Kecantikan
5 Mitos Anti-Aging, Mana yang Kamu Percaya?
DUNIA antiaging penuh dengan mitos dan informasi yang salah, membuat pencarian kulit yang kencang dan awet muda terkadang menjadi menakutkan. Sebelum mengoleskan bahan-bahan misterius ke seluruh wajah atau menghabiskan setengah gaji untuk sebotol kecil krim antiaging, kamu harus tahu lebih banyak tentang bagaimana dan mengapa kulitmu menua.
Berikut pendapat beberapa ahli, dari ahli kulit hingga ahli bedah plastik, untuk membantu menguraikan fakta dari mitos seperti dirangkum dari www.marthastewart.com (25/11).
Baca Juga:
1. Kerutan tanda penuaan
"Saya menemukan bahwa bintik hitam dan volume wajah yang rendah adalah apa yang orang mulai lihat sebelum hal lain,” kata Jason Emer, MD, seorang ahli kulit bersertifikat dan ahli bedah di Beverly Hills, California. Ini artinya, tidak ada kata terlalu dini untuk memulai rutinitas antiaging.
2. Penuaan ditentukan gen
Kamu mungkin berasumsi bahwa penuaan berkaitan dengan genetik, tetapi proses penuaan ibu kamu belum tentu jadi indikator. “Penuaan kulit kita ditentukan oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik,” kata Joshua Zeichner, MD, dokter kulit bersertifikat di New York City. Kamu tidak dapat melupakan penuaan faktor ekstrinsik akibat lingkungan seperti Sinar UV dan polusi. Faktor ekstrinsik dapat menyebabkan penuaan yang buruk bahkan pada orang dengan genetika yang baik.
3. Antiaging hasilnya instan
"Penggunaan perawatan kulit sesekali atau tidak teratur adalah penyebab paling umum dari kegagalan untuk mencegah perubahan penuaan," kata Dr. Vasyukevich. Zeichner menambahkan, waktu tunggu rata-rata untuk produk antiaging menampakkan hasil adalah satu bulan. Hasil yang akan kamu dapatkan dari produk antipenuaan instan adalah eksfoliator yang membantu mengangkat sel-sel mati di permukaan kulit, atau asam hialuronat untuk memberikan efek melembapkan dan mengenyalkan dengan segera.
Baca Juga:
Gunakan Mata Sebagai Kanvas, Penata Rias ini Hasilkan Karya Seni yang Indah
4. Mahal lebih efektif
Label harga yang mahal tidak memastikan produk menjadi lebih efektif, jadi daripada menilai dari label harga, amati daftar bahan terlebih dahulu. “Penetapan harga dalam perawatan kulit terkadang lebih mencerminkan pemasaran dan pencitraan merek daripada kualitas,” kata Dr. Vasyukevich. Tindakan pencegahan perawatan kulit yang paling sederhana dan termurah seringkali lebih efektif daripada alternatif yang lebih mahal. “Misalnya, penggunaan tabir surya dan pelembap kulit yang tidak mahal setiap hari, dalam jangka panjang, jauh lebih unggul daripada perawatan mahal di kemudian hari,” lanjutnya.
5. Minum air putih
Dr. Zeichner mengatakan bahwa ini adalah mitos umum tanpa penelitian yang mendukung. "Saya sering mendengar orang mengatakan bahwa perlu minum delapan gelas air sehari untuk menjaga kulit tetap terhidrasi. Tidak ada data yang menunjukkan bahwa ini benar. Selain itu, tidak ada data yang menunjukkan bahwa minum kurang dari delapan gelas air itu berbahaya," dia menjelaskan.
Meskipun sangat bagus bahwa kamu ingin meminum H2O di setiap kesempatan, ingatlah bahwa kelebihan cairan memiliki beberapa efek kesehatan yang merugikan. Ketika rasio cairan terhadap elektrolit dalam aliran darah tidak seimbang, hal itu dapat menyebabkan tingkat natrium yang sangat rendah atau hiponatremia. (Aru)
Baca Juga: