa Jadi Itu Tanda Insecure dan Takut Ditinggalkan
Fun
Jangan Coba-Coba FWB, Risiko Negatif Membayangi
FWB banyak dilakukan di kalangan anak muda yang tidak mau pusing dengan drama cinta konvensional.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 28 Desember 2024
Jangan Coba-Coba FWB, Risiko Negatif Membayangi
Fun
Si Doi Sungguh Cinta atau Sekadar Breadcrumbing? Ketahui Makna dan Tanda-tandanya
Breadcrumbing merupakan istilah populer baru dalam percintaaan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 27 Desember 2024
Si Doi Sungguh Cinta atau Sekadar Breadcrumbing? Ketahui Makna dan Tanda-tandanya
Fun
Tips Pertemanan Langgeng, Perlu Adanya 'Ekuitas Persahabatan'
Dalam pertemanan isu kesetaraan tidak terlalu banyak menjadi perhatian.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 26 Desember 2024
Tips Pertemanan Langgeng, Perlu Adanya 'Ekuitas Persahabatan'
Fun
Pasangan Posesif Bikin Hubungan Jadi Toksik, Begini 5 Cara Menghadapinya
Waspada hubungan toksik akibat pasangan posesif.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 19 Desember 2024
Pasangan Posesif Bikin Hubungan Jadi Toksik, Begini 5 Cara Menghadapinya
Fun
Kena Silent Treatment Sama Pasangan? Ini yang Harus Kamu Lakukan
Silent treatment bisa membuat frustasi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 19 November 2024
Kena Silent Treatment Sama Pasangan? Ini yang Harus Kamu Lakukan
Fun
Punya Trust Issue dengan Pasangan, Begini Cara Menanganinya
Trust issue dalam hubungan bisa diatasi.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 18 November 2024
Punya Trust Issue dengan Pasangan, Begini Cara Menanganinya
Fun
Segera Tinggalkan! Ini 5 Tanda Kamu Terjebak dalam Hubungan Toxic
Hubungan toxic berdampak buruk pada kesehatan fisik, mental, dan emosional.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 17 November 2024
Segera Tinggalkan! Ini 5 Tanda Kamu Terjebak dalam Hubungan Toxic
Fun
Ini 5 Tanda Kamu Punya Chemistry Baik dengan Pasangan
Chemistry penting dalam sebuah hubungan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 13 November 2024
Ini 5 Tanda Kamu Punya Chemistry Baik dengan Pasangan
Bagikan