Parenting

4 Kesalahan Orang Tua Saat Kakak dan Adik Bertengkar

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Kamis, 24 November 2022
4 Kesalahan Orang Tua Saat Kakak dan Adik Bertengkar
Keberhasilan hubungan antara kakak dan adik tergantung bagaimana cara orangtua membimbing. (Foto: Pixabay/Pexels)

MEMILIKI satu anak saja pasti orang tua sudah kewalahan untuk mendidik dan mencari pola asuh yang tepat. Apalagi jika memiliki dua anak atau lebih yang notabene memiliki karakter berbeda satu sama lain.

Meskipun bersaudara, biasanya ada kompetisi di antara kakak dan adik entah itu karena merasa lebih hebat atau sekadar mencari perhatian orang tua. Rasa bersaing yang tinggi antar saudara yang akhirnya berujung pada pertengkaran sengit ini bisa menjadi masalah besar jika orang tua salah mengambil langkah.

Baca Juga:

Masa Lalu Orang Tua Pengaruhi Pola Asuh Anak

Menurut bostonparentspaper.com, biasannya orang tua akan kesulitan untuk membela siapa yang benar dalam pertengkaran anak. Karena sejatinya orang tua tak ingin terlihat pilih kasih meski tahu betul mana anak yang mengatakan kebenaran.

Orang tua tidak boleh asal memarahi salah satu anak tanpa penjelasan dari kedua pihak. (Foto: Pixabay/RobinHiggins)

Orang tua harus bisa menjadi panutan bagi anak dalam memisahkan kesalahan dan kebenaran secara tegas agar kelak anak bertanggung jawab dalam setiap perbuatannya. Sayangnya, masih banyak orang tua yang melakukan empat kesalahan saat menangani kakak dan adik yang sedang bertengkar hebat, misalnya:

1. Mengabaikan perasaan anak

Sudah bertengkar hebat dan menciptakan kegaduhan di dalam rumah tanpa ujung yang jelas, akhirnya kakak dan adik membawa permasalahan ini kepada orang tuanya dengan tujuan membuktikan siapa yang benar. Karena menganggap masalah antar kakak dan adik merupakan hal sepele, orang tua seringkali mengabaikan perasaan anak yang sedang bertengkar dengan dalih masalah kecil tak perlu dibesar-besarkan.

Meskipun hanya masalah kecil seperti rebutan mainan, orang tua wajib memvalidasi perasaan anak dan mencari solusi yang paling tepat agar semua pihak merasa diperlakukan secara adil.

Baca Juga:

Penting Bagi Orang Tua Memahami Digital Parenting

2. Membela satu pihak secara tidak adil

Kesalahan yang paling sering dilakukan orang tua ketika kakak dan adik bertengkar adalah membela satu pihak secara tidak adil meski telah mengetahui kebenarannya. Orang tua biasanya lebih membela si bungsu karena dianggap masih kecil dan belum mengerti apa-apa dibandingkan dengan sang kakak yang dianggap sudah lebih dewasa, sehingga wajib mengalah. Perasaan sang kakak bisa terluka dan tidak lagi percaya kepada orang tua jika kepentingannya terus menerus diabaikan.

Orangtua wajib bersikap adil kepada semua anak. (Foto: Pixabay/Victoria_Watercolor)

3. Memberikan hukuman kepada kakak dan adik

Alih-alih mengajari kakak dan adik untuk berdamai dengan cara diskusi untuk mencari solusi terbaik, orang tua malah memberikan hukuman secara merata kepada kakak dan adik agar mereka kapok untuk bertengkar. Memberikan hukuman secara mentah-mentah kepada anak yang bersalah tidak menjamin ia tidak akan mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari.

Bisa jadi anak yang melakukan kesalahan ini malah lebih pintar untuk memanipulasi situasi untuk melancarkan “kenakalan” berikutnya. Di satu sisi memberikan hukuman kepada anak yang benar akan membuat perasaannya tersakiti dan merasa diabaikan oleh orang tua.

4. Tidak mencari kebenaran

Karena tidak mau repot, orang tua seringkali hanya menyuruh kakak dan adik saling minta maaf tanpa mencari kebenarannya terlebih dahulu. Padahal orang tua wajib mengajari anak bahwa orang yang melakukan kesalahan harus minta maaf dan berusaha memperbaiki keadaan.

Dengan serius menyelidiki permasalahan yang terjadi di antara kakak dan adik, orang tua secara tidak langsung mengajari anak bahwa ada konsekuensi di setiap perbuatan terutama yang merugikan orang lain. (mar)

Baca Juga:

Hal yang Harus Dilakukan Saat Orangtua Punya Gaya Parenting Berbeda

#Parenting #Relasi
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.
Bagikan