Ada Kepentingan Parpol di Balik Dukungan kepada Gibran dan Bobby di Pilkada 2020?

Andika PratamaAndika Pratama - Jumat, 07 Agustus 2020
Ada Kepentingan Parpol di Balik Dukungan kepada Gibran dan Bobby di Pilkada 2020?

Bakal cawali di Pilwakot Solo, Gibran Rakabuming Raka blusukan di Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah, Senin (23/12). (MP/Ismail)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pengamat politik Wempy Hadir menjelaskan banyak partai mendukung Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution di Pilkada berdasarkan hasil survei.

Ia menduga, salah satu partai seperti Gerindra dan PAN mempunyai deal khusus dengan istana dalam mendukung Gibran dan Boby. Tentu dalam politik tidak ada makan siang yang gratis.

Baca Juga

Parpol Dukung Bobby dan Gibran karena Berpeluang Menang di Pilkada

"Bisa saja diantara partai saling memberikan dukungan pada daerah yang memang satu partai membutuhkan partai yang lain," imbuh dia kepada MerahPutih.com di Jakarta, Kamis (6/8).

Misalnya jika di suatu daerah ada calon kuat PAN atau Gerindra dan membutuhkan dari PDIP, mau tidak mau partai tersebut melakukan. kompromi.Apalagi di Jawa Tengah dan Sumut, banyak Kabupaten dan kota yang melakukan pilkada.

"Artinya bisa saja partai tersebut melakukan komunikasi dan kolaborasi dalam mendukung pasangan calon dalam pilkada tanggal 9 Desember 2020. Jadi, sangat kecil kemungkinan ada deal-deal yang bersifat strategis pada level nasional. Sebab, ini hanya kepentingan politik lokal," tambah dia.

Bakal Calon Walikota Solo Gibran. (Foto: Antara).
Bakal Calon Walikota Solo Gibran. (Foto: Antara).

Wempy mengakui, tingkat popularitas dan elektabilitas kedua calon walikota tersebut membuat kedua partai tersebut mengambil sikap untuk mendukung melalui surat rekomendasi dan berkoalisi dengan partai yang sudah lebih awal mendukung Gibran maupun Boby.

"Karena mau mengambil posisi untuk melawan tetapi dengan posisi popularitas dan elektabilitas tinggi tidak memungkinkan calon lain untuk memiliki kesempatan untuk menang," jelas Wempy.

Direktur Indo Polling Network ini menjelaskan, posisi Gibran dan Boby sangat strategis sebagi inner circle kekuasaan hari ini. Artinya magnet politik terhadap kedua kader tersebut sangat tinggi. Maka, tidak heran publik memberikan kepada Gibran yang maju di Solo dan Bobby di Medan.

"Citra positif yang melekat pada diri Jokowi juga mempengaruhi terhadap dua calon walikota tersebut," terang Wempy.

Dukungan dari PAN dan Gerindra bisa menambah dukungan bagi Gibran maupun Bobby. Contohnya di Solo, jika dipersentasekan dukungan terhadap Gibran dari PDIP, Gerindra dan PAN maka terdapat 36 kursi atau setara dengan 78'26 persen.

Artinya, sisa 10 kursi yang tersisa dan bisa digunakan untuk lawan Gibran. Akan tetapi, jika ada salah diantara tiga partai seperti Golkar dan PSI mendukung Gibran, maka bisa dipastikan Gibran melenggang melawan kotak kosong.

"Sebab kalaupun PKS masih ngotot maju dan berkoalisi dengan Golkar maka jumlah kursinya 9 atau setara dengan 19,57 persen," terang Wempy.

Dengan begitu, ini belum memenuhi ketentuan UU yang mensyaratkan syarat dukungan 20 persen kursi DPRD. Maka tinggal bagaimana keputusan PSI, apakah mau bergabung dengan PKS dan Golkar.

"Jika skenario ini terjadi, maka Gibran tetap mempunyai lawan dalam Pilwakot Solo. Dalam kondisi seperti ini, walaupun PSI hanya mempunyai 1 kursi di DPRD Kota Solo, namun posisinya saat ini sangat menentukan;" terang Wempy.

Berbeda dengan di Medan, proporsi parpol sangat mencari. Artinya, di kota Medan bisa berpotensi lahirnya banyak pasangan calon walikota dari berbagai parpol.

Misalnya, posisi PDIP dan Gerindra bisa mengusung sendiri calon walikota dan walikota karena kedua partai tersebut memperoleh masing-masing 10 kursi DPRD atau setara dengan 20 persen kursi. Sementara, beberapa partai yang bisa melakukan koalisi.

Baca Juga

Aktivitas Gibran Meningkat di Pilwakot Solo, Polresta Surakarta Perketat Pengamanan

Dari peta dukungan politik yang ada, Wempy melihat bahwa posisi Gibran jauh lebih diuntugkan dibandingkan posisi Boby. Potensi kemenangan Gibran lebih tinggi dibandingkan dengan Boby.

