KEMAJUAN era digital bisa jadi memengaruhi pola asuh orang tua terhadap anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenal, memahami, dan melakukan pola asuh di era digital atau digital parenting.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Dr. Indria Laksmi Gamayanti. Menurutnya, kecepatan dan kemudahan dalam mengakses informasi dan konten digital perlu pengawasan dan batasan agar anak terhindar dari dampak negatif terhadap psikis, terutama yang berkaitan dengan adiksi gawai.
"Untuk itu, edukasi terkait pola asuh di era digital menjadi sangat penting guna terwujudnya literasi digital di berbagai kalangan usia, yang pada akhirnya berdampak positif pada tumbuh kembang anak yang sehat, bahagia, dan mampu bersosialisasi pada lingkungan sekitarnya," imbuhnya, dilansir ANTARA, Senin (15/8).
Lebih lanjut, Indria menjelaskan setidaknya terdapat empat strategi yang perlu diperhatikan orang tua dalam menerapkan digital parenting saat ini. Pertama adalah pengenalan teknologi pada anak sesuai kebutuhan. Menurutnya, setiap anak memiliki kecenderungan minat berbeda terhadp teknologi. Ada yang sangat suka, sekadar suka, atau malah tidak terlalu suka dengan alat teknologi.
Baca juga:
Hal yang Harus Dilakukan Saat Orangtua Punya Gaya Parenting Berbeda

"Kadar kesukaan tersebut menjadi pijakan untuk menentukan jenis konten apa yang layak kita suguhkan bagi anak-anak. Faktor utama yang mesti diperhatikan adalah usia anak dan kebutuhannya. Berbeda usia, berbeda pula preferensi dan kebutuhan mereka terhadap akses teknologi," kata Indria.
Kemudian seimbangkan penggunaan gawai. Orang tua dapat menyepakati screen time untuk anak dan membekali mereka dengan pengetahuan tentang pemanfaatn teknologi dengan bijak.
"Sesekali mendampingi anak ketika mereka mengakses internet juga menjadi penting. Sebab lewat momen kebersamaan itu orang tua dapat memberikan pemahaman terkait pemanfaatan teknologi sekaligus membangun bonding dengan anak," ujarnya.
Perbanyaklah aktivitas interaktif. Penggunaan teknologi yang berlebihan pada anak kerap disebabkan oleh kurangnya aktivitas interaktif. Hal ini akan menyebabkan terganggunya pola komunikasi anak dengan lingkungan sekitar.
Baca juga:

Indria menyarankan agar orang tua dapat membuat anak-anak lebih aktif dengan berbagai interaktif seperti olahraga, permainan fisik, dan puzzle untuk mengurangi waktu anak-anak di depan layar.
Terakhir adalah menerapkan pola asuh demokratis. Salah satu pola asuh yang dibutuhkan pada era digital adalah pola asuh yang demokratis atau authoritative.
"Pola asuh ini berupaya membantu anak agar bersikap kritis terhadap pengaruh-pengaruh negatif dari era digital, sehingga anak akan menjadi lebih paham akan penggunaan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab," tutup Indria. (and)
Baca juga:
Akun Jagoan Parenting di Instagram Bantu Ibu Belajar Merawat Anak