"Selain itu, tingkat partisipasi pemilih yang sangat rendah dalam sejarah Pilwali kota Medan menjadi momok tersendiri bagi setiap calon walikota termasuk Boby," tutup Wempy. (Knu)

#Gibran Rakabuming #Bobby Nasution
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Gibran Pastikan Pengungsi Aceh Makan 3 Kali Sehari Plus Bonus Internet Ngebut
Selain urusan infrastruktur, Wapres memberikan instruksi khusus kepada Pemerintah Kabupaten Gayo Lues
Angga Yudha Pratama - Rabu, 17 Desember 2025
Gibran Pastikan Pengungsi Aceh Makan 3 Kali Sehari Plus Bonus Internet Ngebut
Indonesia
Dikritik usai Lempar Bantuan dari Helikopter, Bobby Nasution: Daerahnya tak Bisa Terjangkau
Bobby Nasution angkat bicara usai dikritik karena melempar bantuan dari atas helikopter. Ia mengatakan, bahwa daerah tersebut tak bisa terjangkau.
Soffi Amira - Senin, 08 Desember 2025
Dikritik usai Lempar Bantuan dari Helikopter, Bobby Nasution: Daerahnya tak Bisa Terjangkau
Indonesia
Wapres Gibran Jamin Penanganan Bencana Hidrometeorologi di Sumut Dipercepat
Wapres Gibran meninjau langsung dua lokasi terdampak bencana di Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 05 Desember 2025
Wapres Gibran Jamin Penanganan Bencana Hidrometeorologi di Sumut Dipercepat
Indonesia
Tak Kunjung Panggil Bobby Nasution, Penyidik AKBP Rossa Diperiksa Dewas KPK
Penyidik Rossa dilaporkan ke Dewas KPK atas dugaan enggan memanggil Gubernur Sumut Bobby Nasution, dalam penyidikan kasus dugaan korupsi proyek jalan.
Wisnu Cipto - Kamis, 04 Desember 2025
Tak Kunjung Panggil Bobby Nasution, Penyidik AKBP Rossa Diperiksa Dewas KPK
Indonesia
Bencana Hidrometeorologi Meluas, Pemprov Sumut Aktifkan Status Darurat 14 Hari
Curah hujan ekstrem picu 86 kejadian bencana di Sumut. Pemerintah fokus evakuasi, pencarian korban, dan pemulihan infrastruktur.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 28 November 2025
Bencana Hidrometeorologi Meluas, Pemprov Sumut Aktifkan Status Darurat 14 Hari
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Bobby Nasution Sebut Hanya Iblis yang Tak Bisa Dipanggil Penegak Hukum
Bobby Nasution viral di medsos karena pernyataan menyinggung ke aparat. Cek kebenaran infonya!
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 24 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Bobby Nasution Sebut Hanya Iblis yang Tak Bisa Dipanggil Penegak Hukum
Indonesia
ICW Nilai Lambannya Pemeriksaan Bobby Nasution Jadi Sinyal KPK ‘Masuk Angin’
ICW menilai, pemeriksaan Bobby Nasution terlalu lamban. Hal itu menjadi sinyal bahwa KPK berpotensi masuk angin.
Soffi Amira - Jumat, 21 November 2025
ICW Nilai Lambannya Pemeriksaan Bobby Nasution Jadi Sinyal KPK ‘Masuk Angin’
Indonesia
Dewas KPK Tindak Lanjuti Dugaan AKBP Rossa 'Amankan' Gubernur Bobby, Tenggatnya 15 Hari
Dewas KPK akan segera melakukan musyawarah untuk menentukan langkah berikutnya dalam menindaklanjuti laporan yang sudah masuk
Wisnu Cipto - Rabu, 19 November 2025
Dewas KPK Tindak Lanjuti Dugaan AKBP Rossa 'Amankan' Gubernur Bobby, Tenggatnya 15 Hari
Indonesia
AKBP Rossa Dilaporkan ke Dewan KPK terkait Dugaan Penolakan Penyidikan yang Menyentuh Bobby Nasution
Koalisi Aktivis Mahasiswa Indonesia (KAMI) resmi melaporkan AKBP Rossa Purbo Bekti, Kasatgas di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kepada Dewan Pengawas (Dewas) KPK, Senin (17/11).
Frengky Aruan - Senin, 17 November 2025
AKBP Rossa Dilaporkan ke Dewan KPK terkait Dugaan Penolakan Penyidikan yang Menyentuh Bobby Nasution
Berita
ICW Desak KPK Periksa Bobby Nasution terkait Dugaan Korupsi Proyek Jalan di Sumut
ICW mendesak KPK memeriksa Bobby Nasution terkait dugaan korupsi proyek jalan di Sumut.
Soffi Amira - Jumat, 14 November 2025
ICW Desak KPK Periksa Bobby Nasution terkait Dugaan Korupsi Proyek Jalan di Sumut
Bagikan